Ngaji Kitab Terjemah Minahussaniyyah
Menyakiti Orang Lain Menjadi
Penghalang untuk Menyaksikan Alam Malakut, Makanan Haram akan Menghalangi Wushul
(Sampai ke Allah) dan Tanda-tanda Sesuatu yang Dimakan adalah Makanan Haram
بسم
الله الرحمن الرحيم
Menyakiti Orang Lain Menjadi Penghalang untuk Menyaksikan Alam Malakut
“Hindarilah
juga dari menyakiti orang lain” Karena sesungguhnya ia termasuk
racun yang mematikan. |
(وَ) احذر أيضا
(مِنَ أذَى الْخَلْقِ) فإنه من السموم القاتلة. |
Imam
Sahl Rahimahullahu Ta’ala berkata; “Sesungguhnya seseorang bisa
terhalang dari wushul (sampai) ke hadirat Allah Ta’ala dan
menyaksikan keajaiban-kajaiban kerajaan langit hanya disebabkan oleh dua hal
yaitu; Makanan kotor dan menyakiti makhluk” |
قال الإمام سهل رحمه الله تعالى :
"إنما حجب الخلق عن الوصول ومشاهدة الملكوت بشيئين : سوء الطعمة، وأذى
الخلق" |
Dan
Beliau juga berkata; Pedoman kami didalam menempuh jalan menuju Allah Ta’ala
ada tujuh: 1.
Berpegang teguh dengan kitab Allah Ta’ala 2.
Mengikuti sunnah Pemimpin kami Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam. 3.
Makan makanan yang halal. 4.
Menjauhi perbuatan maksiyat. 5.
Bertaubat. 6.
Melaksanakan segala kewajiban. 7.
Menahan diri dari menyakiti orang lain. |
وقال أيضا : "أصولنا سبعة :
التمسك بكتاب الله تعالى، والإقتداء بسيدنا رسول الله صلى الله عليه وسلم، وأكل
الحلال، واجتناب المعاصى، والتوبة، وأداء الحقوق، وكف الأذى، |
Menahan
diri dari menyakiti orang lain ada dua macam: Pertama, Menahan diri dari menyakiti
anggota dzohir. |
وهو على نوعين : أحدهما كف الأذى
الجوارح الظاهرة، |
Kedua, Menahan hati dari bisikan yang
datang, seperti berupa buruk sangka kepada orang lain. Karena sesungguhnya
hal itu termasuk racun yang mematikan, sementara setiap orang tidak
menyadarinya, apalagi buruk sangka pada para para wali Allah, Ulama dan orang-orang
hafal Al-Qur an. |
ثانيهما كف القلب عما يخطر فيه من
سوء الظن بالناس فإنه من السموم القاتلة ولا يشعر به كل أحد، لاسيما سوء الظن
بالأولياء والعلماء وحملة القرآن. |
Dalam
Wasiat tuanku ‘Aliy bin Wafa Rahimahullahu Ta’ala disebutkan;
“Waspadalah kalian! wahai orang-orang yang menempuh jalan menuju Allah Ta’ala
akan hak seseorang dari kawan guru-guru kalian (para auliya’), karena
sesungguhnya daging para kekasih Allah itu adalah racun, sekalipun mereka
tidak mengambil tindakan apapun terhadap kalian. |
وفى وصية سيدى على بن وفا رحمه الله
تعالى : "إياكم أيها المريدون أن تقعوا فى حق أحد من أقران شيخكم فإن لحوم
الأولياء سم ولو لم يؤاخذوكم، |
Waspadalah,
waspadalah kalian dari menganggap remeh menggunjing seseorang, walaupun
gunjinganmu tidak sampai kepadanya, bahkan takutlah kalian dari menggunjing
melebihi ketakutan kalian saat gunjinganmu sampai kepadanya, karena
sesungguhnya Allah Ta’ala mengasihinya”. Ketahuilah hal itu wahai
saudaraku!. |
وإياكم ثم إياكم من الإستهانة بغيبة
أحد ولو لم تبلغه تلك الغيبة بل خافوا منها أكثر مما تخافون إذا بلغته فإنه وليه
الله تعالى" فاعلم ذلك يا أخى. |
Makanan Haram akan Menghalangi Wushul (Sampai ke Allah)
“Waspadailah
