Kisah Nabi Sulaiman Tidak Mengucapkan in syaa Allah: Terjemah Abi Jamroh Hadits 131-140 –Ngaji 19-

Ngaji Terjemah Kitab Mukhtasor Abi Jamroh

Hadits ke 131-140

Kisah Nabi Sulaiman Tidak Mengucapkan in syaa Allah, Status Mati Syahid Karena Wabah, Kisah Nabi Ikut Menggali Parit pada Perang Khandaq, Pahala Puasa Satu Hari karena Allah, Kesamaan Pahala Orang yang Ikut Perang dan yang Menggantikan Perannya di Rumah, Pahala Merawat Kuda (Kendaraan) di Jalan Allah, Anjuran Memberi Nama Khusus pada Keledai atau Kuda dan Hak Allah dan Hak Hamba, Macam Orang yang Memiliki Kuda (Kendaraan), Nabi Tidak Melarang Tradisi Bermain Alat Perang, Salah Satu Sumber Ekonomi Rasulullah

 

بسم الله الرحمن الرحيم

 

131. Kisah Nabi Sulaiman Tidak Mengucapkan in syaa Allah

131 - Dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, Beliau bersabda: Nabi Sulaiman bin Daud ‘alaihimassalam berkata: (Demi Allah) Aku berkeliling untuk menggilir istri-istriku pada satu malam 100 atau 99 istri, yang seluruh istrinya (akan melahirkan anak) yang akan menjadi penunggang kuda yang berjihad di jalan Allah.

131 - عن أَبي هُرَيْرَةَ عَنْ النبي الله صلى الله عليه وسلم  قَالَ : قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلام لاطُوفَنَّ اللَّيْلَةَ عَلَى مِائَةِ امْرَأَةٍ أَوْ تِسْعٍ وَتِسْعِينَ كُلُّهُنَّ يَأْتِي بِفَارِسٍ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ الله ،

 

Lalu orang yang membersamai Nabi Sulaiman berkata; in syaa Allah (Jika Allah menghendaki). Kemudian Nabi Sulaiman tidak mengatakan in syaa Allah. Oleh sebab itu, dari istri-istrinya tidak ada yang hamil kecuali satu istri yang melahirkan anak laki-laki hanya dengan separuh badan.

فَقَالَ لَهُ صَاحِبُهُ إِنْ شَاءَ الله فَلَمْ يَقُلْ إِنْ شَاءَ الله فَلَمْ يَحْمِلْ مِنْهُنَّ إِلا امْرَأَةٌ وَاحِدَةٌ جَاءَتْ بِشِقِّ رَجُلٍ ،

 

Demi Dzat yang Jiwa Muhammad ada dikekuasan-Nya, apabila Nabi Sulaiman berkata in syaa Allah, niscaya seluruh anak-anaknya (lahir) akan berjihad di jalan Allah sebagai penunggang kuda secara keseluruhan.

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ قَالَ إِنْ شَاءَ الله لَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ الله فُرْسَانًا أَجْمَعُونَ.

 

132. Status Mati Syahid Orang Islam yang Mati Karena Wabah

132 – Dari Anas bin Malik dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, Beliau bersabda: Thaaun (Wabah) itu menjadikan mati syahid bagi orang-orang islam.

132 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : الطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ.

 

 

133. Kisah Nabi Ikut Menggali Parit pada Perang Khandaq

133 - Dari Barra’ bin ‘Azib, ia berkata: Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pada hari Ahzab (perang Handaq) sedang memindahkan tanah dan tanahnya sampai menutupi perut Rasulullah yang berwarna putih, beliau sembari berkata:

133 - عَنِ الْبَرَاءِ بن عازب قَالَ : رَأَيْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يَوْمَ الأحْزَابِ يَنْقُلُ التُّرَابَ وَقَدْ وَارَى التُّرَابُ بَيَاضَ بَطْنِهِ وهوَ يَقُولُ :

 

 

Jikalau Engkau (tidak menghendaki), maka kami tidak akan mendapatkan petunjuk, kami tidak melakukan sedekah dan tidak melakukan sholat.

لَوْلا أَنْتَ مَا اهْتَدَيْنَا ** وَلا تَصَدَّقْنَا وَلا صَلَّيْنَا

 

 

Oleh sebab itu, turunkanlah kepada kami ketenangan, kuatkanlah telapak kaki kami ketika kami bertemu (musuh).

فَأَنْزِلَنْ سَكِينَةً عَلَيْنَا ** وَثَبِّتِ الأقْدَامَ إِنْ لاقَيْنَا

 

Sesungguhnya orang-orang yang mendzalimi kami ketika akan memfitnah maka kami akan mencegahnya.

