Anjuran Tenang Saat Akan Shalat, 7 Golongan yang Mendapat Perlindungan Allah: Terjemah Mukhtasor Abi Jamroh –Ngaji 7-

Ngaji Terjemah Kitab Mukhtasor Abi Jamroh

HADITS KE 35-44: Qadha Shalat, Besarnya pahala Adzan, Jamaah Shalat, Anjuran Bersikap Tenang Saat Akan Shalat, 7 Golongan yang mendapat Perlindungan Allah 

  

بسم الله الرحمن الرحيم

  

35. Tidak ada yang bisa menambal Shalat kecuali dengan melakukan shalat yang ditinggal.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik: dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda: “Barangsiapa lupa melakukan sholat maka sholatlah saat ingat, karena tidak ada tebusan sholat kecuali dengan melakukan sholat; Dirikanlah sholat untuk mengingatku.”

[ 35 ] عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم  قَالَ :  (( مَنْ نَسِيَ صَلاةً فَلْيُصَلِّ إِذَا ذَكَرَهَا لا كَفَّارَةَ لَهَا إِلا ذَلِكَ ﴿ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي ﴾

 

36. Anjuran mengeraskan suara panggilan Adzan

Dari Abdurrahman bin Abi Sho’shoah al-Anshory, kemudian al-Mazini dari Ayahnya bahwa; Ia diberitahu bahwasanya Abu Sa’id al Khudzri berkata kepadanya: Aku melihatmu menyukai kambing dan padang rumput. Ketika kau berada di kambing-kambingmu atau di padang rumput maka adzanlah dengan adzan shollat, keraskan suaramu dengan panggilan adzannya. Karena selama jin, manusia atau apapun itu akan bersaksi untuknya di Hari Kiamat. Aku mendengar hal ini dari Rasulullah SAW.

[ 36 ] عن عَبْدِالرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ الأنْصَارِيِّ ثُمَّ الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ قَالَ لَهُ :  (( إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْغَنَمَ و َالْبَادِيَةَ فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ أَوْ بَادِيَتِكَ فَأَذَّنْتَ بِالصَّلاةِ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ فَإِنَّهُ لا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَ لا إِنْسٌ و َلا شَيْءٌ إِلا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ الله صلى الله عليه وسلم  )) .

 

37. Besarnya pahala Adzan, shalat Berjamaah Isya dan Subuh

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Seandainya orang-orang mengerti pahala adzan dan pahala sholat dibarisan pertama, kemudian mereka tidak menemukan keduanya (karena saling berebut), pastilah mereka akan membuat undian, pasti mereka akan membuat undian. Seandainya orang-orang tahu pahala bepergian pagi-pagi (untuk berjamaah), pasti mereka akan berlomba saling mendahului berangkat. Seandainya mereka mengetahui pahala sholat jamaah Isya dan Subuh, pasti mereka akan berangkat walaupun ngesot.

[37] عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم  قَالَ :  (( لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ و َالصَّفِّ الأوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي الْعَتَمَةِ و َالصُّبْحِ لاتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا  ))

 

38. Anjuran tenang dan tidak terburu-buru mengejar shalat jamaah

Dari Abu Qotadah, Ia berkata; pada satu waktu kami sedang melakukan sholat bersama Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba terdengar suara gedebak-gedebuk (yakni derap langkah orang-orang). Setelah Nabi selesai sholat, beliau bertanya: ada apa, apa yang kalian lakukan? Mereka menjawab: kami berupaya cepat-cepat untuk (menyusul) sholat. Nabi menjawab lagi: Jangan kalian lakukan lagi, ketika kalian akan melaksanakan sholat, tetaplah tenang, bagian gerakan sholat mana saja yang kalian temui, tetap laksanakan sholat. Dan bagian yang kalian terlambat (melaksanakannya), sempurnakanlah.

[38] عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ نُصَلِّي مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم إِذْ سَمِعَ جَلَبَةَ رِجَالٍ فَلَمَّا صَلَّى قَالَ :  (( مَا شَأْنُكُمْ قَالُوا اسْتَعْجَلْنَا إِلَى الصَّلاةِ قَالَ فَلا تَفْعَلُوا إِذَا أَتَيْتُمُ الصَّلاةَ فَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا و َمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا ))

 

39. Anjuran bersikap tenang saat akan didirikan shalat

Dari Abu Qotadah, Ia berkata: Rasulallah SAW bersabda: ketika sholat ditegakkan (akan dilaksanakan), kalian jaganlah berdiri sampai kalian melihatku, tetaplah tenang dan khidmat.

[39] عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم :  (( إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاةُ فَلا تَقُومُوا حَتَّى تَرَوْنِي وَعَلَيْكُمْ السَّكِينَة وَالوَقَار ))

 

40. Anjuran menunggu shalat berjamaah

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Iqomah sholat sudah dilakukan lalu orang-orang sudah menyejajarkan barisan-barisan sholat mereka, Rasulullah SAW pun datang dari rumahnya kemudian beliau maju, sementara beliau sedang dalam keadaan junub, lalu beliau berkata: tetaplah kalian dalam posisi kalian. Kemudian Rasulullah pulang dan mandi lalu datang lagi (ke masjid) dalam keadaan kepala beliau masih meneteskan air bekas mandi. Dan beliau pun sholat bersama orang-orang Islam.