juga makan makanan yang tidak halal” |
(وَ) احذر أيضا
(مِنْ أكْلِ غَيْرِ الْحَلَالِ) |
Karena
sesungguhnya makan makanan yang tidak halal itu dapat mengeraskan hati,
menggelapkan hati, menghalangi hati untuk menembus pintu hadirat Allah Ta’ala,
dan merapuhkan pakaian. |
فإن أكل غير الحلال يقسى القلب
ويظلمه ويحجبه عن دخول حضرة الله تعالى ويخلق الثياب. |
Imam
Abu Hanifah Rahimahullahu Ta’ala berkata; “Seandainya seorang
hamba ber’ibadah kepada Allah Ta’ala hingga ia menjadi tegak laksana
tonggak ini, namun ia tidak menyadari apa yang masuk kedalam perutnya, apakah
halal atau haram, maka ‘ibadahnya tidak diterima”. |
قال الإمام أبو حنيفة رحمه الله تعالى
: "لو أن عبدا عبد الله تعالى حتى صار مثل هذه السارية ثم أنه لم يدر ما
يدخل جوفه أ حلال أم حرام ما تقبل منه" |
Abu
Ishaq Ibrahim bin Ad-ham Rahimahullahu Ta’ala berkata;
“Bersihkanlah makananmu (dari yang tidak halal), setelah itu tidak ada resiko
bagimu, saat kamu tidak berpuasa di siang hari dan tidak melakukan ibadah di
malam hari”. Maksud beliau adalah ibadah sunnah. |
وقال أبو إسحاق إبراهم بن أدهم رحمه
الله تعالى : "أطب مطعمك وما عليك بعد ذلك أن لا تصوم النهار ولا تقوم
الليل" يعني نفلا . |
Abu
Bakar At-Turmudzi Rahimahullahu Ta’ala berkata; “Tidak ada yang
bisa menghalangi seseorang untuk sampai ke hadirat Allah Ta’ala
kecuali; 1)
Berdalil dengan yang bukan dalilnya. 2) Tergesa-gesa di dalam menempuh jalan menuju Allah
berdasarkan hawa nafsunya. 3)
Makan makanan haram dan syubhat”. |
وقال أبو بكر الترمذى رحمه الله
تعالى : "ما منع القوم من الوصول إلا الاستدلال بغير الدليل، والركض فى
الطريق على حد الشهوة، وأكل الحرام والشبهات" |
Imam
Sahl Rahimahullahu Ta’ala berkata; “Barangsiapa yang makanannya
tidak berasal dari barang halal, maka satu hijab pun (penghalang
antara dirinya dan Allah) tidak akan pernah tersingkap dari hatinya,
siksaanya akan dipercepat datangnya
dan shalat, puasa serta sedekahnya tidak akan memebrinya mermanfaat”. |
وقال الإمام سهل رحمه الله تعالى :
"من لم يكن مطعمه من حلال لم يكشف عن قلبه حجاب وتسارعت اليه العقوبات ولا
تنفعه صلاته ولا صيامه ولا صدقته" |
Imam
Sufyan Rahimahullahu Ta’ala berkata; “Hendaklah kalian
senantiasa makan makanan halal, dan janganlah sekali-kali kalian makan
makanan haram, karena sesungguhnya aku yang senantiasa makan makanan halal,
apabila membaca Al-Qur an, maka terbukalah bagiku 70 pintu ilmu, namun ketika
aku makan makanan orang yang tidak wira’i (menjaga diri dari perkara
yang tidak halal), apabila aku membaca Al-Qur an hingga aku mengulang-ulangnya,
maka tidak satu bab ilmupun yang terbuka bagiku”. |
وقال الإمام سفيان رحمه الله تعالى
: "عليكم بأكل الحلال، وإياكم وأكل الحرام فإنى كنت وأنا آكل الحلال أقرأ
الآية فيفتح لى سبعون بابا من العلم فلما أكلت من طعام من لا يتورع صرت أقرأ
الآية وأرددها فلا يفتح لى باب واحد" |
Syaikh
‘Aliy As-Syadziliy Rahimahullahu Ta’ala berkata: “Barangsiapa
makan makanan halal, maka hatinya akan menjadi lunak, lembut, bersinar
terang, tidurnya sedikit, dan tidak terhalang dari hadirat Allah Ta’ala.
