Terjemah Minahus saniyyah –08-: 2 Cara Pokok Menundukkan Hawa Nafsu

 Terjemah Minahus saniyyah 08

2 Cara Pokok Menundukkan Hawa Nafsu, Menuruti Hawa Nafsu adalah Kemaksiatan Terburuk menurut Ahli Tasawuf

 


بسم الله الرحمن الرحيم

 Wasiat ke 8


Menuruti Hawa Nafsu adalah Kemaksiatan Terburuk menurut Ahli Tasawuf

“Tundukkanlah hawa nafsumu” Yakni ajakan nafsu menurut syara’

(وَجَاهِدْ نَفْسَكَ) اى خواطرها فى الشرع

 

Imam Sahl At-Tastari Rahimahullahu Ta’ala berkata; “Seburuk-buruk kemaksiatan adalah bisikan hati (yang mengajak pada keburukan), dan barangkali kebanyakan orang tidak menanggap bahwa itu adalah dosa. Apabila seorang murid menjaga diri dan tidak mengindahkan bisikan hatinya, dan ia senantiasa berdzikir, maka hatinya akan turut berdzikir, dan hatinya menjadi bahagia serta terjaga. Pada saat itulah syaitan akan menjauh dari hatinya sejauh-jauhnya, bisikan syaitan pun menjauh dari seorang hamba dan tidak ada lagi yang menyertainya kecuali bisikan ruhaniyah. Dan ketika itulah ia akan dapat mematahkan dan menundukkannya dengan neraca ‘ilmu”. Fahamilah hal itu wahai saudaraku!

قال الإمام سهل التسترى رحمه الله تعالى : "أسوأ المعاصى حديث النفس ولعل غالب الناس لا يعدون ذلك ذنبا، وإذا اتقى المريد الإصغاء إلى حديث النفس وكان ملازما للذكر اتقد القلب بالذكر، وصار القلب سرا محفوظا وهناك يبعد عنه الشيطان كل البعد، وتبعد عن العبد الخواطر الشيطانية، ولا يصير معه إلا خواطر نفسانية وحينئذ يسعى فى قطعها وإتقانها بميزان العلم" فاعلم ذلك يا أخى

 

Dan perangilah hawa nafsumu dengan “Lapar” sesuai dengan aturan syari’at yaitu mengurangi makan sedikit demi sedikit.

وجاهد نفسك (بِالْجُوْعِ) بطريقه الشرعى وهو تقليل الأكل شيئا فشيئا

 

2 cara paling ampuh menundukkan hawa nafsu

1.      Cara Paling Ampuh Menundukkan Hawa Nafsu dengan Lapar

Pembahasan tentang lapar didahulukan dari lainnya karena;

  1. Lapar merupakan elemen dasar terpenting dalam menempuh jalan menuju Allah, sebab tidak ada suatu apapun yang lebih cepat untuk menundukkan nafsu pada tahap permulaannya daripada lapar.
  2. Lapar mampu menundukkan kerajaan, apalagi yang selainnya.
  3. Lapar mampu melepaskan beberapa unsur tanah dan air sesuai dengan kemampuan yang ada, maka kemudian hati menjadi bening.
  4. Seluruh anggota-anggota lainnya akan tunduk pada lapar secara khusus.
  5. Bisikan nafsu tidak dapat ditundukkan kecuali dengan lapar.

وقدم الجوع على غيره لأنه معظم أركان الطريق، ولأنه ليس للنفس فبدايته أمرها شيء أسرع لانقيادها من الجوع، لأنه مذل الملوك فضلا عن غيرهم، ولأنه يحل من الأجزاء الترابية والمائية بقدر ما يكون فيصفو القلب، ولأن باقى الأركان تابع له بالخاصة، ولأن خواطر النفس لا تضعف إلا به.

