Ngaji Matan Safinah Terjemah
Ngaji ke 06: Hal-hal yang membatalkan shalat, Shalat jamaah yang wajib berniat menjadi imam, jama' takdim, jama' ta'khir, qashar, jum'atan, merawat jenazah, membongkar makam
بسم الله الرحمن الرحيم
36. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN SHALAT
(Fasal) Hal-hal yang membatalkan shalat ada 14 kebiasaan, yaitu:
1) Hadats, 2) Terkena najis jika tidak langsung dibuang seketika tanpa sempat
terbawa, 3) Tersingkapnya aurat, jika tidak langsung ditutup seketika, 4)
Mengucapkan dua huruf atau satu huruf yang bisa dipahami dengan sengaja, 5)
Melakukan perkara yang membatalkan puasa dengan sengaja, 6) Makan yang banyak
dalam keadaan lupa, 7) Melakukan tiga kali gerakan yang terus-terusan,
walaupun dalam keadaan lupa, 8) Melompat dengan keras, 9) Memukul dengan
keras, 10) Menambah sebuah rukun fi'liy (rukun yang berupa perbuatan)
dengan sengaja, 11) Menduhului imam dengan selisih dua rukun fi'liy,
12) Tertinggal dengas selisih dua rukun fi'liy tanpa adanya udzur, 13) Niat memutus
(menghentikan) shalat dan menggantungkan niat untuk memutus shalat dengan
sesuatu, 14) Ragu-ragu dalam
memutuskan shalat. |
(فصل) تبطل
الصلاة بأربع عشرة خصلة: بالحدث وبوقوع النجاسة إن لم تلق حالا من غير حمل،
وانكشاف العورة إن لم تستر حالا، والنطق بحرفين أو حرف مفهم عمدا، وبالمفطر
عمدا، والأكل الكثير ناسيا، وثلاث حركات متواليات ولو سهوا والوثبة الفاحشة
والضربة المفرطة، وزيادة ركن فعلي عمدا، والتقدم على إمامه بركنين فعليين،
والتخلف بهما بغير عذر، ونية قطع الصلاة، وتعليق قطعها بشيء والتردد في قطعها |
37. SHALAT JAMAAH YANG
WAJIB BERNIAT MENJADI IMAM
(Fasal) Shalat yang
diwajibkan berniat menjadi imam ada 4, yaitu: 1) Shalat Jum'at 2)
Shalat yang diulang, 3) Shalat Nadzar berjama'ah, 4) Shalat jama' taqdim
karena sebab hujan. |
(فصل) الذي يلزم
فيه نية الإمامة أربع: الجمعة والمعاداة والمنذورة جماعة والمتقدمة في المطر |
38. SYARAT BERMAKMUM
(Fasal) Syarat-syarat bermakmum ada 11 yaitu: 1) Tidak
mengetahui shalatnya imam yang batal sebab hadats atau yang lainnya, 2) Tidak
meyakini shalatnya imam wajib qadha’, 3) Imamnya bukan dalam keadaan
sedang menjadi makmum, 4) Imam bukan seorang yang ummi (bacaan shalatnya tidak benar),
5) Tidak boleh lebih depan dari imam dalam posisi shalat, 6) Mengetahui
perpindahan gerakan imamnya, 7) Imam dan makmum sama-sama berkumpul di dalam
masjid atau jaraknya kira-kira 300 Dzira', 8) Makmum harus berniat
mengikut imam atau berniat berjama'ah, 9) Runtutan shalat imam dan makmum
harus serasi, 10) Makmum tidak boleh melakukan gerakan sunah yang terlalu
mencolok yang berbeda dengan imam, 11) Harus benar-benar mengikuti imam. |
(فصل) شروط
القدوة أحد عشر: أن لايعلم بطلان صلاة إمامه بحدث أو غيره , وأن لايعتقد وجوب