Tapi barangsiapa makan yang tidak halal, maka hatinya akan menjadi keras,
kasar, semakin gelap, ter-hijab (terhalang) menuju hadirat Allah Ta’ala,
dan banyak tidurnya”. |
وقال الشيخ على الشاذلى رحمه الله
تعالى : "من أكل الحلال لان قلبه ورق ونار وقل نومه ولم يحجب عن حضرة الله
تعالى، ومن أكل غير الحلال قسا قلبه وغلظ وأظلم ويحجب عن حضرة الله تعالى وكثر
نومه، |
Banyak
tidur termasuk sebagian dari rahmat Allah Ta’ala. Karena makan makanan
selain yang halal dapat menggerakkan anggota tubuh untuk berbuat maksiat,
hingga seluruh tubuh menuntutnya untuk bermaksiat, kemudian Allah memberi
anugerah kepadanya berupa tidur agar ia dapat istirahat dari
maksiat-maksiatnya. Demikian itu sebagaimana halnya Allah memberi anugerah
kepada orang yang taat melalui makan makanan halal, supaya ia dapat
menegakkan ibadah kepada-Nya siang dan malam. |
وذلك من جملة رحمة الله تعالى، لأن
أكل غير الحلال يحرك الأعضاء للمعاصى، فيطلب كل عضو منه أن يعصى فيتفضل الله
تعالى عليه بالنوم ليريحه من المعاصى كما أنه يتفضل على الطائع بأكل الحلال
ليقيمه بين يديه ليلا ونهارا . |
Tuanku
‘Ali Al-Khowwash Rahimahullahu Ta’ala berkata; “Barangsiapa
yang makan makanan haram dan ia terus-menerus melakukan ibadah, maka ia
bagaikan merpati yang mengerami telur yang rusak, ia mempersulit dirinya
sendiri diam lama di tempat itu, sementara tidak satu butir telurpun yang
dapat menetas, bahkan mengeluarkan bau busuk. |
وقال سيدى على الخواص رحمه الله
تعالى : "من أكل الحرام وأطال العبادة فهو كالحمام الذى رقد على بيض فاسد
فهو يتعب نفسه فى طول المقام ثم لا يفرخ شيئا بل يخرج مذرا، |
Dan
sebagian dari bahayanya makan makanan haram yaitu makanan haram tadi berubah
menjadi api, kemudian akan menghilangkan ketajaman berfikir, menghilangkan
nikmatnya berdzikir, membakar tumbuhnya keikhlasan niat, membutakan mata
hati, menggelapkan mata, melemahkan agama, tubuh serta akal fikiran,
menyebabkan lalai dan lupa, dan mencegah dari merasakan ilmu hikmah dan
ilmu-ilmu makrifat. Dan beliau membahas panjang lebar masalah tersebut (yakni
bahayanya memakan barang yang tidak halal). |
ومن مفسد أكل الحرام استحاله نارا
فيذهب شجية الفكر، ولذة الذكر ويحرق نبات إخلاص النيات ويعمى البصر، ويظلم البصر
ويوهن الدين والبدن والعقل ويورث الغفلة والنسيان ويمنع من ذوقان الحكم والمعارف،وأطال
فى ذلك |
Lalu
Beliau (Tuanku ‘Aliy Al-Khowwash Rahimahullahu Ta’ala) berkata;
“Secara global semua perbuatan maksiat yang dilakukan seorang hamba,
penyebabnya hanyalah makan makanan haram. Oleh karena itu, barangsiapa yang
makan makanan haram kemudian ia berupaya mengerjakan amal ketaatan, maka ia
benar-benar mengharapkan perkara yang mustahil”. |
ثم قال : "وبالجملة فجميع
المعاصى التى يفعلها العبد إنما سببها أكل الحرام، فمن أكل الحرام وطلب أن يعمل
الطاعة فقد رام المحال" |
(Peringatan); Wajib
bagi orang yang makan sesuatu, kemudian ia mendapatkan suatu tanda dari
tanda-tanda makanan haram untuk memuntahkannya kalau memang memungkinkan,
bila tidak, ia wajib bertaubat dan beristighfar. |
