Ngaji Terjemah Kitab Mukhtasor Abi Jamroh
Hadits ke 61-67 Perintah Nabi untuk Mensyukuri Badan, Mata dan Keluarga, Shalat Istikharah Beserta Doa yang Diajarkan Rasulullah, Shalat Istikharah, Meng-qadha Shalat Sunah, 7 Perkara yang Diperintah dan 7 Larangan Rasulullah
بسم الله الرحمن الرحيم
61. Perintah Nabi untuk Mensyukuri Badan, Mata dan
Keluarga
61 – Dari 'Abdullah bin 'Amru radliallahu
‘anhuma Ia berkata: "Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
berkata kepadaku: "Benarkah kabar bahwa kamu selalu mendirikan shalat di
malam hari dan puasa pada siang harinya?” Aku jawab: “Benar". Beliau shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: "Sungguh jika kamu lakukan terus menerus
maka nanti matamu letih dan jiwamu lemah. Sungguh untuk jasadmu ada hak atas
dirimu, dan keluargamu punya hak atas dirimu, maka berpuasalah dan juga
berbukalah, bangun untuk shalat malam dan juga tidurlah". |
٦۱- عَنْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَمْ أُخْبَرْ أَنَّكَ تَقُومُ اللَّيْلَ وَتَصُومُ
النَّهَارَ؟ قُلْتُ: إِنِّي أَفْعَلُ ذَلِكَ ، قَالَ: فَإِنَّكَ إِذَا فَعَلْتَ
ذَلِكَ هَجَمَتْ عَيْنُكَ ، وَنَفِهَتْ نَفْسُكَ ، وَإِنَّ لِنَفْسِكَ عليك
حَقًّا ، وَلِأَهْلِكَ عليك حَقًّا فَصُمْ وَأَفْطِرْ وَقُمْ وَنَمْ |
62. Shalat Istikharah Beserta Doa yang Diajarkan
Rasulullah
62 – Dari Jabir bin 'Abdullah radliallahu
‘anhuma Ia berkata: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
mengajari kami shalat istikharah dalam setiap urusan yang kami hadapi
sebagaimana Beliau mengajarkan kami al-Qur'an, Beliau shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: "Jika seorang dari kalian menghadapi masalah maka
ruku'lah (shalat) dua raka'at yang bukan shalat wajib kemudian berdo'alah:
"Allahumma inniy astakhiiruka bi 'ilmika wa astaqdiruka biqudratika
wa as-aluka min fadhlikal 'azhim, fainnaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta'lamu
wa laa 'Abdullah'lamu wa anta 'allaamul ghuyuub. Allahumma in kunta ta'lamu
anna haadzal amru khairul liy fiy diiniy wa aku ma'aasyiy wa 'aafiyati
amriy" (Ya Allah aku memohon pilihan kepadaMu dengan ilmuMu dan
memohon kemampuan dengan kekuasaanMu dan memohon kepadaMu dengan karuniaMu
yang Agung, karena Engkau Maha berkuasa sedang aku tidak berkuasa, Engkau
Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui karena Engkaulah yang Maha Mengetahui
perkara yang ghoib. Ya Allah bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik
untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku ini) Atau beliau
bersabda; 'Aajili amriy wa aajilihi faqdurhu liy wa yassirhu liy tsumma
baarik liy fiihi. Wa in kunta ta'lamu anna haadzal amru syarrul liy fiy
diiniy wa ma'aasyiy wa 'aafiyati amriy" (di waktu dekat atau di masa
nanti maka takdirkanlah buatku dan mudahkanlah kemudian berikanlah berkah
padanya. Namun sebaliknya, ya Allah bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini
buruk untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku ini). Atau
beliau bersabda; fiy 'aajili amriy wa aajilihi fashrifhu 'anniy washrifniy
'anhu waqdurliyl khaira haitsu kaana tsummar dhiniy" (di waktu dekat
atau di masa nanti maka jauhkanlah urusan dariku dan jauhkanlah aku darinya
dan tetapkanlah buatku urusn yang baik saja dimanapun adanya kemudian
paskanlah hatiku dengan ketepanMu itu). Beliau bersabda: "Dia
sebutkan urusan yang sedang diminta pilihannya itu". |
٦۲- عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا
يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ: إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ
بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ
لِيَقُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ
بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا
أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ
إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي
وَعَاقِبَةِ أَمْرِي ، أَوْ قَالَ: عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِي
وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا
الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي ، أَوْ قَالَ
فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ
وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي به، قَالَ وَيُسَمِّي
حَاجَتَهُ |
63. Keutamaan Tempat antara Rumah dan Mimbar
Rasulullah
63 – Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Diantara
rumahku dan mimbarku adalah raudhah (taman) di antara taman-taman
surga dan mimbarku berada pada telagaku (di surga) ". |
٦۳- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ ، وَمِنْبَرِي
عَلَى حَوْضِي |
64. Mempercepat Realisasi Niat Baik
64 – Dari 'Uqbah bin Al Harits radliallahu
‘anhu, Ia berkata: "Aku pernah shalat Ashar bersama Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam. Setelah selesai salam, tiba-tiba Beliau berdiri dengan
tergesa-gesa dan menemui sebagian isteri-isteri Beliau. Kemudian setelah itu
Beliau keluar kembali dan Beliau melihat bahwa orang-orang semua keheranan
dengan ketergesaan Beliau. Maka akhirnya Beliau bersabda: "Aku teringat
ketika aku shalat tentang sebatang emas yang ada pada kami. Aku tidak suka
bila benda itu berada pada kami sampai sore atau bermalam, maka aku
perintahkan untuk dibagi-bagikan” |
٦٤- عَنْ
عُقْبَةَ بْنِ الْحَارِثِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: صَلَّيْتُ مَعَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَصْرَ فَلَمَّا سَلَّمَ قَامَ
سَرِيعًا دَخَلَ عَلَى بَعْضِ نِسَائِهِ ، ثُمَّ خَرَجَ وَرَأَى مَا فِي وُجُوهِ
الْقَوْمِ مِنْ تَعَجُّبِهِمْ لِسُرْعَتِهِ ، فَقَالَ: ذَكَرْتُ وَأَنَا فِي
الصَّلَاةِ تِبْرًا عِنْدَنَا فَكَرِهْتُ أَنْ يُمْسِيَ ، أَوْ يَبِيتَ
عِنْدَنَا فَأَمَرْتُ بِقِسْمَتِهِ |
65. Meng-qadha Shalat Sunah
65 – Dari Kuraib: Aku bertanya pada Ummu salamah
tentang dua raka’at setelah shalat Ashar: Maka Ummu Salamah radliallahu
‘anha berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
pernah melarang mengerjakannya namun di kemudian hari aku melihat Beliau
mengerjakannya seusai mengerjakan shalat Ashar. Setelah itu Beliau menemuiku
yang ketika itu bersamaku ada beberapa wanita dari suku Bani Haram dari
kalangan Kaum Anshar. Maka aku utus seorang sahaya wanita dan aku berkata
kepadanya; "Pergilah menemui Beliau (Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam) dan sampaikan kepadanya bahwa: Ummu Salamah bertanya kepadamu;
Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Aku mendengar Anda
pernah melarang shalat dua raka'at setelah Ashar namun aku juga melihat anda
mengerjakannya. Jika Beliau memberi isyarat dengan tangannya maka
tunggulah". Maka sahaya tersebut melaksanakannya dan ternyata Beliau
memberi isyarat dengan tangannya. Maka sahaya ini menunggu dari Beliau.
Setelah selesai Beliau berkata: "Wahai binti Abu Umayyah, kamu bertanya
tentang dua raka'at setelah Ashar. Sungguh aku kedatangan rambongan orang
dari suku 'Abdul Qais yang menyebabkan aku terhalang dari mengerjakan dua
raka'at setelah Zhuhur. Itulah yang aku kerjakan (setelah Ashar) ". |
٦۵- عَنْ كُرَيْبٍ: سَأَلْتُ
أُمَّ سَلَمَةَ عَنِ الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ: فَقَالَتْ أُمُّ
سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَنْهَى عَنْهَا ، ثُمَّ رَأَيْتُهُ يُصَلِّيهِمَا حِينَ صَلَّى
الْعَصْرَ ، ثُمَّ دَخَلَ عَلَيَّ وَعِنْدِي نِسْوَةٌ مِنْ بَنِي حَرَامٍ مِنْ
الْأَنْصَارِ فَأَرْسَلْتُ إِلَيْهِ الْجَارِيَةَ ، فَقُلْتُ: قُومِي بِجَنْبِهِ
فَقُولِي لَهُ: تَقُولُ لَكَ أُمُّ سَلَمَةَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ سَمِعْتُكَ
تَنْهَى عَنْ هَاتَيْنِ الرَّكْعَتَيْنِ ، وَأَرَاكَ تُصَلِّيهِمَا ، فَإِنْ
أَشَارَ بِيَدِهِ فَاسْتَأْخِرِي عَنْهُ ، فَفَعَلَتْ الْجَارِيَةُ ، فَأَشَارَ
بِيَدِهِ فَاسْتَأْخَرَتْ عَنْهُ ، فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ: يَا بِنْتَ أَبِي
أُمَيَّةَ سَأَلْتِ عَنْ الرَّكْعَتَيْنِ اللَّتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ ،
وَإِنَّهُ أَتَانِي نَاسٌ مِنْ عَبْدِ الْقَيْسِ فَشَغَلُونِي عَنْ الرَّكْعَتَيْنِ
اللَّتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ فَهُمَا هَاتَانِ |
66. 7 Perkara yang Diperintah dan 7 Larangan Rasulullah
