MENDAHULUKAN BAGIAN KANAN, MENEGUR ORANG LEWAT DAN SOLUSI LUPA DALAM SHOLAT- Terjemah Abi Jamroh: –Ngaji 6-

Ngaji Terjemah Kitab Mukhtasor Abi Jamroh

HADITS ke 28-34: Sunah Mendahulukan Kanan, Solusi Lupa Bagian Dalam Sholat dan Baru Ingat Setelah Selesai, Menegur Orang Lewat Saat Sholat, Keutamaan Ibadah di Waktu Setelah Ashar dan Subuh


 بسم الله الرحمن الرحيم

 28. Kesunahan Mendahulukan Bagian Kanan

(28) Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah, ia berkata: “Sejak dulu Nabi Muhammad SAW menyukai mendahulukan bagian kanan, beliau lakukan semampu dia dalam seluruh tindakannya; di dalam bersucinya, menyisir rambut dan memakai alas kaki”

[ 28 ] عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ :  (( كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم  يُحِبُّ التَّيَمُّنَ مَا اسْتَطَاعَ فِي شَأْنِهِ كُلِّهِ فِي طُهُورِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَتَنَعُّلِهِ  )) .

 29. Sholat li qudum assafar (Salat Setelah Berpergian)

(29) Ka’ab bin Malik berkata: “Nabi Muhammad SAW ketika pulang dari perjalanan beliau selalu mengawali di Masjid kemudian melakukan sholat di Majid”

[ 29 ] َقَالَ كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ : ((  كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ بَدَأَ بِالْمَسْجِدِ فَصَلَّى فِيهِ )) .

 30. Tetap Didoakan Sebelum Berhadats di Masjid

(30) Diriwayatkan dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Para Malaikat memohonkan rohmat kepada salah seorang di antara kalian selama belum berhadats di tempat yang tadi digunakan untuk sholat membaca: Allahumma ighfir lahu Allahumma irhamhu

[30 ] عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم  قَالَ : ((  الْمَلائِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي مُصَلاهُ الَّذِي صَلَّى فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ تَقُولُ اللهمَّ اغْفِرْ لَهُ اللهمَّ ارْحَمْهُ ))  .

 31. Solusi Bagi yang Lupa Bagian Sholat, Ingat Setelah Salam

(31) Diriwayatkan dari Abi Hurairah, ia berkata: Nabi Muhammad SAW melakukan sholat yakni salah satu sholat di waktu sore bersama kami. (Ibnu Sirrin mengatakan: Abu Hurairah menyebutkan nama sholat diwaktu sore tersebut, tapi aku lupa). Abu Hurairah melanjutkan ceritanya: setelah itu Rasulullah bersama kami melakukan sholat dua rakaat kemudian beliau salam, kemudian beliau berdiri dan menuju kayu yang melintang di masjid lalu beliau bersandar di kayu tersebut. Seolah-olah Rasulullah terlihat dalam kondisi marah dan beliau meletakkan tangan kanannya ke tangan kirinya dan saling menggenggamkan jari-jemarinya (ngapurancang-jawa), dan beliau meletakkan pipi kanannya di punggung tangan kirinya.

[ 31 ] عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : (( صَلَّى بِنَا رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم إِحْدَى صَلاتَيِ الْعَشِيِّ قَالَ ابْنُ سِيرِينَ سَمَّاهَا أَبُو هُرَيْرَةَ و َلَكِنْ نَسِيتُ أَنَا قَالَ فَصَلَّى بِنَا رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ فَقَامَ إِلَى خَشَبَةٍ مَعْرُوضَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَاتَّكَأَ عَلَيْهَا كَأَنَّه غَضْبَانُ وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ وَوَضَعَ خَدَّهُ الأيْمَنَ عَلَى ظَهْرِ كَفِّهِ الْيُسْرَى.

 

 

 

Para sahabat pun bergegas keluar dari pintu-pintu masjid, kemudian mereka berkata; “apakah sholatnya di qashar?” di situ terdapat Abu Bakar dan Umar, namun mereka berdua tidak berani membicarakan kepada Nabi dan juga terdapat satu orang yang kedua tangannya panjang (tidak seperti tangan pada umumnya orang) yang dijuluki dengan Dzul yadain. Ia bertanya kepada Rasulullah; “wahai Rasulullah, apakah Engkau lupa atau memang sholatnya benar-benar di-qashar?”

و َخَرَجَتِ السَّرَعَانُ مِنْ أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ فَقَالُوا أقَصُرَتِ الصَّلاةُ و َفِي الْقَوْمِ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ فَهَابَا أَنْ يُكَلِّمَاهُ و َفِي الْقَوْمِ رَجُلٌ فِي يَدَيْهِ طُولٌ يُقَالُ لَهُ ذُو الْيَدَيْنِ قَالَ : يَا رَسُولَ الله أَنَسِيتَ أَمْ قَصُرَتِ الصَّلاةُ ؟

 

Rasulullah menjawab: “Aku tidak lupa dan sholatnya pun tidak di-qashar”. Kemudian Rasulullah bertanya (kepada sahabat lain): “Apa benar yang dikatakan Dzul yadain”?