(تنبيه) يجب على من أكل شيئا ثم وجد بعده
علامة من علامات الحرام أن يأخذ فى القيء إن أمكنه وإلا أخذ فى التوبة
والإستغفار. |
Tanda-tanda Sesuatu yang Dimakan adalah Makanan Haram
Di antara tanda-tanda makanan
haram adalah; (Pertama) Makanan tersebut bertentangan
dengan syara’ dari segi cara memperolehnya. |
ومن العلامات أن يكون للشرع على ذلك
الطعام اعتراض من حيث وضع اليد. |
(Kedua) Adanya kegelapan dalam hati dan
adanya rasa berat pada tabiatnya hingga seolah-olah orang yang makan barang
haram itu bagaikan memakan cor-coran timah. |
ومنها وجود الظلمة فى القلب والثقل
فى الطبيعة حتى كأن من أكله أكل رصاصا. |
(Ketiga) Bila seseorang bangun tidur ia
diam agak lama (tidak segera beranjak pergi, tapi diam sesaat lalu bangkit)
sebagaimana yang terjadi pada orang yang memakan riba. |
ومنها أن يقوم من النوم فيمكث ساعة
حتى يستيقظ كما يقع لمن يأكل الربا. |
(Keempat) Nafsunya akan mempermainkannya
hingga ia berupaya memuntahkannya dengan paksa tanpa bisa terselesaikan
masalahnya (makanan yang ada di dalam perut tidak bisa keluar). |
ومنها أن تلعب النفس فيتقايأه قهرا
عليه من غير معالجة. |
Ketahuilah
hal itu wahai saudaraku! Janganlah engkau lalai meneliti setiap suapan
makananmu, karena sesungguhnya hal itu akan menghancurkanmu. Dan janganlah
engkau makan makanan orang-orang yang tidak wira’i di dalam usahanya,
seandainya ia marah kepadamu, janganlah engkau menghiraukannya dan janganlah
kau pedulikan ucapannya; “Engkau telah menyakiti perasaanku”. |
فاعلم ذلك يا أخى ولا تغفل عن تفتيش
هذه اللقمة فإنه العطب ولا تأكل طعام من لا يتورع فى كسبه ولو أنه غضب منك ولا
تلتفت اليه ولا لقوله "كسرت خاطرنا" |
Masalah
seperti ini jarang sekali disadari oleh para guru di zaman sekarang, bahkan
sebagian dari mereka ada yang memakan makanan orang-orang miskin, dan apabila
orang-orang mencelanya, ia berkata; “Aku khawatir akan menyakiti perasaannya
dan tidak ada satu ibadah kepada Allah al Haqq wa ta’ala yang lebih
utama dibandingkan memuaskan dan menghibur perasaannya”. |
وهذا الامر قل من يتنبه له من مشايخ
هذا العصر، بل بعضهم يأكل من طعام المساكين وإذا لاموه قال : خفت أن أكسر خاطره،
وما عبد الحق تعالى بشيء أفضل من جبر الخواطر، |
Inilah
golongan orang-orang yang tidak mengetahui kaidah-kaidah agama. Jika
demikian, maka hal itu tidak ada bedanya dengan orang yang minum khamr
bersama-sama dengan orang yang mangajaknya. |
وهذا من الجهل بقواعد الشريعة، ولا
فرق حينئذ بينه وبين من عزم عليه شخص بأن يشرب معه الخمر، |
Oleh
karena itu, seandainya ia berkata; “Aku minum khamr hanya karena
menjaga perasaannya”, maka kami akan menghukumnya, kami tidak akan menerima
alasan apapun darinya dan kami menghukumnya sebab kefasikannya. Ketahuilah hal
itu wahai saudaraku!. |
فلو قال : إنما شربت جبرا لخاطره
حددناه ولم نقبل منه عذرا وحكمنا بفسقه، فاعلم ذلك يا أخى. |
Wallahu
‘alam bisshawab.
Bersambung.
Edited by:
Kitabterjemahan.my.id
Post a Comment for "Menyakiti Orang Lain dan Makanan Haram Menjadi Penghalang Wushul (Sampai ke Allah): Terjemah Minahus saniyyah –Ngaji 06-"