قضائها عليه وأن لا يكون مأموما ولا أميا وأن لايتقدم عليه في الموقف وأن يعلم
انتقالات إمامه وأن يجتمعا في مسجد أو في ثلثمائة ذراع تقريبا وأن ينوي القدوة
أو الجماعة وأن يتوافق نظم صلاتيهما وأن لا يخالفه في سنة فاحشة المخالفة وأن
يتابعه |
39. FORMASI BERMAKMUM
(Fasal) Formasi mengikuti imam (bermakmum) ada 9, yang lima
formasi dinyatakan sah yaitu: 1) Laki-laki bermakmum pada laki-laki, 2)
Perempuan bermakmum pada perempuan, 3) Khuntsa (biseksual/ berkelamin
ganda) bermakmum pada laki-laki, 4) Perempuan bermakmum pada Khuntsa,
5) Perempuan bermakmum pada perempuan. Dan yang dinyatakan tidak sah ada
empat: 6) Laki-laki bermakmum pada perempuan, 7) Laki-laki bermakmum pada Khuntsa,
8) Khuntsa bermakmum pada perempuan, 9) Khuntsa bermakmum pada
sesama Khuntsa. |
(فصل) صور
القدوة تسع تصح في خمس: قدوة رجل برجل وقدوة امرأة برجل وقدوة خنثى برجل وقدوة
امرأة بخنثى وقدوة امرأة بامرأة، وتبطل في أربع: قدوة رجل بامرأة وقدوة رجل
بخنثى وقدوة خنثى بامرأة وقدوة خنثى بخنثى |
40. SYARAT JAMA' TAKDIM
(Fasal) Syarat-syarat jama' takdim ada 4, yaitu: 1) Di
awali dengan shalat yang pertama, 2) Niat jama' 3) Berkesinambunga
antara kedua shalat, 4) Masih dalam udzur. |
(فصل) شروط جمع
التقديم أربعة: البداءة بالأولى ونية الجمع والموالاة بينهما ودوام العذر |
41. SYARAT JAMA' TA'KHIR
(Fasal) Syarat-syarat jama' ta'khir ada dua, yaitu: 1)
Niat jama' ta'khir di waktu shalat yang pertama sampai sisa waktu dimana
cukup hanya untuk melakukan shalat saja, 2) Masih dalam kondisi udzur sampai
sempurnanya mengerjakan shalat yang kedua. |
(فصل) شروط جمع
التأخير إثنان: نية التأخير وقد بقي من وقت الأولى ما يسعها ودوام العذر إلى
تمام الثانية |
42. SYARAT QASHAR SHALAT
(Fasal) Syarat-syarat melakukan qashar shalat ada 7,
yaitu: 1) Perjalanan yang ditempuh sejauh dua marhalah, 2) Perjalanannya
adalah perjalanan yang mubah (diperbolehkan secara hukum syara’),
3) Mengetahui kebolehan meng-qashar shalat, 4) Niat meng-qashar
shalat saat takbiratul ihram, 5) Tidak boleh mengikuti sebagian
shalatnya imam yang melakakukan shalat secara sempurna. |
(فصل) شروط
القصر سبعة: أن يكون سفره مرحلتين وأن يكون مباحا والعلم بجواز القصر ونية القصر
عند الإحرام وأن لايقتدي بمتم في جزء من صلاته. |
43. SYARAT JUM'ATAN
(Fasal) Syarat-syarat shalat Jum'at ada 6, yaitu: 1) Keseluruhan
rangkaian Jum’atan dilakukan pada waktu dhuhur, 2) Jum’atan
dilaksanakan di dalam batasan sebuah daerah, 3) Shalat Jum’at dilakukan
secara berjama'ah, 4) Orang-orang yang melakukan shalat Jum’at berjumlah 40
orang merdeka, laki-laki, baligh dan yang berdomisili tetap, 5) Tidak
boleh didahului atau bersamaan dengan shalat Jum'at lainnya pada daerah tersebut,