66 – Dari Al Bara' bin 'Azib radliallahu
‘anhu, Ia berkata: "Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
memerintahkan kami tentang tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara
pula. Beliau memerintahkan kami untuk; mengiringi jenazah, menjenguk orang yang
sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang didzhalimi, berbuat adil dalam
pembagian, menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin. Dan Beliau
melarang kami dari menggunakan bejana terbuat dari perak, tutup kepala yang
terbuat dari sutra, memakai cincin emas, memakai kain sutera kasar, sutera
halus, baju berbordir sutera dan sutera tebal". |
٦٦- عَنْ
الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: أَمَرَنَا النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ ، وَنَهَانَا عَنْ سَبْعٍ ،
أَمَرَنَا بِاتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ ، وَعِيَادَةِ الْمَرِيضِ ، وَإِجَابَةِ
الدَّاعِي ، وَنَصْرِ الْمَظْلُومِ ، وَإِبْرَارِ الْقَسَمِ ، وَرَدِّ
السَّلَامِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ ، وَنَهَانَا عَنْ آنِيَةِ الْفِضَّةِ ،
وَالْمَيَاثِرِ ، وَخَاتَمِ الذَّهَبِ ، وَالْحَرِيرِ ، وَالدِّيبَاجِ ،
وَالْقَسِّيِّ وَالْإِسْتَبْرَقِ |
67. Sikap dan Khutbah Abu Bakar saat Rasulullah
Wafat
67 – Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas: bahwa Abu
Bakar keluar, itu pada saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
telah wafat, sementara ‘umar radliallahu ‘anhu sedang berbicara dengan
orang banyak. Maka (Abu Bakar radliallahu ‘anhu) berkata, kepada
("Umar radliallahu ‘anhu): "Duduklah!" Namun 'Umar
tidak mempedulikannya. Lalu Abu Bakar berkata, lagi: "Duduklah!"
Namun 'Umar tetap tidak mempedulikannya. Akhirnya Abu Bakar bersaksi (tentang
kewafatan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) sehingga orang-orang
berkumpul kepadanya dan meninggalkan 'Umar, lalu Abu Bakar berkata:
"Kemudian, barangsiapa dari kalian yang menyembah Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam, sungguh Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
sekarang sudah wafat dan barangsiapa dari kalian yang menyembah Allah,
sungguh Allah Maha Hidup yang tidak akan pernah mati. Allah Ta’ala telah berfirman: (yang artinya): "Dan
Muhammad itu tidak lain kecuali hanyalah seorang rasul sebagaimana telah
berlalu (mati) rasul-rasul sebelum dia…" hingga akhir ayat … Allah akan
memberi balasan pahala bagi orang-orang yang bersyukur" (QS. Ali'Imran
165). Demi Allah, seakan-akan orang-orang belum pernah mengetahui bahwa Allah
sudah menurunkan ayat tersebut sampai Abu Bakar radliallahu ‘anhu
membacakannya. Akhirnya orang-orang memahaminya dan tidak ada satupun orang
yang mendengarnya kecuali pasti membacakannya". |
٦٧- عَن
ابْنِ عَبَّاسٍ: أَنَّ أَبَا بَكْرٍ خَرَجَ
، وَذَلِكَ بَعْدَ وَفَاةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمِ ، وَعُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يُكَلِّمُ النَّاسَ ، فَقَالَ:
اجْلِسْ ، فَأَبَى فَقَالَ: اجْلِسْ ، فَأَبَى ، فَتَشَهَّدَ أَبُو بَكْرٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَمَالَ إِلَيْهِ النَّاسُ ، وَتَرَكُوا عُمَرَ فَقَالَ:
أَمَّا بَعْدُ: فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ يَعْبُدُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ، فَإِنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ مَاتَ ،
وَمَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللَّهَ ، فَإِنَّ اللَّهَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ ، قَالَ
اللَّهُ تَعَالَى: { وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ
الرُّسُلُ إِلَى الشَّاكِرِينَ } ، وَاللَّهِ لَكَأَنَّ النَّاسَ لَمْ يَكُونُوا
يَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ هَذِهِ الْآيَةَ حَتَّى تَلَاهَا أَبُو
بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَتَلَقَّاهَا النَّاسُ مِنْهُ فَمَا يَسْمَعُ
بَشَرٌ إِلَّا يَتْلُوهَا |
Bersambung….
Translated By: K.
Syamsul Arifin, Bengkulu
Post a Comment for "7 Perintah dan 7 Larangan Rasulullah; Kitab Mukhtasar Abi Jamroh Hadits ke 61-67–Ngaji 10-"