 

 

Syaikh Muhyiddin ibn Al-‘Arabiy Rahimahullahu Ta’ala berkata di dalam kitab Futuhat Al-Makkiyyah; “Sesungguhnya Allah Ta’ala, tatkala telah menciptakan nafsu, Allah bertanya kepadanya; “Siapa Aku?” Nafsu malah balik bertanya; “Siapa aku?” Maka Allah Ta’ala menempatkan nafsu dalam samudera lapar selama seribu tahun, kemudian Allah Ta’ala bertanya lagi kepadanya; “Siapa Aku?” Nafsu menjawab; “Engkau adalah Tuhanku””.

وذكر الشيخ محي الدين بن العربى رحمه الله تعالى فى الفتوحات المكية : أن الله تعالى لما خلق النفس قال لها : "من أنا؟" فقالت : "من أنا؟"، فأسكنها فى بحر الجوع ألف سنة، ثم قال تعالى : "من أنا؟" فقالت : "أنت ربى".

 

Syaikh Abu Sulaiman Ad-Daraniy Rahimahullahu Ta’ala berkata; “Kunci dunia adalah kenyang dan kunci akhirat adalah lapar”. Yakni amal-amal dunia dan akhirat.

وكان الشيخ أبو سليمان الدارانى رحمه الله تعالى يقول : "مفتاح الدنيا الشبع، ومفتاح الآخرة الجوع" يعنى أعمالهما.

 

Dan ketika Allah telah menciptakan dunia, Allah menjadikan ilmu dan hikmah ada dalam lapar dan menjadikan bodoh serta maksiat ada dalam kenyang.

ولما خلق الدنيا جعل فى الجوع العلم والحكمة، وجعل فى الشبع الجهل والمعصية،

 

Yahya bin Mu’adz Ar-Razi Rahimahullahu Ta’ala berkata; “Kenyang itu (ibarat) api dan syahwat bagaikan kayu kering yang darinya lah kebakaran akan muncul, dan api kenyang tidak dapat dipadamkan hingga membakar orangnya”.

وكان يحى بن معاذ الرازى رحمه الله تعالى يقول : "الشبع نار والشهوة مثل الحطب يتولد منه الإحراق ولا تنطفئ ناره حتى تحرق صاحبها"

 

Sahl bin ‘Abdullah At-Tastary Rahimahullahu Ta’ala berkata; “Barangsiapa yang berkehendak untuk makan dua kali dalam sehari, hendaklah ia membuat tempat makan seperti layaknya binatang”.

وكان سهل بن عبد الله التسترى رحمه الله تعالى يقول : "من أراد أن يأكل فى اليوم مرتين فليبن له (مِعْلَفًا)"،

 

Malik bin Dinar Rahimahullahu Ta’ala berkata; “Barang siapa yang ingin mengusir syaitan dari bayang-bayang dirinya, hendaklah ia menundukkan syahwatnya secara paksa”.

وكان مالك بن دينار رحمه الله تعالى يقول : "من أراد أن يفر الشيطان من ظله فليقهر شهوته"

 

Pernyataan Ulama salaf tentang hal-hal seperti itu sangat banyak, maka ketahuilah itu wahai saudaraku!.

وأقاويل السلف فى ذلك كثيرة فاعلم ذلك يا اخى.

 

 

Perangilah nafsumu dengan lapar dan tidak tidur malam yang melampaui batas, serta melumpuhkan nafsu dengan amal-amal yang berat, karena untuk menghajarnya agar tunduk kepadamu, ketika engkau mengajaknya ke jalan yang diridlai Allah Ta’ala. Karena sebelum dihajar dan dilatih, nafsu itu menyerupai binatang liar, dan seperti anak sapi yang telah mereka latih untuk memutar penggilingan. Sebagaimana yang engkau ketahui bahwa pada awalnya mereka membuatnya kelaparan, menutup kedua matanya dan memutar-mutarnya pada penggilingan yang masih kosong atau yang lainnya sambil dipukul. Demikian itu dilakukan secara terus-menerus hingga nampak bagi mereka bahwa ia benar-benar tunduk dengan sempurna. Dan setelah itu, baru mereka memberinya makan dan melepas tutup kedua matanya. Ketahuilah hal itu wahai saudaraku!.

