Ngaji Terjemahan Safinah 01
KATA
PENGANTAR
بسم
الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، و الصلاة والسلام على سيد الانبياء والمرسلين محمد صلى الله عليه وسلم وأله وصحبه اجمعين
Ilmu
fikih merupakan salah cabang ilmu yang ada di agama Islam yang sangat penting,
saking pentingnya ilmu Fikih merupakan ilmu yang wajib dipelajari setelah ilmu
Tauhid. Bahkan seluruh peribadatan (praktek ibadah) baik spiritual maupun
ibadah muamalah tanpa dibarengi dengan pemahaman fikih yang baik tidak akan ada
gunanya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk mengetahuui ilmu Fikih.
Secara
bahasa Fikih bermakna mengerti dan paham. Secara istilah menurut Imam Assubki
adalah ilmu mengenai hukum-hukum syariat
praktis yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci.[1]
Yang tentunya, ilmu Fikih ini diambil dari al-Qur’an, as-Sunnah, Ijma’ dan Qiyas.
Ilmu Fikih memiliki banyak nama, sehingga ilmu fikih boleh disebut sebagai ilmu
syariat, hukum syariat, ilmu halal dan haram, Fiqih ashghar atau ilmu
cabang agama (furu’ addiin).
Manfaat mempelajari ilmu fikih tentulah supaya lebih
maksimal untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi
larangan-larangan-Nya, yakni hakikat takwa. Dan juga supaya memperoleh keberuntungan
di dunia dan akhirat.
Di dalam ilmu fikih terdapat banyak sekali objek
pembahasannya. Seperti ubudiyyah (peribadatan), muamalah
(interaksi sosial), munakahat (pernikahan), hukum pidana perda dan lain
sebagainya. Kitab safinah ini di dalamnya lebih memfokuskan pada bagian
peribadatan dalam agama Islam.
Kitab Safinatunnajah merupakan salah satu kitab Fikih ber-genre
fikih. Nama lengkap ini adalah Safinatunnajah Fi Ilmi Ushul ad-Din wa
al-Fiqh ‘alaa Madzhab al-Imam as-Syafii (Perahu Keselamatan yang Menjelaskan
Ilmu Pondasi Agama Islam dan Fikih berdasarkan Madzhab Imam Syafii). Kitab ini
banyak sekali dikaji di madrasah dan pesantren-pesantren di Indonesia. Bahkan menjadi
kitab wajib yang harus dikaji oleh anak-anak di Madrasah dan Pesantren. Selain
ringkas, sasaran kitab ini lebih terkhusus untuk para pembelajaran yang ingin
mengetahui peribadatan dalam Islam untuk pertama kalinya. Sehingga sangat mudah
dipelajari dan dipahami.
Kitab ini menjadi penting untuk dipelajari, dikarenakan
kitab berisi tuntunan ibadah praktis. Dalam kitab ini dijelaskan cara beribadah
secara minimal sah dimata syariat. Tentu sangat dibutuhkan bagi para sahabat-sahabat
kita yang kebetulan ditakdirkan untuk bekerja di tempat yang lingkungannya
bukan muslim. Seperti Tenaga Kerja Indonesia yang sedang atau akan bekerja di
luar negeri yang notabene tidak ada alokasi waktu dari perusahaan untuk
beribadah. Sehingga tidak bisa melakukan sholat dengan leluasa seperti saat di tanah
air. Dengan mengetahui keabsahan sholat yang minimal, ibadah tidak menjadi hal
yang memberatkan. Seperti yang pernah dipraktekkan oleh penulis, sholat minimal
sah pada sholat duhur cukup dilakukan selama 2 menit saja.
Pengarang kitab ini adalah Syaikh Salim bin Abdullah bin
Said bin Sumair dari Hadramaut, Yaman. Beliau terkenal dengan sebutan Syaikh
Sumair al Hadromy.
Menurut K.H. Asep Mukhtar Rifa’i yang penulis kutip dari
Jabar.nu.or.id yaitu:
“Sungguh
beliau adalah ulama besar. Beliau bisa saja menulis kitab fiqih yang tebal.
Tapi bagi beliau, sebuah karya harus benar-benar mengarahkan kepada target dan
sasaran. Dan target itu tentunya adalah masyarakat Muslim Indonesia.
Bukti
akan keulamaan beliau dan kebermanfaatan karyanya, ulama besar dari Banten,
Syekh Nawawi memberikan komentar dan catatan yang detil dan mendalam pada kitab
Safinah. Pada akhirnya kitab Safinah dicetak bersamaan dengan komentar Syekh
Nawawi yang berjudul Kasyifatus Saja fi Syarah Safinah an-Naja.
Bagi
saya, Syekh Salim sungguh seorang koki yang andal. Beliau paham betul tentang
selera dan apa yang dimaui dan dibutuhkan oleh orang Nusantara.
