Perbedaan Godaan Nafsu dan Godaan Setan: Terjemah Minahus saniyah –17-

Ngaji Kitab Terjemah Minahussaniyyah

Kasyaf (Tersingkapnya Rahasia) dan Kesempurnaan Ikhlas Hanya Bisa dengan Dzikir, Macam-macam Kasyaf, Penjelasan Kesempurnaan Ikhlas Hanya Bisa Diperoleh dengan Dzikir, Dzikir Menjadi Sebab Turunnya Rahmat, Dzikir Sebagai Obat Penyakit Hati dan Bisikan Setan, Perbedaan Godaan Nafsu dan Godaan Setan, Dzikir Bisa Menolak Marabahaya, Dzikir Bisa Mencegah Pengendalian Setan, Dzikir Merupakan Kunci Perkara Ghaib, Faidah-faidah Berdzikir yang Lain

 


بسم الله الرحمن الرحيم

 

Kasyaf (Tersingkapnya Rahasia) dan Kesempurnaan Ikhlas Hanya Bisa dengan Dzikir

Dan ketahuilah bahwa seseorang tidak akan mendapatkan kasyaf (tersingkapnya hati) dan ikhlas secara sempurna kecuali dengan dzikir. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kasyaf tidak akan pernah tercapai kecuali dengan dzikir.

(وَ) اعلم أنه (لَا يَحْصُلُ) لأحد (الْكَشْفُ وَالْإِخْلَاصُ) الكامل (إِلَّا بِهِ) أي بالذكر وقد تقدم أن الكشف لا يحصل إلا به.

 

Macam-macam Kasyaf

Kasyaf ada dua macam, yaitu: Kasyaf Hissi dan Kasyaf Khayyali.

Kasyaf khayyali adalah kondisi seorang hamba yang memejamkan kedua matanya saat melihat seseorang atau melihat suatu gerakan, apabila ia masih bisa melihatnya, maka itu adalah kasyaf khayyali, dan apabila hilang dari penglihatannya (tidak dapat melihat apapun dalam kondisi memejamkan mata), maka hendaknya diketahui bahwa penglihatan dalam pikiran memiliki hubungan dengan sesuatu yang khusus. Barangsiapa bisa melihat apa yang sedang dilakukan seseorang di dalam rumahnya, maka itu adalah kasyaf setaniyah (penglihatan dari Setan). Ketika seperti itu, ia harus segera bertaubat dari kasyaf sesat tersebut.

والكشف على نوعين : حسي، وخيالي . فالخيالي : أن يغمض العبد عينيه عند رؤية شخص أو رؤية فعل، فإن بقي له الكشف فهو خيالي، وإن زال فليعلم أن الإدراك قد تعلق بما كان مخصوصا، ومن كشف له عما يفعله الناس فى قعور بيوتهم فهو كشف شيطاني يجب عليه التوبة منه فورا،

 

Penjelasan pernyataan Ulama yang berupa: “Insan kamil (manusia yang sempurna) tidak lagi memiliki kasyaf”. Maksudnya, karena ia disibukkan dengan menunaikan perintah-perintah Allah Ta’ala yang diwajibkan di setiap hembusan nafasnya. Oleh karena itu, dia tidak akan sempat untuk melakukan selain perintah-perintah Allah yang ada di hadapannya  (kewajiban-kewajibannya), bahkan kewajiban-kewajiban tersebut  tidak akan pernah tertinggal.

وإيضاح قولهم : الكامل لا كشف له أي لأنه مشغول بأداء أوامر ربه تعالى التى عليه فى كل نفس فلا تدعه الأوامر المتوجه إليه يتفرغ لغيرها.

 

