Ngaji Terjemah Kitab Mukhtasor Abi Jamroh
Rukuk
Tidak Pada Shaf Shalat, Rasulullah Mengajari Shalat, Keutamaan membaca allahumma
rabbanaa lakal hamdu, Peristiwa di Shirat, Keutamaan Sujud dan Kisah Orang Terakhir Masuk Surga Negosiasi kepada Tuhan
بسم الله الرحمن الرحيم
45. Rukuk Tidak Pada Shaf Shalat
45 – Dari Abu Bakrah, bahwa dia pernah mendapati
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sedang ruku’, maka dia pun
ikut ruku’ sebelum sampai ke dalam barisan shaf. Kemudian dia
menceritakan kejadian tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bersabda: "Semoga Allah
menambah semangat kepadamu, namun jangan diulang kembali”. |
٤۵- عَنْ
أَبِي بَكْرَةَ: أَنَّهُ انْتَهَى إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَهُوَ رَاكِعٌ فَرَكَعَ قَبْلَ أَنْ يَصِلَ إِلَى الصَّفِّ ،
فَذَكَرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ:
زَادَكَ اللَّهُ حِرْصًا وَلَا تَعُدْ |
46. Rasulullah Mengajari Shalat
46 – Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam masuk ke dalam Masjid, lalu ada seorang laki-laki masuk
ke dalam Masjid dan shalat, kemudian orang itu datang dan memberi salam
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam menjawab salamnya kemudian bersabda: "Kembali dan
ulangilah shalatmu, karena kamu belum shalat!" Orang itu kemudian
mengulangi shalat dan kembali datang menghadap kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam sambil memberi salam. Namun beliau kembali bersabda:
"Kembali dan ulangilah shalatmu karena kamu belum shalat!" Beliau
memerintahkan orang ini sampai tiga kali dan akhirnya, |
٤٦- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ
فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى ، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَدَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَلَيْهِ السَّلَامَ فَقَالَ: ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ
، فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ: ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ثَلَاثًا ، |
sehingga Ia berkata, "Demi Dzat yang
mengutus Engkau dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik
dari itu. Maka ajarilah aku." Beliau pun bersabda: "Jika kamu
mengerjakan shalat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat yang mudah dari Al
Qur'an. Kemudian ruku’-lah hingga benar-benar ruku’ dengan
tenang, lalu bangkitlah (dari ruku’) hingga kamu berdiri tegak,
setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud, lalu angkat (kepalamu) untuk
duduk hingga benar-benar duduk, Setelah itu sujudlah sampai benar-benar
sujud, Kemudian lakukanlah seperti cara tersebut diseluruh shalat (rakaat)
mu”. |
فَقَالَ:
وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ فَمَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِي ، قَالَ:
إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ
مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ
حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ
ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا
ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا |
47. Keutamaan membaca allahumma rabbanaa lakal hamdu
47 – Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Jika Imam mengucapkan sami'allahu
liman hamidah (semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya) ',
maka ucapkanlah: allahumma rabbanaa lakal hamdu (Wahai Rabb kami,
bagi-Mu lah segala pujian) '." Karena barangsiapa yang ucapannya
bersamaan dengan ucapan Malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan
diampuni”. |
٤7- عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا قَالَ الْإِمَامُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ
حَمِدَهُ ، فَقُولُوا: اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ فَإِنَّهُ مَنْ
وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ |
48. Peristiwa di Shirat, Keutamaan Sujud, dan Kisah Orang Terakhir Masuk Surga yang Negosiasi kepada Tuhan
48 – Dari Abu Hurairah, bahwa orang-orang
berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kita akan melihat Rabb kita pada hari
kiamat nanti?" Beliau menjawab: "Apakah kalian dapat membantah
(bahwa kalian dapat melihat) bulan pada malam purnama, bila tidak ada awan
yang menghalanginya?" Mereka menjawab, "Tidak, wahai
Rasulullah." Beliau bertanya lagi: "Apakah kalian dapat membantah
(bahwa kalian dapat melihat) matahari, bila tidak ada awan yang
menghalanginya?" Mereka menjawab, "Tidak." Beliau lantas
bersabda: "Sungguh kalian akan dapat melihat-Nya seperti itu juga.
Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat, lalu Allah Subhaanahu Wa Ta’ala
berfirman: 'Barangsiapa menyembah sesuatu, maka ia akan ikut dengannya.' Maka
di antara mereka ada yang mengikuti matahari, di antara mereka ada yang
mengikuti bulan dan di antara mereka ada pula yang mengikuti thaghut-thaghut.