إِنَّ الألَى قَدْ بَغَوْا عَلَيْنَا **  إِذَا أَرَادُوا فِتْنَةً أَبَيْنَا.

 

134. Pahala Puasa Satu Hari karena Allah

134 - Dari Abi Said al Khudzri, ia berkata: Aku mendengar Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Barang siapa berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan dirinya dari Neraka (sejauh) 70 tahun.

134 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ الله بَعَّدَ الله وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا.

 

 

135. Kesamaan Pahala antara Orang yang Ikut Perang dan Orang yang Menggantikan Perannya di Rumah

135 – Dari Zaid bin Khalid radliyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Barang siapa yang telah bersiap-siap untuk perang di jalan Allah maka sebenarnya ia sudah melakukan berperang. Dan barang siapa yang menggantikan orang yang berperang di jalan Allah dengan melakukan kebaikan maka ia (juga) sudah benar-benar berperang.

135 – عن زَيْدُ بْنُ خَالِدٍ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ الله فَقَدْ غَزَا وَمَنْ خَلَفَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ الله بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا.

 

 

136. Pahala Merawat Kuda (Kendaraan) untuk Berjuang di Jalan Allah

136 – Dari Abu Hurairah, ia berkata: Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Barang siapa yang menjaga dan merawat kudanya di jalan Allah dengan landasan iman kepada Allah dan membenarkan janji-Nya, maka sesungguhnya apa saja yang membuat kuda kenyang, segar, kotoran dan kencingnya itu menjadi timbangan kebaikan orang tersebut di Hari Kiamat.

136 - عن أَبَي هُرَيْرَةَ قَالَ : قال النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: مَنِ احْتَبَسَ فَرَسًا فِي سَبِيلِ الله إِيمَانًا بِالله وَتَصْدِيقًا بِوَعْدِهِ فَإِنَّ شِبَعَهُ وَرِيَّهُ وَرَوْثَهُ وَبَوْلَهُ فِي مِيزَانِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ .

 

 

137. Anjuran Memberi Nama Khusus pada Keledai atau Kuda dan Hak Allah dan Hak Hamba

137 – Dari Mu’adz radliyallahu ‘anhu, ia berkata: Dulu aku membonceng Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam di atas kudanya yang bernama ‘Ufair. Lalu Nabi bersabda: Wahai Mu’adz, apakkah kau tau Hak Allah yang wajib atas hamba-hambanya? Dan Apa Hak hamba kepada Allah?

137 - عَنْ  مُعَاذٍ رضي الله عنه قَالَ : كُنْتُ رِدْفَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَلَى حِمَارٍ يُقَالُ لَهُ عُفَيْرٌ فَقَالَ يَا مُعَاذُ هَلْ تَدْرِي حَقَّ الله عَلَى عِبَادِهِ وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى الله

 

 

Aku menjawab: Allah dan Rasulnya yang lebih tahu. Nabi bersabda: sesungguhnya hak Allah yang wajib atas hambanya adalah mereka menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun. Sedangkan hak hamba kepada Allah adalah Allah tidak menyiksa orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

قُلْتُ الله وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّ حَقَّ الله عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَحَقَّ الْعِبَادِ عَلَى الله أَنْ لا يُعَذِّبَ مَنْ لا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا

 

Kemudian aku bertanya: Wahai Rasulullah, Tidakkah saya beritahukan kabar baik ini kepada orang-orang? Nabi menjawab: Jangan beritahukan kabar baik ini kepada mereka, karena mereka akan terlalu bergantung.

فَقُلْتُ يَا رَسُولَ الله أَفَلا أُبَشِّرُ بِهِ النَّاسَ قَالَ لا تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوا .

 

138. 3 Macam Orang yang Memiliki Kuda (Kendaraan)

138 – Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Kuda itu terdapat 3 bagian. Menjadi pahala bagi pemiliknya, menjadi tutup bagi pemiliknya, menjadi dosa bagi pemiliknya.

138 -  عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ : الْخَيْلُ لِثَلاثَةٍ. لِرَجُلٍ أَجْرٌ وَلِرَجُلٍ سِتْرٌ وَعَلَى رَجُلٍ وِزْرٌ .

 

(pemilik pertama) Adapun kuda yang menjadi pahala bagi pemiliknya adalah, orang yang mengikat kudanya di jalan Allah, kemudian memanjangkan tali kekangnya di padang rumput atau kebun. Lalu apa saja yang kuda tersebut lakukan dengan tali kekang itu di padang rumput atau kebun itu akan menjadi pahala bagi pemiliknya. Apabila tali kekangnya putus, lalu kuda tersebut menghentak-hentakkan kakinya berkeliling sekali atau dua kali maka kotoran dan jejak kakinya menjadi pahala baginya.