وجاهد نفسك بالجوع والسهر المفرطين (وَإِتْعَابِهَا فِى الْأعْمَالِ الشَّاقَةِ) تعذيبا لها لتنقاد لك إذا دعوتها لمرضاة الله تعالى، وذلك لأنها قبل الرياضة تشبه الدابة الحرون، وكالعجل الذى يعلمون الطحين فى الطاحون، فتراهم يجوعونه ويغمون عينيه ويدورونه بالضرب فى الطاحون أو غيرها على الفارغ فلا يزال كذلك حتى يظهر لهم منه كمال الإنقياد فهناك يطعمونه ويفكون الغما عن عينيه. فاعلم ذلك يا أخى.

 

2.      Keutamaan mengurangi tidur

“Dan kurangilah tidur sebisamu” Karena tidur tidak memiliki faidah baik duniawi maupun ukhrawi, dan tidur adalah saudaranya mati. Para Ulama menyatakan bahwa sebagian dari menuruti hawa nafsu yaitu lebih memilih tidur daripada ibadah pada malam hari di beberapa malam yang dingin. Dan demikian itu menunjukkan atas tidak adanya rasa cinta kepada Allah Al-Haqq Ta’ala.

(وَقِلَّ النَّوْمَ مَا أَمْكَنَكَ) لأنه ليس فيه فائدة دنيوية ولا أخروية فهو أخو الموت، وقد عدوا من اتباع الهوى إيثار النوم على قيام الليل فى مثل ليالى الصيف، وذلك دليل على عدم محبة الحق تعالى.

 

Shahibul Wasiat (Syaikh Al-Matbuliy) Rahimahullahu Ta’ala berkata; “Tidak tidur malam secara terus menerus dapat menghancurkan dan melepaskan seseorang dari empat unsur pada dirinya, yaitu; Air, tanah, udara dan api, dan pada saat itulah seseorang dapat melihat alam malakut hingga ia makin cinta pada yang diridhai Allah Ta’ala”.

وقال "السهر الدائم يذيب الأركان الأربعة ويحلها : الماء، والتراب، والهواء، وانار، وهناك ينظر إلى عالم الملكوت فيشتاق إلى مرضاة الله تعالى"

 

Syaikh Abul-Hasan Al-‘Azzaz Rahimahullahu Ta’ala berkata: “Urusan ini (sampai ke hadirat Allah Ta’ala) dibangun atas tiga hal, yaitu; Tidak makan kecuali sangat lapar, tidak tidur kecuali saat ketiduran dan tidak bicara kecuali saat darurat”.

وكان الشيخ أبو الحسن العزاز رحمه الله تعالى يقول : "بني هذا الأمر على ثلا ثة أشياء : أن لا يأكل إلا عند الفاقة، ولا ينام إلا عند الغلبة، ولا يتكلم إلا عند الضرورة"

 

Ibn Al-Hawari Rahimahullahu Ta’ala berkata; “Setiap muriid (penempuh jalan menuju Allah Ta’ala) yang tidak memiliki tiga pekerti ini adalah penipu (omong kosong), yaitu; Meninggalkan harta, makan dan tidur. Dan masing-masing dari tiga hal ini hendaknya tidak ia lakukan kecuali sebatas darurat, karena dengan begitu ia akan pantas untuk bermajlis dengan Allah Al-Haqq Ta’ala, sebab tidak setiap orang yang beribadah dapat bermajlis (berdampingan)”. Ketahuilah hal itu wahai saudaraku!.

وكان ابن الحوارى رحمه الله تعالى يقول : "كل مريد لا يكون فيه ثلاث خصال فهو كذاب : ترك المال، والطعام، والمنام، فلا يأخذ من كل واحد إلا بقدر الضرورة، وهناك يصلح لمجالسة الحق تعالى، فما كل ذاكر مجالس". فاعلم ذلك يا أخى.

 

Wallahu ‘alam bisshawab.

Bersambung.

 

Edited by:

Kitabterjemahan.my.id

 

<< Ngaji Sebelumnya…

Ngaji Berikutnya…>>

 

 

 

Post a Comment for "Terjemah Minahus saniyyah –08-: 2 Cara Pokok Menundukkan Hawa Nafsu"