Penjelasan Kesempurnaan Ikhlas Hanya Bisa Diperoleh dengan Dzikir

Adapun yang dimaksud pernyataan ulama berupa: “Ikhlas yang sempurna yang tidak akan dicapai kecuali dengan dzikir”, merupakan pernyataan yang benar adanya. Mereka telah meriwayatkannya dalam beberapa risalahnya. Dan mereka berkata: Sesungguhnya permulaan yang akan tampak jelas bagi seorang hamba ketika ia menyibukkan diri dengan berdzikir adalah pemusatan (menjadikan sudut pandang pada satu titik pusat) amal perbuatan hanya milik Allah Ta’ala, pemusatan kekuasaan hanya milik Allah Ta’ala dan peng-Esaan keberadaan Allah Ta’ala. Kemudian, ketika seluruh amal perbuatan itu hanya milik Allah Ta’ala telah tampak jelas baginya, maka dengan cara kasyaf dan keyaqinan (yang diberikan Allah) dia akan keluar dari pandangan diri bahwa perbuatan-perbuatan baiknya adalah usahanya dan miliknya sendiri dan juga dia tidak akan lagi mencari pahala dalam seluruh kebaikannya, tidak akan sombong, ‘ujub (merasa bangga dan takjub dengan kebaikan diri sendiri) dan riya’ (menampakan kebaikan ke orang lain seraya memamerkan), dan dia akan memasuki medan ikhlas yang sangat luas dan sempurna. Pahamilah!

وأما كون الإخلاص الكامل لا يحصل إلا بالذكر فهو كذلك وقد رووه فى رسائلهم . فقالوا : إن أول ما يتجلى للعبد إذا اشتغل بالذكر توحيد الفعل لله تعالى وتوحيد الملك لله تعالى وتوحيد الوجود لله تعالى، فإذا تجلى له توحيد الفعل لله خرج كشفا ويقينا عن شهود كون الفعل له وخرج به أيضا عن طلب الثواب عليه وعن الكبر والعجب والرياء ودخل فى قضاء الإخلاص الكامل، فافهم.

 

Dzikir Menjadi Sebab Turunnya Rahmat

Dan perbanyaklah berdzikir kepada Allah Ta’ala, karena dzikir menjadi sebab turunnya rahmat. Berdasarkan hadits riwayat Imam At-Thabrani: “Tidaklah suatu kaum yang duduk berkumpul berdzikir kepada Allah Ta’ala, kecuali para malaikat akan mengelilingi mereka, rahmat (kasih sayang Allah) terlimpahkan memenuhi mereka, dan Allah Ta’ala akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para makhluk yang ada di sisi-Nya”.

وأكثر من ذكر الله تعالى (فَإِنَّهُ بِهِ تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ) لحديث الطبراني : "لا يقعد قوم يذكرون الله تعالى إلا حفتهم الملائكة وغشيتهم الرحمة وذكرهم الله تعالى فيمن عنده".

 

Dan para Ulama berkata: “Rahmat pertama kali akan turun pada majlis-majlis dzikir”. Pahamilah!

وقالوا : أول ما تنزل الرحمة على مجالس الذكر، فافهم.

 

Ketahuilah bahwa dengan berdzikir kepada Allah Ta’ala, kesedihan yang terjadi pada manusia di dunia ini akan hilang. Karena sesungguhnya kesusahan dan kesedihan di dunia hanya sebatas kelalaian (dari mengingat) Allah Ta’ala. Oleh karena itu, barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan yang abadi, hendaklah ia tidak berhenti dzikir. Sehingga, seorang hamba jangan menyalahkan selain dirinya sendiri ketika kesedihan dan kesusahan datang silih berganti, karena demikian itu hanyalah sebagai balasan yang setimpal dengan berpaling dari Tuhannya ‘Azza wa Jalla. Pahamilah!

(وَ) اعلم أن بذكر الله تعالى (يَزُوْلُ الْغَمُّ) الواقع للناس فى هذه الدار، فإن الهم والغم فيها إنما هو بقدر الغفلة عن الله تعالى، فمن أراد دوام السرور فليداوم على الذكر، فلا يلومن العبد إلا نفسه إذا ترادفت عليه الهموم والغموم، فإن ذلك إنما هو جزاء بقدر إعراضه عن ربه عز وجل . فافهم

 

Ketahuilah bahwa dengan berdzikir kepada Allah Ta’ala dapat melunakkan hati. Al-Hakim Abu Muhammad At-Turmudzi Rahimahullahu Ta’ala berkata: “Berdzikir kapada Allah Ta’ala dapat membasahi dan melunakkan hati. Apabila seseorang tidak berdzikir sama sekali, maka panasnya nafsu dan api syahwat akan menimpanya kemudian hatinya menjadi keras, kering dan seluruh anggota tubuhnya menjadi enggan menjalankan ketaatan”. Pahamilah!