فَأَمَّا الَّذِي لَهُ أَجْرٌ فَرَجُلٌ رَبَطَهَا فِي سَبِيلِ الله فَأَطَالَ فِي مَرْجٍ أَوْ رَوْضَةٍ فَمَا أَصَابَتْ فِي طِيَلِهَا ذَلِكَ مِنَ الْمَرْجِ أَوِ الرَّوْضَةِ كَانَتْ لَهُ حَسَنَاتٍ وَلَوْ أَنَّهَا قَطَعَتْ طِيَلَهَا فَاسْتَنَّتْ شَرَفًا أَوْ شَرَفَيْنِ كَانَتْ أَرْوَاثُهَا وَآثَارُهَا حَسَنَاتٍ لَهُ

 

Dan apabila kuda tersebut melewati sungai lalu minum dari air sungai tersebut, padahal Si Pemilik tidak menginginkan kudanya minum, maka hal tersebut menjadi pahala kebaikan baginya.

وَلَوْ أَنَّهَا مَرَّتْ بِنَهَرٍ فَشَرِبَتْ مِنْهُ وَلَمْ يُرِدْ أَنْ يَسْقِيَهَا كَانَ ذَلِكَ حَسَنَاتٍ لَهُ.

 

(pemilik kedua) seseorang yang mengikat kudanya karena merasa cukup/ kaya dan untuk menjaga diri dan orang lain, lalu ia tidak melupakan hak Allah (dengan tidak membebani) pada leher dan punggung kudanya maka kuda tersebut menjadi tutup (dari kefakiran).

وَرَجُلٌ رَبَطَهَا تغنيا وتعففا ثم لم ينس حق الله في رقابها ولا ظهورها فهي لذلك ستر.

 

(pemilik ketiga) seseorang yang mengikat kudanya karena kebanggaan, pamer dan untuk memusuhi orang-orang islam. Maka kudanya menjadi dosa baginya.

وَرَجُلٌ رَبَطَهَا فَخْرًا وَرِئَاءً وَنِوَاءً لِأَهْلِ الأسْلامِ فَهِيَ وِزْرٌ عَلَى ذَلِكَ .

 

139. Nabi Tidak Melarang Tradisi Bermain Alat Perang

139 – Dari ‘Aisyah radliyallahu ‘anha ia berkata; Dulu setiap Hari Raya orang-orang Sudan bermain dengan tameng dan alat-alat perang. Lalu aku adakalanya meminta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam atau Rasulullah bertanya: Apakah kamu ingin melihat? (Sayyidah Aisyah lupa dengan kejadian saat itu, apakah ia yang meminta kepada Rasul atau Rasul yang menawari). Lalu aku menjawab; iya.

139 - عَنْ عَائِشَةَ رَضِي اللَّه عَنْهَا قَالَتْ كَانَ يَوْمُ عِيدٍ يَلْعَبُ السُّودَانُ بِالدَّرَقِ وَالْحِرَابِ فَإِمَّا سَأَلْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم وَإِمَّا قَالَ تَشْتَهِينَ تَنْظُرِينَ فَقَالَتْ نَعَمْ

 

 

Kemudian Rasulullah menegakkanu di belakangnya dengan keadaan pipiku menempel pada pipi Rasulullah. Lalu Rasulullah berkata kepada orang-orang Sudan tersebut: Teruskanlah wahai Bani Afridah, sampai aku merasa puas. Kemudian Rasulullah bertanya kepadaku: Apakah sudah cukup? Aku menjawab: iya. Rasulullah lalu berkata lagi: Kalau begitu pulanglah.

فَأَقَامَنِي وَرَاءَهُ خَدِّي عَلَى خَدِّهِ وَيَقُولُ دُونَكُمْ بَنِي أَرْفِدَةَ حَتَّى إِذَا مَلِلْتُ قَالَ حَسْبُكِ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَاذْهَبِي .

 

140. Salah Satu Sumber Ekonomi Rasulullah

140 – Dari Ibnu Umar dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, Beliau Bersabda: Rizkiku ditetapkan di bawah bayang-bayang tombakku, dan kerendahan serta kehinaan dijadikan bagi orang yang menyelisihi perintahku.

140 - عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قال جُعِلَ رِزْقِي تَحْتَ ظِلِّ رُمْحِي وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي .

 

 

Wallahu a’lam bisshawab

Bersambung….

 

Translated By: K. Syamsul Arifin, Bengkulu

 

<< Ngaji Sebelumnya…

Ngaji Berikutnya…>>

 

 

Post a Comment for "Kisah Nabi Sulaiman Tidak Mengucapkan in syaa Allah: Terjemah Abi Jamroh Hadits 131-140 –Ngaji 19-"