Maka tinggallah ummat ini, yang diantaranya ada para munafiknya. |
٤8 - عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّاسَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ: هَلْ نَرَى
رَبَّنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟ قَالَ: هَلْ تُمَارُونَ فِي الْقَمَرِ لَيْلَةَ
الْبَدْرِ لَيْسَ دُونَهُ سَحَابٌ؟ قَالُوا: لَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، قَالَ:
فَهَلْ تُمَارُونَ فِي الشَّمْسِ لَيْسَ دُونَهَا سَحَابٌ؟ قَالُوا: لَا ،
قَالَ: فَإِنَّكُمْ تَرَوْنَهُ كَذَلِكَ ، يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ: مَنْ كَانَ يَعْبُدُ شَيْئًا فَلْيَتَّبِعْهُ ،
فَمِنْهُمْ مَنْ يَتَّبِعُ الشَّمْسَ وَمِنْهُمْ مَنْ يَتَّبِعُ الْقَمَرَ
وَمِنْهُمْ مَنْ يَتَّبِعُ الطَّوَاغِيتَ ، وَتَبْقَى هَذِهِ الْأُمَّةُ فِيهَا
مُنَافِقُوهَا |
Maka Allah mendatangi mereka dan lalu berfirman:
'Aku adalah Rabb kalian.' Mereka berkata, 'Inilah tempat kedudukan kami
hingga datang Rabb kami. Apabila Rabb kami telah datang pasti kami
mengenalnya.' Maka Allah mendatangi mereka seraya berfirman: 'Akulah Rabb
kalian.' Allah kemudian memanggil mereka, lalu dibentangkanlah Ash Shirath
di atas neraka Jahannam. |
فَيَأْتِيهِمْ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَيَقُولُ: أَنَا رَبُّكُمْ ، فَيَقُولُونَ: هَذَا
مَكَانُنَا حَتَّى يَأْتِيَنَا رَبُّنَا فَإِذَا جَاءَ رَبُّنَا عَرَفْنَاهُ ،
فَيَأْتِيهِمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَيَقُولُ: أَنَا رَبُّكُمْ ،
فَيَقُولُونَ: أَنْتَ رَبُّنَا فَيَدْعُوهُمْ فَيُضْرَبُ الصِّرَاطُ بَيْنَ
ظَهْرَانَيْ جَهَنَّمَ |
Dan akulah orang yang pertama berhasil
melewatinya di antara para Rasul bersama ummatnya. Pada hari itu tidak ada
seorangpun yang dapat berbicara kecuali para Rasul, dan ucapan para Rasul
adalah: 'Ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah.' Dan di dalam Jahannam ada
besi yang ujungnya bengkok seperti duri Sa'dan (tumbuhan yang berduri
tajam). Pernahkah kalian melihat duri Sa'dan?" Mereka menjawab:
"Ya, pernah." Beliau melanjutkan: "Sungguh dia seperti duri Sa'dan,
hanya saja tidak ada yang mengetahui ukuran besarnya duri tersebut kecuali
Allah. Duri tersebut akan menusuk-nusuk manusia berdasarkan amal amal mereka.
Di antara mereka ada yang dikoyak-koyak hingga binasa disebabkan amalnya, ada
pula yang dipotong-potong kemudian selamat melewatinya. |
فَأَكُونُ
أَوَّلَ مَنْ يَجُوزُ مِنْ الرُّسُلِ بِأُمَّتِهِ ، وَلَا يَتَكَلَّمُ
يَوْمَئِذٍ أَحَدٌ إِلَّا الرُّسُلُ ، وَكَلَامُ الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ
اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ ، وَفِي جَهَنَّمَ كَلَالِيبُ مِثْلُ شَوْكِ
السَّعْدَانِ ، هَلْ رَأَيْتُمْ شَوْكَ السَّعْدَانِ؟ قَالُوا: نَعَمْ ، قَالَ:
فَإِنَّهَا مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَعْلَمُ قَدْرَ
عِظَمِهَا إِلَّا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ تَخْطَفُ النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ ،
فَمِنْهُمْ مَنْ يُوبَقُ بِعَمَلِهِ ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُخَرْدَلُ ، ثُمَّ
يَنْجُو، |
Hingga apabila Allah berkehendak memberikan
rahmat-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya dari penghuni neraka, maka Allah
memerintahkan Malaikat untuk mengeluarkan siapa saja yang pernah menyembah
Allah. Maka para Malaikat mengeluarkan mereka, yang mereka dikenal
berdasarkan tanda bekas-bekas sujud (atsarus sujud). Dan Allah telah
mengharamkan kepada neraka untuk memakan (membakar) atsarus sujud,