قَالَ :  لَمْ أَنْسَ وَلَمْ تُقْصَرْ فَقَالَ : أَكَمَا يَقُولُ ذُو الْيَدَيْنِ ؟

 

Para sahabat menjawab: “Benar, wahai Rasulullah”. Maka Rasulullah pun maju dan melakukan bagian sholat yang beliau tinggalkan lalu beliau salam, kemudian beliau takbir dan sujud seperti sujud beliau saat sholat atau lebih lama, lalu beliau mengangkat kepalanya dan takbir, kemudian beliau takbir dan sujud seperti sujud beliau saat sholat atau lebih lama, lalu beliau mengangkat kepalanya dan takbir.

فَقَالُوا : نَعَمْ فَتَقَدَّمَ فَصَلَّى مَا تَرَكَ ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ مِثْلَ سُجُودِهِ أَوْ أَطْوَلَ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ و َكَبَّرَ ثُمَّ كَبَّرَ و َسَجَدَ مِثْلَ سُجُودِهِ أَوْ أَطْوَلَ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ وَكَبَّرَ.

 

Maka orang-orang (yang mendengarkan hadits) bertanya kepada Ibnu Sirrin: “Rasulullah kemudian salam?” Kemudian Ibnu Sirrin menjawab: aku diberitahu bahwa ‘Imron bin Hushoin itu berkata bahwasanya ia berkata; Rasulullah kemudian salam.

فَرُبَّمَا سَأَلُوهُ ثُمَّ سَلَّمَ فَيَقُولُ نُبِّئْتُ أَنَّ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ قَالَ ثُمَّ سَلَّمَ  )) .

 32. Cara Menegur yang Lewat di Depan Orang Sholat

(32) Dari Abi Said, ia berkata: Aku mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ketika salah satu dari kalian melakukan sholat di atas sesuatu yang dijadikan sutrah (batas tempat sholat) dari orang lain, kemudian ada seseorang yang akan lewat di depan kalian maka cegahlah. Apabila ia membangkang (tidak menurut) maka bunuhlah. Karena sesungguhnya ia adalah Syaithon.”

[32 ] عن أَبي سَعِيدٍ الخدري قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم  يَقُولُ :  (( إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إِلَى شَيْءٍ يَسْتُرُهُ مِنَ النَّاسِ فَأَرَادَ أَحَدٌ أَنْ يَجْتَازَ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلْيَدْفَعْهُ فَإِنْ أَبَى فَلْيُقَاتِلْهُ فَإِنَّمَا هُوَ شَيْطَانٌ )) .

 33. Sholat Sebagai Pelebur Dosa

(33) Dari Hudzaifah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Fitnahnya seseorang di dalam keluarganya, hartanya, anaknya dan tetangganya itu bisa dilebur oleh sholat, puasa, sedekah, memerintah kebaikan dan mencegah keburukan.”

[ 33 ] عن حُذَيْفَةَ قَالَ كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ عُمَرَ رضي الله عنه فَقَالَ : أَيُّكُمْ يَحْفَظُ قَوْلَ رَسُولِ الله صلى الله عليه وسلم  فِي الْفِتْنَةِ قُلْتُ : أَنَا كَمَا قَالَهُ قَالَ : إِنَّكَ عَلَيْهِ أَوْ عَلَيْهَا لَجَرِيءٌ قُلْتُ :  (( فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ و َمَالِهِ و َوَلَدِهِ و َجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلاةُ و َالصَّوْمُ و َالصَّدَقَةُ و َالأمْرُ وَ النَّهْيُ  ))

 34. Keutamaan Ibadah di Waktu Ashar dan Subuh

(34) Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Malaikat yang bertugas di malam hari dan Malaikat yang bertugas di siang hari saling bergiliran (mengawasi) kalian semua. Mereka berkumpul di waktu sholat subuh dan sholat ashar, kemudian malaikat yang berjaga mengawasi kalian di malam hari naik melaporkan kepada Allah.

[ 34 ] عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم  قَالَ :  (( يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلائِكَةٌ بِاللَّيْلِ و َمَلائِكَةٌ بِالنَّهَارِ و َيَجْتَمِعُونَ فِي صَلاةِ الْفَجْرِ و َصَلاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ.

 

Kemudian Allah bertanya kepada mereka, padahal Allah (sebenarnya) lebih mengetahui daripada mereka: “Bagaimana keadaan hambaku saat kalian tinggal?”. Mereka menjawab: “kami meninggalkan mereka dalam keadaan sedang melakukan sholat dan kami mendatangi mereka dalam keadaan sholat”.

فَيَسْأَلُهُمْ و هوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ و همْ يُصَلُّونَ و أَتَيْنَاهُمْ و همْ يُصَلُّونَ )) .

 

 Wallahu a’lam bishhawaab.

Bersambung.

Translanted by: Kitabterjemahan.my.id

 

<< Ngaji Sebelumnya…

Ngaji Berikutnya…>>


Post a Comment for "MENDAHULUKAN BAGIAN KANAN, MENEGUR ORANG LEWAT DAN SOLUSI LUPA DALAM SHOLAT- Terjemah Abi Jamroh: –Ngaji 6-"