[40] عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : أُقِيمَتِ الصَّلاةُ فَسَوَّى النَّاسُ صُفُوفَهُمْ فَخَرَجَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم  فَتَقَدَّمَ و هوَ جُنُبٌ ثُمَّ قَالَ :  (( عَلَى مَكَانِكُمْ فَرَجَعَ فَاغْتَسَلَ ثُمَّ خَرَجَ و َرَأْسُهُ يَقْطُرُ مَاءً فَصَلَّى بِهِمْ ))

 

41. 7 golongan yang mendapat perlindungan Allah SWT

Dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda: Terdapat 7 orang yang akan mendapatkan naungan perlindungan Allah dihari tidak ada naungan sedikitpun kecuali naungan-Nya. (7 orang tadi adalah) Pemimpin yang Adil, pemuda yang tumbuh dalam peribadahan kepada Tuhannya, laki-laki yang hatinya terpaut pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah mereka berkumpul dan berpisah karena Allah, laki-laki yang diajak zina oleh perempuan yang memiliki kedudukan dan cantik.

[41] عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم  قَالَ :  (( سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ الله فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إِلا ظِلُّهُ الأمَامُ الْعَادِلُ ، و َشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ ، و َرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ ، وَ رَجُلانِ تَحَابَّا فِي الله اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، و َرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَ جَمَالٍ

 

lalu ia berkata “aku takut pada Allah”, orang yang menyamarkan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang tangan kanan sedekahkan dan orang yang dzikir kepada Allah azza wa jalla dalam keadaan sendiri kemudian kedua matanya mencucurkan air mata.

فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ الله ، وَ رَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ ، وَ رَجُلٌ ذَكَرَ الله خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ ))

 

42. Kondisi yang dianjurkan mendahulukan makan hidangan sebelum shalat

Dari ‘Aisyah dari Nabi Muhammad SAW bahwanya beliau bersabda: ketika makanan[1] sudah diletakkan dan sholat sudah dimulai iqamat maka makanlah terlebih dahulu.

[42] عن عَائِشَةَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم  أَنَّهُ قَالَ :  (( إِذَا وُضِعَ الْعَشَاءُ وَ أُقِيمَتِ الصَّلاةُ فَابْدَءُوا بِالْعَشَاءِ )) .

 

43. Shalat Nabi yang paling sempurna

Dari Anas bin Malik, Ia berkata: Aku sama sekali tidak pernah shalat di belakang seorang imam yang lebih ringan dan lebih sempurna sholatnya daripada sholatnya Nabi SAW, apabila beliau (di dalam shalatnya) kok mendengar seorang anak menangis, maka beliau akan meringankan sholatnya karena beliau khawatir Ibu dari anak tersebut (hatinya) akan mendapat fitnah.

[43] عن أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ :  (( مَا صَلَّيْتُ وَرَاءَ إِمَامٍ قَطُّ أَخَفَّ صَلاةً وَ لا أَتَمَّ مِنَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَ إِنْ كَانَ لَيَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ فَيُخَفِّفُ مَخَافَةَ أَنْ تُفْتَنَ أُمُّهُ )) .

 

44. Shalat Malam di Bulan Ramadhan

Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit bahwasanya Rasulullah SAW menggunakan suatu ruangan. Perawi berkata: Saya menduga bahwa Zaid bin Tsabit berkata; (ruangan) itu terbuat dari alas yang berupa anyaman, (hal ini dilakukan Rasulullah) saat bulan Ramadhan. Kemudian Beliau melakukan shalat di ruangan tersebut beberapa malam, lalu para sahabat juga melakukan shalat bersama shalatnya Rasulullah.

[44] عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم  اتَّخَذَ حُجْرَةً قَالَ :  (( حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ مِنْ حَصِيرٍ فِي رَمَضَانَ فَصَلَّى فِيهَا لَيَالِيَ فَصَلَّى بِصَلاتِهِ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِهِ،

 

Saat Rasulullah mengetahui yang mereka lakukan, Rasulullah pun berhenti dan keluar menghampiri mereka, kemudian Beliau bersabda: Aku tahu apa yang kalian lakukan. Hei Kalian, Shalatlah di rumah kalian masing-masing. Karena shalat-ya seseorang yang paling utama adalah shalat yang dilakukan di rumahnya, kecuali shalat maktubah (shalat-shalat fardhu).

فَلَمَّا عَلِمَ بِهِمْ جَعَلَ يَقْعُدُ فَخَرَجَ إِلَيْهِمْ فَقَالَ قَدْ عَرَفْتُ الَّذِي رَأَيْتُ مِنْ صَنِيعِكُمْ فَصَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِي بُيُوتِكُمْ فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاةِ صَلاةُ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلا الْمَكْتُوبَةَ قَالَ عَفَّانُ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا مُوسَى سَمِعْتُ أَبَا النَّضْرِ عَنْ بُسْرٍ عَنْ زَيْدٍ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم  ))

 

Wallahu a’lam bisshawab

Bersambung…. 

Translated By: Kitabterjemahan.my.id

 

<< Ngaji Sebelumnya…

Ngaji Berikutnya…>>



[1] Kata عشاء secara bahasa bermakna makanan di sore hari, 

Post a Comment for "Anjuran Tenang Saat Akan Shalat, 7 Golongan yang Mendapat Perlindungan Allah: Terjemah Mukhtasor Abi Jamroh –Ngaji 7-"