6) Pelaksanaan shalat Jum’at didahului shalat dua khutbah. |
(فصل) شروط
الجمعة ستة: أن تكون كلها في وقت الظهر وأن تقام في خطة البلد وأن تصلي جماعة
وأن يكونوا أربعين أحرارا ذكورا بالغين مستوطنين وأن لا تسبقها ولا تقارنها جمعة
في تلك البلد وأن يتقدمها خطبتان |
44. RUKUN KHUTBAH JUM'AT
(Fasal) Rukun-rukun khutbah jum'at ada 5, yaitu: 1) Memuji Allah
di dalam dua khutbah, 2) Membaca shalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam pada dua khutbah, 3) memberi wasiat takwa pada dua khutbah, 4)
Membaca ayat al-Qur'an pada salah satu khutbah, 5) Mendoakan orang-orang yang
beriman laki-laki dan perempuan pada khutbah yang akhir. |
(فصل) أركان
الخطبتين خمسة: حمد الله فيهما والصلاة على النبي صلى الله علية وسلم فيهما
والوصية بالتقوى فيهما وقراءة آية من القرآن في أحداهما والدعاء للمؤمنين
والمؤمنات في الأخيرة |
45. SYARAT DUA KHUTBAH
(Fasal) Syarat-syarat dua khutbah ada 10, yaitu: 1) Suci dari
dua hadats yakni hadats besar dan hadats kecil, 2) Suci dari najis pada
pakaian, badan dan tempat, 3) Menutup aurat, 4) Berdiri bagi yang mampu, 5)
Duduk di antara dua khutbah melebihi lama Thuma’ninah shalat, 6)
Berkesinambungan antara dua khutbah, Berkesinambungan antara dua khutbah dan
shalat jum’atnya, 8) Menggunakan bahasa Arab, 9) Khatib memperdengarkan kedua
khotbah kepada 40 jama'ah, 10) Seluruh rangkaian Jum’atan dilakukan
pada waktu Dzhuhur. |
(فصل) شروط
الخطبتين عشرة: الطهارة عن الحدثين الأصغر والأكبر والطهارة عن النجاسة في الثوب
والبدن والمكان وستر العورة والقيام على القادر والجلوس بينهما فوق طمأنينة
الصلاة والموالاة بينهما والموالاة بينهما وبين الصلاة وأن تكون بالعربية وأن
يسمعهما أربعين وأن تكون كلها في وقت الظهر |
46. PERKARA YANG WAJIB
DILAKUKAN UNTUK MAYAT
(Fasal) Yang wajib dilakukan untuk mayat ada empat perkara,
yaitu: 1) Memandikan mayat, 2) Mengkafani, 3) Menshalati, dan 4)
Menguburkannya |
(فصل) الذي يلزم
للميت أربع خصال: غسله وتكفينه والصلاة عليه ودفنه |
47. MEMANDIKAN MAYAT
(Fasal) Minimal memandikan mayat adalah dengan meratakan seluruh
badannya dengan air. Dan memandikan mayat yang paling sempurna yaitu dengan
membasuh qubul dan qubur-nya, menghilangkan kotoran dari
hidungnya, mewudlu'kannya, menggosok badannya dengan daun bidara, dan
mengguyurnya dengan air 3 kali. |
(فصل) أقل
الغسل: تعميم بدنه بالماء. وأكمله أن يغسل سوأتيه وأن يزيل القذر من أنفه وأن
يوضئه وأن يدلك بدنه بالسدر وأن يصب الماء عليه ثلاثا |
48. MENGKAFANI MAYAT
(Fasal) Minimal pengkafanan adalah (dengan) satu pakaian yang
mencukupi badan mayat. Yang paling sempurna bagi laki-laki adalah tiga lapis
kain dan bagi perempuan adalah gamis, kerudung, sarung dan dua lapis pakaian. |
(فصل) أقل
الكفن: ثوب يعمه. وأكمله للرجال ثلاث لفائف، وللمرأة قميص وخمار وإزار ولفافتان |
