Ngaji Terjemah Kitab Mukhtasor Abi Jamroh
Hadits 221-230
221. Batasan Waktu Awal Penyembelihan Binatang Kurban, 222. Haid saat akan Melakukan Ibadah Haji, 223. Penjelasan Nabi tentang Bulan-bulan Hijriyyah, 224. Dalil Nabi Pernah Minum dalam Keadaan Berdiri, 225. Larangan Minum Air Langsung Di mulut Ceret, 226. Larangan Menginginkan Kematian, 227. Terapi Pengobatan yang Dianjurkan Nabi, 228. Habbatussauda’ Menurut Nabi Muhammad SAW, 229. Dalil Tidak Adanya Penyakit Menular, 230. Nabi Sholat Di depannya dilewati Kambing
بسم الله الرحمن الرحيم
221. Batasan Waktu Awal Penyembelihan Binatang Kurban
221 – Dari Al Barra` radliallahu ‘anhu
dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini ('iedul adha)
adalah mengerjakan shalat kemudian pulang dan menyembelih binatang kurban,
barangsiapa melakukan hal itu, maka dia telah bertindak sesuai dengan sunnah
kita, dan barang siapa menyembelih biantang kurban sebelum (shalat ied), maka
sesembelihannya itu hanya berupa daging yang ia berikan kepada keluarganya,
tidak ada hubungannya dengan ibadah kurban sedikitpun”. |
۲۲۱ - عَنْ الْبَرَاءِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنَّ أَوَّلَ مَا نَبْدَأُ بِهِ فِي يَوْمِنَا هَذَا نُصَلِّيَ ثُمَّ نَرْجِعَ
فَنَنْحَرَ ، مَنْ فَعَلَهُ فَقَدْ أَصَابَ سُنَّتَنَا وَمَنْ ذَبَحَ قَبْلُ
فَإِنَّمَا هُوَ لَحْمٌ قَدَّمَهُ لِأَهْلِهِ لَيْسَ مِنَ النُّسُكِ فِي شَيْءٍ |
222. Haid saat akan Melakukan Ibadah Haji
222 – Dari Aisyah radliallahu ‘anha bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menemuinya ketika berada di
Saraf sebelum masuk ke Makkah, beliau mendapatinya sedang menangis karena
datang bulan, lalu beliau bertanya: "Kenapa, apakah kamu sedang
haidh?" Aisyah menjawab; "Ya." Beliau bersabda:
"Sesungguhnya hal ini telah di tetapkan Allah atas wanita-wanita anak
Adam, lakukanlah apa yang biasa di kerjakan dalam berhaji, namun kamu jangan
thawaf di Ka'bah." Ketika kami sampai di Mina, aku di beri daging sapi,
lalu aku bertanya; "Daging apakah ini?" para sahabat menjawab;
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyembelih binatang
kurban berupa sapi untuk para isterinya”. |
۲۲۲ - عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهَا: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ
عَلَيْهَا وَحَاضَتْ بِسَرَفَ قَبْلَ أَنْ تَدْخُلَ مَكَّةَ وَهِيَ تَبْكِي
فَقَالَ: مَا لَكِ أَنَفِسْتِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ ، قَالَ: إِنَّ هَذَا أَمْرٌ
كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ فَاقْضِي مَا يَقْضِي الْحَاجُّ غَيْرَ
أَنْ لَا تَطُوفِي بِالْبَيْتِ فَلَمَّا كُنَّا بِمِنًى أُتِيتُ بِلَحْمِ بَقَرٍ
، فَقُلْتُ: مَا هَذَا؟ قَالُوا: ضَحَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَزْوَاجِهِ بِالْبَقَرِ |
223. Penjelasan Nabi tentang Bulan-bulan Hijriyyah
223
– Dari Abu Bakrah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya zaman itu terus berputar
sama seperti saat Allah menciptakan langit dan bumi, setahun ada dua belas
bulan, dan empat di antaranya adalah bulan-bulan haram, dan tiga di antaranya
adalah bulan-bulan yang berurutan yaitu; Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram
dan Rajab. Sedangkan bulan Rajab adalah bulan Mudzar yaitu bulan yang
terletak antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (beliau bertanya):
"Bulan apakah sekarang ini?" kami menjawab; "Allah dan
Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau terdiam beberapa saat, hingga
kami menduga bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain, lalu beliau
bersabda: "Bukankah sekarang bulan Dzul Hijjah?" kami menjawab;
"Benar." |
۲۲۳ - عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رضي
الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ:
الزَّمَانُ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَةِ يَوْمَ خَلَقَ اللهُ السَّمَوَاتِ
وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ،
ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ، ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ
وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ . أَيُّ شَهْرٍ هَذَا؟
قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ ، فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ
سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ . قَالَ: أَلَيْسَ ذُو الْحِجَّةِ؟ قُلْنَا:
بَلَى |
Beliau
bertanya lagi: "Negeri apakah ini?" kami menjawab; "Allah dan
Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau terdiam beberapa saat, hingga
kami menduga beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain, lalu beliau
bersabda: "Bukankah sekarang kita berada di negeri Baldah?" kami
menjawab; "Benar." Beliau kembali bertanya: "Hari apakah
ini?" kami menjawab; "Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui." Beliau terdiam beberapa saat, hingga kami mengira beliau
akan menyebutnya dengan nama yang lain. Kemudian beliau bersabda:
"Bukankah sekarang adalah hari Nahr (kurban)?" kami menjawab;
"Benar." Beliau kemudian bersabda: "Sesungguhnya darah kalian,
harta benda kalian -Muhammad berkata; saya kira beliau juga bersabda: dan
kehormatan kalian- adalah haram atas diri kalian, seperti haramnya harimu
sekarang ini, di negerimu ini, dan di bulan kalian ini. |
، قَالَ: أَيُّ بَلَدٍ هَذَا؟ قُلْنَا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَعْلَمُ ، فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ ،
قَالَ أَلَيْسَ الْبَلْدَةَ؟ قُلْنَا بَلَى قَالَ: فَأَيُّ يَوْمٍ هَذَا؟
قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ ، فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ
سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ ، قَالَ أَلَيْسَ يَوْمَ النَّحْرِ؟ قُلْنَا:
بَلَى ، قَالَ: فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ ، قَالَ مُحَمَّدٌ:
وَأَحْسِبُهُ قَالَ: وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ
هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا |
Sesungguhnya
kalian pasti akan bertemu dengan Rabb kalian (di hari kiamat kelak), dan Dia
akan menanyakan tentang semua amal perbuatan kalian. Oleh karena itu,
sepeninggalku nanti, janganlah kalian kembali kepada kesesatan -dimana
sebagian dari kalian membunuh sebagian yang lain-, hendaknya orang yang hadir
pada saat ini menyampaikan kepada orang yang tidak hadir! bisa jadi orang
yang mendengar dari mulut kedua justru lebih menjaga apa-apa yang di
dengarnya daripada orang yang mendengarnya secara langsung, Setelah itu
beliau bersabda: "Bukankah aku telah menyampaikannya, bukankah aku telah
menyampaikannya?! Hingga dua kali. |
وَسَتَلْقَوْنَ
رَبَّكُمْ فَيَسْأَلُكُمْ عَنْ أَعْمَالِكُمْ ، أَلَا فَلَا تَرْجِعُوا بَعْدِي
ضُلَّالًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ أَلَا لِيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ
الْغَائِبَ فَلَعَلَّ بَعْضَ مَنْ يُبَلَّغُهُ أَنْ يَكُونَ أَوْعَى لَهُ مِنْ
بَعْضِ مَنْ سَمِعَهُ ، ثُمَّ قَالَ: أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ مَرَّتَيْنِ؟ |
224. Dalil Nabi Pernah Minum dalam Keadaan Berdiri
224
– Dari ‘Ali radliallahu ‘anhu bahwa ia datang dan berdiri di depan
pintu rahbah, lalu dia minum sambil berdiri setelah itu dia berkata;
"Sesungguhnya orang-orang merasa benci bila salah seorang dari kalian
minum sambil berdiri, padahal aku pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam melakukannya sebagaimana kalian melihatku saat ini." |
۲۲4
- عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ أَتَى عَلَى بَابِ الرَّحَبَةِ
فَشَرِبَ قَائِمًا فَقَالَ إِنَّ نَاسًا يَكْرَهُ أَحَدُهُمْ أَنْ يَشْرَبَ
وَهُوَ قَائِمٌ وَإِنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَعَلَ كَمَا رَأَيْتُمُونِي فَعَلْتُ |
225. Larangan Minum Air Langsung Di mulut Ceret
225
– Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
melarang minum langsung dari tempat air minum atau mulut geribah dan Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam melarang seseorang untuk melarang tetangganya
menyandarkan kayu di rumahnya." |
۲۲۵ – عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه : نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنْ الشُّرْبِ مِنْ فَمِ السِّقَاءِ أَوْ الْقِرْبَةِ وَأَنْ
يَمْنَعَ الرَّجُلُ جَارَهُ أَنْ يَغْرِزَ خَشَبَهُ فِي دَارِهِ |
226. Larangan Menginginkan Kematian
226
– Dari Abu Hurairah ia berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada seorang pun yang masuk surga