واعلم أن بذكر الله تعالى تذهب القسوة عن القلب . قال الحكيم  أبو محمد الترمذى رحمه الله تعالى : "ذكر الله تعالى يرطب القلب ويلينه ، فإذا خلا عن الذكر أصابته حرارة النفس ونار الشهوة فقسا ويبس وامتنعت الأعضاء عن الطاعة". فافهم .

 

Dzikir Sebagai Obat Penyakit Hati dan Bisikan Setan

Ketahuilah bahwa berdzikir kepada Allah Ta’ala secara terus-menerus dapat menyembuhkan penyakit batin seperti sombong, ‘ujub, riya’, dengki, buruk sangka, dendam, kebencian, tipu daya, senang dipuji dan lainlain sebagainya. Pahamilah!

واعلم أن بمداومة ذكر الله تعالى تخمد الأمراض الباطنة من كبر وعجب ورياء وحسد وسوء ظن وحقد وغل ومكر وحب محمدة وغير ذلك . فافهم

 

Dan ketahuilah bahwa dengan berdzikir kepada Allah Ta’ala secara terus menerus dapat menghentikan bisikan Setan.

واعلم أن بمداومة ذكر الله تعالى تنقطع الخواطر الشيطانية

 

Perbedaan Godaan Nafsu dan Godaan Setan

Perbedaan antara bisikan setan dengan bisikan nafsu adalah bisikan setan lebih banyak mengajak pada kemaksiatan, sedangkan bisikan nafsu lebih banyak mengajak untuk menuruti keinginan kenikmatan-kenikmatan syahwat.

والفرق بينها وبين الخواطر النفسانية أن خواطر الشيطان أكثره يدعو إلى المعاصي، وخاطر النفس أكثره يدعو إلى اتباع الشهوة

 

Dan para Ulama juga membedakan antara bisikan setan dengan bisikan nafsu bahwasanya bisikan nafsu ketika mengajakmu pada sesuatu, maka ajakannya terus berulang-ulang. Oleh karena itu, nafsu tidak akan pernah berhenti mengajak dan tidak akan pernah mundur sampai ajakannya terpenuhi, walaupun dalam waktu yang cukup lama, terkecuali bagi orang yang terus-menerus memeranginya dengan sungguh-sungguh. Sedangkan bisikan setan, ketika mengajakmu pada suatu kesalahan (kemaksiatan) dan kamu menolaknya, maka ia akan meninggalkan ajakannya itu dan ia akan mengajak pada kesalahan yang lain, karena semua kemaksiatan baginya itu sama.

Makna kata; Al-Khathir adalah bisikan yang datang pada hati.

وفرقوا بينهما أيضا بأن النفس إذا طالبتك بشيء ألحت فلا تزال ولا ترجع ولو بعد حين حتى تصل إلى مرادها إلا أن يدوم صدق المجاهدة . وأما الشيطان إذا دعاك إلى زلة فخالفته فاته ذلك ويوسوس بزلة أخرى، لأن جميع المخالفات عنده سواء .

ومعنى الخاطر خطاب يرد على الضمائر

 

Dzikir Bisa Menolak Marabahaya

Ketahuilah! bahwa dengan berdzikir kepada Allah Ta’ala dapat menolak marabahaya.

واعلم أن بذكر الله تعالى تدفع الآفات

 

Imam Dzun-Nun Al-Mishri Rahimahullahu Ta’ala berkata: “Barangsiapa yang berdzikir kepada Allah Ta’ala, maka Allah akan melindunginya dari segala sesuatu”.

قال الإمام ذو النون المصري رحمه الله تعالى: من ذكر الله تعالى حفظه من كل شيء

 

Para Ulama berkata: “Dzikir adalah senjata bagi para muriid, dengan dzikir ia dapat melawan musuh-musuhnya dari golongan jin dan manusia dan dengan dzikir ia dapat menolak marabahaya yang akan menimpanya”.

وقالوا: الذكر سيف المريدين به يقاتلون أعداءهم من الجن والإنس وبه يدفعون الآفات التى تطرقهم،

 

Para Ulama berkata: “Sesungguhnya, apabila ada bencana menimpa suatu kaum dan diantara kaum tersebut terdapat orang yang berdzikir, maka bencana tersebut akan menyingkir darinya”.