49. RUKUN SHALAT JENAZAH
(Fasal) Rukun-rukun shalat jenazah ada 7, yaitu: 1) Niat, 2) (dilakukan
dengan) empat takbir, 3) Berdiri bagi yang mampu, 4) Membaca surat al-Fatihah,
5) Membaca shalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah
takbir kedua, 6) Mendo'akan mayat setelah takbir ketiga, 7) Salam. |
(فصل) أركان
صلاة الجنازة سبعة: الأول النية، الثاني أربع تكبيرات، الثالث القيام على
القادر، الرابع قراءة الفاتحة، الخامس الصلاة على النبي صلى الله علية وسلم بعد
الثانية، السادس الدعاء للميت بعد الثالثة، السابع السلام |
50. MENGUBUR MAYAT
(Fasal) Minimal menguburkan mayat adalah satu lubang yang bisa
menyembunyikan bau mayat dan bisa melindungi dari binatang buas. Penguburan
yang paling sempurna adalah setinggi perawakan manusia berdiri ditambah
dengan tangan yang dijulurkan ke atas tanpa menggenggamkan jari, meletakkan
pipi mayat diatas tanah dan wajib menghadapkan mayat ke arah kiblat. |
(فصل) أقل
الدفن: حفرة تكتم رائحته وتحرسه من السباع. وأكمله قامة وبسطة، ويوضع خده على
التراب ويجب توجيهه إلى القبلة |
51. MEMBONGKAR MAKAM
(Fasal) Makam mayat harus dibongkar dikarenakan empat hal,
yaitu: 1) Karena untuk dimandikan jika jasadnya belum berubah, 2) Karena
untuk menghadapkannya ke kiblat, 3) Karena adanya harta yang terkubur bersama
mayat, 4) Perempuan yang dikubur bersama janinnya dan janinnya ada
kemungkinan hidup. |
(فصل) ينبش
الميت لأربع خصال: للغسل إذا لم يتغير ولتوجيهه إلى القبلة وللمال إذا دفن
معه، والمرأة إذا دفن جنينها معها وأمكنت حياته |
52. HUKUM MEMBERI BANTUAN
DALAM IBADAH
(Fasal) Memberi bantuan terdapat
empat hukum, yaitu: 1) Mubah, 2) Khilaful aula, 3) Makruh,
4) Wajib. Yang dihukumi mubah yaitu mendekatkan air. Yang dihukumi khilaful
aula yaitu menuangkan air seperti kepada orang yang sedang wudhu. Makruh:
membantu orang yang sedang membasuh bagian-bagian tubuhnya. Wajib:
membantu orang yang sakit ketika tidak mampu. |
(فصل)
الإستعانات[1] أربع خصال: مباحة وخلاف الأولى ومكروهة وواجبة فالمباحة هي
تقريب الماء، وخلاف الأولى هي صب الماء على نحو المتوضئ، والمكروهة هي لمن يغسل
أعضاءه، والواجبة هي للمريض عند العجز
|
Wallahu a’lam
bisshawab.
Bersambung
Edited
By: Kitabterjemahan.my.id
[1] kata isti’anaat bukan
bermakna thalab (meminta/memohon). Walaupun ber-wazan istaf’alaa.
Akan sangat fatal ketika diartikan meminta tolong atau meminta bantuan. Syaikh
Nawawi al Bantani memberi pilihan makna yaitu antara bermakna, ta’kid
(sehingga diartikan benar-benar menolong) atau shairurah (sehingga
diartikan jadi menolong). Lihat Kaasyifatussaja fi Syarh
Safinatinnaja, hal. 106. Al-Haramain.
Post a Comment for "SHOLAT JAMAAH WAJIB NIAT MENJADI IMAM, SAMPAI HUKUM BONGKAR MAKAM,-Terjemah Safinah-06-"