Betul ada
sebagian pihak yang memandang kitab ini dengan nyinyir. Kitab fiqih kok enggak
ada Al-Qur'an dan hadits.
Maka saya
harus katakan, di sinilah letak hebatnya Syekh Salim dengan Safinah-nya itu.
Perhatikan
perumpamaan berikut ini: apakah Anda akan menyebut seorang koki andal ketika ia
menyuguhkan gulai kambing, lalu Anda masih menemukan bau kambing atau bulu
kambing?
Pasti
Anda akan mengatakan 'koki pemula'.
Begitu
pula dengan Safinah. Begitu hebatnya Syekh Salim 'memasak' Al-Qur'an dan
hadits, sehingga muncullah semangkok 'fiqih' yang nyaris tak terendus bau-bau
Al-Qur'an dan hadits. Tapi yakinlah, bahan utama ‘gulai' Safinah adalah
Al-Qur'an dan hadits.”
Seperti
yang sudah disebutkan, kitab ini hanya memuat ubudiyyah saja. Berikut
isi kitab Safinah:
1. Rukun
Islam
2. Rukun
Iman
3. Makna
Syahadat
4. Tanda-tanda
baligh
5. Syarat
cebok dengan batu
6. Fardhu
Wudhu
7. Makna
niat
8. Air
qaliil (sedikit) dan Katsir (air banyak)
9. Yang
mengharuskan mandi wajib
10. Fardhu
Wudhu
11. Syarat
Wudhu
12. Yang
membatalkan Wudhu
13. Keharaman
orang yang batal wudhu
14. Sebab
tayamum
15. Syarat
tayamum
16. Fardhu
tayamum
17. Yang
membatalkan tayamum
18. Najis
yang bisa disucikan
19. Macam-macam
najis
20. Rentang
waktu haid
21. Udzur
sholat
22. Syarat
sholat
23. Rukun
sholat
24. Tingkatan
niat
25. Syarat
takbiratul ihram
26. Syarat
membaca Fatihah
27. Tasydid-tasydid Fatihah
28. Kesunahan
mengangkat tangan
29. Syarat-syarat
sujud
30. Tasydid-tasydid pada tasyahud
31. Tasydid minimal pada sholawat
32. Minimal
salam
33. Waktu-waktu
sholat
34. Keharaman
sholat
35. Jeda-jeda
dalam sholat
36. Rukun-rukun
yang ada thuma’ninah nya
37. Sebab-sebab
sujud syahwi
38. Yang
membatalkan sholat
39. Syarat
bermakmum
40. Ilustrasi
bermakmum
41. Syarat
jamak takdim
42. Syarat
jamak ta’khir
43. Syarat
qashar
44. Syarat
Jum’atan
45. Rukun
dua khutbah
46. Syarat
dua khutbah
47. Kewajiban
terhadap mayat
48. Minimal
memandikan mayat
49. Minimal
mengkafani mayat
50. Rukun
sholat janazah
51. Minimal
menguburkan mayat
52. Kebolehan
membongkar kuburan
53. Isti’anaah (meminta bantuan)
54. Harta-harta
yang wajib dizakati
55. Kewajiban
puasa Ramadhan
56. Syarat
sah puasa Ramadhan
57. Syarat
wajib puasa Ramadhan
58. Rukun
puasa
59. Kewajiban
meng-qadha puasa
60. Yang
membatalkan puasa
61. Macam-macam
hukum Membatalkan puasa
62. Yang
ditolerir di puasa saat kemasukan sesuatu sampai perut
Kitab ini
begitu banyak muatannya, padahal sangat tipis hanya 28 halaman pada kitab print
out nya. Secara garis besar hanya ada tiga pembahasan yaitu yang berkaitan
dengan sholat, zakat dan puasa.
Kitab ini
sangat cocok dibaca oleh orang yang ingin mengetahui peribadatan secara dasar.
Dan sangat sesuai untuk para pengajar untuk memudahkan dalam mengajarkan kepada
anak didiknya.
Walaupun
sudah banyak sekali terjemahan dari kitab ini, sebagai wujud upaya menyebarkan
kebaikan, penerjemahan akan tetap dilanjutkan sampai akhir (in syaa Allah).
Apabila ada kesalahan penulisan, diperlisahkan untuk merevisinya. Akhir kata semoga bermanfaat.
وفقنا الله تعالى لما يرضيه
Admin
Kitabterjemahan.my.id
[1]
Dikutip dari kitab at-Taqriirat
as-Sadiidah fi al-Masaail al-Mufiidah, karya Syaikh Hasan bin Ahmad bin
Muhammad bin Salim al Kaff, hal. 47
Post a Comment for "PENGANTAR TERJEMAH KITAB SAFINAH: DEFINISI DAN CAKUPAN FIKIH –Ngaji 01-"