وقالوا إن البلاء إذا نزل على قوم وفيهم ذاكر حاد عنه البلاء،

 

Dan para Ulama berkata: “Sesungguhnya apabila dzikir telah bersemayam di hati, setan akan pingsan apabila mendekati orang yang berdzikir, sebagaimana manusia akan tidak sadarkan diri apabila berjumpa dengan setan. Kemudian para setan (yang lain) berkumpul dan bertanya: “Apa yang terjadi?” Setan yang lain menjawab: “Ia pingsan karena mendekati orang yang berdzikir”.

وقالوا: إن الذكر إذا تمكن من القلب صار الشيطان يصرع إذا دنا من الذاكر كما يصرع الإنسان إذا دنا منه الشيطان فتجتمع عليه الشياطين . فيقولون : ما باله؟ فيقال : إنه دنا من ذاكر فصرع

 

Dzikir Bisa Mencegah Pengendalian Setan

Ketahuilah hal itu wahai saudaraku. Perbanyaklah berdzikir kepada Allah Ta’ala, karena sesungguhnya dzikir dapat mencegah setan dari mengendalikan kita.

فاعلم ذلك يا أخي وأكثر من ذكر الله تعالى فإنه يمنع الشيطان من ركوبنا

 

Syaikh Afdhaluddin Rahimahullahu Ta’ala berkata: “Sesungguhnya setan akan menunggangi salah satu dari kita, bilamana ia lalai berdzikir kepada Allah Ta’ala. Kemudian setan terus-menerus berdiri menghadap pada hati seorang hamba. Lalu manakala ia lalai dari berdzikir kepada Allah Ta’ala setan akan menguasainya, dan ketika ia berdzikir kepada Allah Ta’ala setan akan pergi darinya. Seandainya mata hati salah satu dari kita dibukakan (mata batinnya), niscaya ia akan melihat iblis menungganginya sebagaimana salah seorang dari kita menunggangi himar dan setan dengan semaunya akan mengendalikannya sepanjang siang dan malam setiap kali ia lalai dari berdzikir kepada Allah Ta’ala dan setan akan pergi saat ia berdzikir kepada Allah Ta’ala”.

قال الشيخ أفضل الدين رحمه الله تعالى : إن الشيطان يركب أحدنا كلما غفل عن ذكر الله تعالى فإنه دائما واقف بجاه قلب العبد، فكلما غفل عن ذكر الله تعالى استحوذ عليه، وكلما ذكر الله تعالى نزل عنه، فلو كشف لأحدنا لرأى إبليس يركبه كما يركب أحدنا الحمار ويصرفها كيف شاء طول الليل والنهار كلما غفل وينزل عنه كلما ذكر الله تعالى

 

Dzikir Merupakan Kunci Perkara Ghaib

Para Ulama sepakat bahwa dzikir adalah kunci perkara ghaib, dapat mendatangkan kebaikan,  menghibur hati yang gelisah dan bisa mengumpulkan sesuatu yang berantakan serta carut marut yang ada dalam hati orang yang berdzikir. Apabila dzikir telah menguasai orang yang berdzikir, maka rasa cinta kepada Dzat yang didzikirkan akan bercampur dalam ruh orang yang berdzikir, sehingga ada sebagian orang yang berdzikir kepalanya tertimpa batu lalu darahnya menetes sampai ke tanah membentuk tulisan “Allah, Allah”. Kalau saja hal ini bukan karena kemulyaan dzikir, padahal (salah satu keutamaan)   dzikir tidak terikat oleh satu waktu, maka hal tersebut sudah sangat cukup untuk menunjukkan kemulyaan dzikit. Dan Ulama sepakat bahwa tidak sepantasnya seorang hamba meninggalkan dzikir, walaupun dalam keadaan lalai. Pahamilah!

وأجمع القوم على أن الذكر مفتاح الغيب وجاذب الخير وأنيس المستوحش وجامع لشتات صاحبه، وإذا غلب على الذاكر امتزج بروح الذاكر حب اسم المذكور حتى أن بعض الذاكرين وقع على رأسه حجر فقطر الدم على الأرض واكتتب الله الله، فلو لم يكن من شرف الذكر إلا أنه لا يوقت بوقت لكان ذلك كفاية فى شرفه وأجمعوا على أنه لا ينبغى تركه ولو مع الغفلة . فافهم

 

Faidah-faidah Berdzikir yang Lain

Ketahuilah! Bahwa faidah-faidah dzikir tidak bisa dihitung, karena orang yang berdzikir itu menjadi teman duduk Allah Al-Haqq Ta’ala manakala sedang berdzikir akan mendapatkan samudera rahasia dan pengetahuan, karena hal tersebut merupakan suasana yang tidak seorang pun dapat sampai kesana dan tidak meninggalkannya tanpa (mendapatkan) karunia-Nya, akan tetapi (harus) disertai hadirnya hati.