|
حَتَّى
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ رَحْمَةَ مَنْ أَرَادَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ أَمَرَ
اللَّهُ الْمَلَائِكَةَ أَنْ يُخْرِجُوا مَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللَّهَ
فَيُخْرِجُونَهُمْ وَيَعْرِفُونَهُمْ بِآثَارِ السُّجُودِ ، وَحَرَّمَ اللَّهُ
عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ أَثَرَ السُّجُودِ ، |
lalu mereka keluar dari neraka. Setiap anak
keturunan Adam akan dibakar oleh neraka kecuali mereka yang memiliki atsarus
sujud. Maka mereka keluar dalam keadaan sudah hangus terbakar (gosong),
lalu mereka disiram dengan air kehidupan kemudian jadilah mereka tumbuh
seperti tumbuhnya benih di tepian aliran sungai. |
فَيَخْرُجُونَ
مِنْ النَّارِ فَكُلُّ ابْنِ آدَمَ تَأْكُلُهُ النَّارُ إِلَّا أَثَرَ
السُّجُودِ فَيَخْرُجُونَ مِنْ النَّارِ قَدْ امْتَحَشُوا فَيُصَبُّ عَلَيْهِمْ
مَاءُ الْحَيَاةِ فَيَنْبُتُونَ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِي حَمِيلِ السَّيْلِ، |
Setelah itu selesailah Allah memutuskan perkara
di antara hamba-hambaNya. Dan yang tinggal hanyalah seorang yang berada
antara surga dan neraka, dan dia adalah orang terakhir yang memasuki surga di
antara penghuni neraka yang berhak memasukinya, dia sedang menghadapkan wajahnya
ke neraka seraya berkata, “Ya Rabb, palingkanlah wajahku dari neraka! Sungguh
anginnya neraka telah meracuni aku dan baranya telah memanggang aku.” |
ثُمَّ
يَفْرُغُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى مِنْ الْقَضَاءِ بَيْنَ الْعِبَادِ ،
وَيَبْقَى رَجُلٌ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ وَهُوَ آخِرُ أَهْلِ النَّارِ
دُخُولًا الْجَنَّةَ مُقْبِلٌ بِوَجْهِهِ قِبَلَ النَّارِ ، فَيَقُولُ: يَا
رَبِّ اصْرِفْ وَجْهِي عَنْ النَّارِ قَدْ قَشَبَنِي رِيحُهَا وَأَحْرَقَنِي
ذَكَاؤُهَا ، |
Lalu Allah berfirman: “Apakah seandainya kamu
diberi kesempatan, kamu tidak akan meminta yang lain lagi?” Orang itu
menjawab: “Tidak, demi kemuliaan-Mu, ya Allah!” Maka Allah memberikan
kepadanya janji dan ikatan perjanjian sesuai apa yang dikehendati orang
tersebut. Kemudian Allah memalingkan wajah orang tersebut dari neraka. |
فَيَقُولُ:
هَلْ عَسَيْتَ إِنْ فُعِلَ ذَلِكَ بِكَ أَنْ تَسْأَلَ غَيْرَ ذَلِكَ؟ فَيَقُولُ:
لَا وَعِزَّتِكَ ، فَيُعْطِي اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ مَا يَشَاءُ مِنْ عَهْدٍ
وَمِيثَاقٍ فَيَصْرِفُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ ، |
Maka ketika wajahnya dihadapkan kepada surga,
dia meliahat taman-taman dan keindahan surga lalu terdiam dengan tertegun
sesuai apa yang Allah kehendaki. Kemudian orang itu berkata, “Ya Rabb,
dekatkan aku ke pintu surga!” Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Bukankah
kamu telah berjanji dan mengikat perjanjian untuk tidak meminta sesuatu
setelah permintaan kamu sebelumnya?" Orang itu menjawab, “Ya Rabb, aku
tidak mau menjadi ciptaan-Mu yang paling celaka.” |
فَإِذَا
أَقْبَلَ بِهِ عَلَى الْجَنَّةِ رَأَى بَهْجَتَهَا سَكَتَ مَا شَاءَ اللَّهُ
أَنْ يَسْكُتَ ، ثُمَّ قَالَ: يَا رَبِّ قَدِّمْنِي عِنْدَ بَابِ الْجَنَّةِ ،
فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَلَيْسَ قَدْ أَعْطَيْتَ الْعُهُودَ
وَالْمِيثَاقَ أَنْ لَا تَسْأَلَ غَيْرَ الَّذِي كُنْتَ سَأَلْتَ؟ فَيَقُولُ:
يَا رَبِّ لَا أَكُونُ أَشْقَى خَلْقِكَ ، |
Allah kembali bertanya: “Apakah nanti kamu tidak
akan meminta yang lain lagi, bila telah diberikan permintaanmu sekarang ini?"