karena amalannya." Para sahabat bertanya; "Begitu juga dengan
engkau wahai Rasulullah?" beliau bersabda: "tidak juga dengan
diriku, kecuali bila Allah melimpahkan karunia-Nya dan rahmat-Nya padaku,
oleh karena itu berlaku luruslah dan bertaqarrublah dan janganlah salah
seorang dari kalian mengharapkan kematian, jika dia orang baik semoga saja
bisa menambah amal kebaikannya, dan jika dia orang yang buruk (akhlaknya)
semoga bisa menjadikannya dia bertaubat”. |
۲۲٦
- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ
. قَالُوا: وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ
يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِفَضْلِهِ وَرَحْمَتِهِ فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَلَا
يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ: إِمَّا مُحْسِنًا فَلَعَلَّهُ أَنْ
يَزْدَادَ خَيْرًا وَإِمَّا مُسِيئًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعْتِبَ |
227. Terapi Pengobatan yang Dianjurkan Nabi
227
– Dari Ibnu Abbas radliallahu ‘anhuma dia berkata; "Terapi
pengobatan itu ada tiga cara, yaitu minum madu, bekam dan kay
(menempelkan besi panas pada daerah yang terluka), sedangkan aku melarang
ummatku berobat dengan kay." Hadits ini di rafa'-kan (kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam). |
۲۲٧
- عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: الشِّفَاءُ فِي
ثَلَاثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ ، وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ ، وَكَيَّةِ نَارٍ ،
وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ رَفَعَ الْحَدِيثَ |
228. Habbatussauda’ Menurut Nabi Muhammad SAW
228
– Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu, bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Dalam habbatus sauda' (jintan
hitam) terdapat obat dari segala penyakit kecuali kematian." Ibnu Syihab
berkata; "Maksud dari kematian adalah maut sedangkan habbatus sauda'
adalah buah pohon syuniz (latin: Nigella Sativa)”. |
۲۲٨
- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: فِي الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِ شِفَاءٌ مِنْ
كُلِّ دَاءٍ إِلَّا السَّامَ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَالسَّامُ الْمَوْتُ
وَالْحَبَّةُ السَّوْدَاءُ الشُّونِيزُ |
229. Dalil Tidak Adanya Penyakit Menular
229
– Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam beliau bersabda: "Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya
penularan penyakit dengan sendirinya, bukan karena taqdir Allah), tidak ada thiyarah
(menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), tidak ada hammah
(keyakinan jahiliyah tentang reinkarnasi) dan tidak pula shafar
(menganggap bulan shafar sebagai bulan haram atau keramat) dan jauhilah
penyakit kusta sebagaimana engkau lari dari kejaran srigala”. |
۲۲۹ -
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُو لُ اللهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا عَدْوَى، وَلَا طِيَرَةَ، وَلَا
هَامَةَ، وَلَا صَفَرَ. وَفِرَّ مِنْ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنْ الْأَسَدِ. |
230. Nabi Sholat Di depannya dilewati Kambing
230
– Dari Abu Juhaifah dia berkata; "Lalu aku melihat Bilal datang dengan
membawa tongkat (berujung runcing) dan menancapkan tongkat tersebut, kemudian
dia mengumandangkan iqamah, setelah itu saya melihat Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam keluar (rumah) mengenakan pakaian dengan menyingsingkan
bagian bawahnya, lalu beliau shalat dua raka'at di hadapan tongkat tersebut,
dan saya melihat orang-orang dan binatang pun lewat di hadapan beliau di
belakang tongkat tersebut” |
۲۳۰ -
عَنْ أَبِي جُحَيْفَةَ قَالَ رضي الله عنه قَالَ: فَرَأَيْتُ بِلَالًا جَاءَ
بِعَنْزَةٍ فَرَكَزَهَا ثُمَّ أَقَامَ الصَّلَاةَ فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ فِي حُلَّةٍ مُشَمِّرًا فَصَلَّى
رَكْعَتَيْنِ إِلَى الْعَنْزَةِ وَرَأَيْتُ النَّاسَ وَالدَّوَابَّ يَمُرُّونَ
بَيْنَ يَدَيْهِ مِنْ وَرَاءِ الْعَنَزَةِ |
Wallahu
a’lam bisshawab
Bersambung….
Translated
By: K. Syamsul Arifin, Bengkulu
Edited By: kitabterjamahan.my.id
Post a Comment for "Terapi Pengobatan yang Dianjurkan Nabi dan Tidak Adanya Penyakit Menular: Terjemah Abi Jamroh Hadits 221-230 –Ngaji 28-"