واعلم أن فوائد الذكر لا تنحصر لأن الذاكر يصير جليس الحق تعالى من الأسرار والعلوم كلما ذكر لأنها حضرة لا يرد عليها أحد ويفارقها بغير مدد، لكن مع الحضور،

 

Oleh karena itu, apabila ada orang yang mengaku-aku bahwa hatinya telah hadir bersama Allah ta’ala dalam dzikirnya, maka tanyakanlah: “Apa yang sudah Allah berikan kepadamu dalam majlis itu?”

فيقال لمن ادعى أنه حضر بقلبه فى ذكره مع ربه تعالى : ما ذا أتحفك وأعطاك فى هذا المجلس؟

 

Kemudian apabila ia menjawab: “Aku tidak diberi apapun”. Maka kami akan berkata padanya; “Engkau tidak ada di majlis itu, hatimu tidak hadir bersama-Nya pada saat berdzikir kepada-Nya. Oleh karena itu, carilah seorang guru yang dapat menghilangkan penghalang-penghalang yang menghambat hadirnya hati”. Dan apabila ia tidak menemukan seorang guru pun, kami menyarankan kepadanya: “Perbanyaklah berdzikir kepada Allah Ta’ala dengan melafalkannya hingga Allah Al-Haqq Ta’ala menjadi Dzat yang engkau saksikan, dalam kondisi inilah hati bisa terbuka, karena hakikat berdzikir kapada Allah Ta’ala adalah penyaksian seorang hamba secara terus menerus dan berkelanjutan bahwa ia berada di hadapan Tuhannya Yang Maha Luhur. Dan dzikir dengan lisan merupakan perantara menuju peryaksian tersebut.

فإن قال : ما أعطانى شيأ . قلنا له : وأنت الآ خر لم تحضر معه فى ذكره، فاتخذ لك شيخا يزيل عنك الموانع المانعة لك عن الحضور، فإن لم يجد له شيخا، قلنا له : أكثر من ذكر الله تعالى باللفظ حتى يصير الحق تعالى مشهودك وهناك يصح الفتح، لأن الذكر لله تعالى حقيقة هو استصحاب شهود العبد أنه بين يدي ربه تعالى، والذكر باللسان إنما هو وسيلة إليه

 

Kemudian, ketika penyaksian (musyahadah) telah tercapai, ia tidak perlu lagi berdzikir dengan lisan kecuali pada suatu tempat yang dzikirnya diikuti oleh orang lain (seperti menjadi imam mujahadah), bukan yang lainnya. Karena sesungguhnya suasana penyaksian berhadapan dengan Allah Al-Haqq Ta’ala adalah suasana yang membingungkan dan menjadikan bisu (sunyi) yang tidak diperlukan lagi dzikir (secara lisan), karena dzkir itu sebagai perkara yang mengarahkan (petunjuk). Oleh karena itu, apabila semua yang ditunjukkan telah dicapai (telah sampai ke tujuan), seorang hamba sudah tidak butuh lagi pada petunjuk. Ketahuilah hal itu! karena hal tersebut adalah masalah yang indah.

فإذا حصل له الشهود استغنى عن ذكر اللسان فلا يذكر باللسان إلا فى محل يقتدى به فيه لا غير، لأن حضرة شهود الحق تعالى حضرة بهت وخرس يستغنى عن الذكر إذ هو بمنزلة الدليل، فإذا حصلت الجمعية بالمدلول استغنى العبد عن الدليل . فاعلم ذلك فإنه نفيس

 

Wallahu ‘alam bisshawab.

Bersambung.

 

Edited by:

Kitabterjemahan.my.id

 

<< Ngaji Sebelumnya

Ngaji Berikutnya…>>

 

Post a Comment for "Perbedaan Godaan Nafsu dan Godaan Setan: Terjemah Minahus saniyah –17-"