Orang itu menjawab, “Tidak, demi kemuliaan-Mu. Aku tidak akan meminta yang lain
setelah ini.” Maka Rabbnya memberikan kepadanya janji dan ikatan sesuai apa
yang dikehendaki orang tersebut. Lalu orang tersebut didekatkan ke pintu
surga. |
فَيَقُولُ:
فَمَا عَسَيْتَ إِنْ أُعْطِيتَ ذَلِكَ أَنْ لَا تَسْأَلَ غَيْرَهُ ، فَيَقُولُ:
يَا رَبِّ لَا وَعِزَّتِكَ لَا أَسْأَلُ غَيْرَ ذَلِكَ ، فَيُعْطِي رَبَّهُ مَا
شَاءَ مِنْ عَهْدٍ وَمِيثَاقٍ ، فَيُقَدِّمُهُ إِلَى بَابِ الْجَنَّةِ ، |
Maka manakala orang itu sudah sampai di pintu
surga, dia melihat keindahan surga dan taman-taman yang hijau serta
kegembiraan yang terdapat didalamnya, orang itu terdiam dengan tertegun
sesuai apa yang Allah kehendaki. Kemudian orang itu berkata, 'Ya Rabb,
masukkanlah aku ke surga! ' Allah berfirman: “Celakalah kamu dari sikap kamu
yang tidak menepati janji. Bukankah kamu telah berjanji dan mengikat
perjanjian untuk tidak meminta sesuatu setelah kamu diberikan apa yang kamu
pinta?" |
فَإِذَا
بَلَغَ بَابَهَا فَرَأَى زَهْرَتَهَا ، وَمَا فِيهَا مِنْ النَّضْرَةِ
وَالسُّرُورِ فَيَسْكُتُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَسْكُتَ ، فَيَقُولُ: يَا
رَبِّ أَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ ، فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: وَيْحَكَ يَا
ابْنَ آدَمَ مَا أَغْدَرَكَ ، أَلَيْسَ قَدْ أَعْطَيْتَ الْعُهُودَ
وَالْمِيثَاقَ أَنْ لَا تَسْأَلَ غَيْرَ الَّذِي أُعْطِيتَ؟ |
Orang itu berkata, “Ya Rabb, janganlah Engkau
menjadikan aku ciptaan-Mu yang paling celaka.” Maka Allah Azza Wa Jalla
tertawa mendengarnya. Lalu Allah mengizinkan orang itu memasuki surga.
Setelah itu Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Bayangkanlah!” Lalu orang
itu membayangkan hingga setelah selesai apa yang ia bayangkan, Allah
berfirman kepadanya: 'Dari sini.' Dan demikianlah Rabbnya mengingatkan orang
tersebut hingga manakala orang tersebut selesai membayangkan, Allah berfirman
lagi: "Ini semua untuk kamu dan yang serupa dengannya." Dan dari
Abu Sa'id Al Khudri: Sungguh aku mendengar Beliau menyebutkan: 'Ini semua
untukmu dan sepuluh macam yang serupa dengannya'”. |
فَيَقُولُ:
يَا رَبِّ لَا تَجْعَلْنِي أَشْقَى خَلْقِكَ ، فَيَضْحَكُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
مِنْهُ ، ثُمَّ يَأْذَنُ لَهُ فِي دُخُولِ الْجَنَّةِ ، فَيَقُولُ: تَمَنَّ ،
فَيَتَمَنَّى حَتَّى إِذَا انْقَطَعَ أُمْنِيَّتُهُ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ: زِدْ مِنْ كَذَا وَكَذَا ، أَقْبَلَ يُذَكِّرُهُ رَبُّهُ حَتَّى إِذَا
انْتَهَتْ بِهِ الْأَمَانِيُّ قَالَ لَكَ ذَلِكَ وَمِثْلُهُ مَعَهُ ، وَعَنْ
أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ إِنِّي سَمِعْتُهُ يَقُولُ: ذَلِكَ لَكَ وَعَشَرَةُ
أَمْثَالِهِ |
Wallahu a’lam bisshawab
Bersambung….
Translated By: K.
Syamsul Arifin, Bengkulu
Edited by: Kitabterjemahan.my.id
Post a Comment for "Kisah Orang Terakhir Masuk Surga Negosiasi kepada Tuhan: Mukhtasor Abi Jamroh –Ngaji 8-"