MOTIVASI BELAJAR, MONDOK DAN MENYUKAI HADITS: Terjemah Kitab Mukhtasor Abi Jamroh: –Ngaji 4-

Ngaji Terjemah Kitab Mukhtasor Abi Jamroh

HADITS ke 9-16: MOTIVASI BELAJAR, MONDOK DAN MENYUKAI HADITS 


بسم الله الرحمن الرحيم

 

9. Motivasi Belajar

9, Imam Bukhori berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, Allah akan memahamkannya dalam agama, ilmu hanya (diperoleh) dengan belajar”

[ 9 ] البخاري قال:  َقَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم  :  (( مَنْ يُرِدِ الله بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَإِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ  )) .

 

10. Motivasi Mencari ilmu (Mondok)

10, Imam Bukhori berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari maka Allah akan memudahkan jalan menuju surga baginya.”

[ 10 ] البخاري قال:  قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم :  (( مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ بِهِ عِلْمًا سَهَّلَ الله لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ  )) .

 

11. Penjagaan Allah kepada Orang yang Memahami Agama

11, Diriwayatkan dari Mu’aawiyah, ia berkata: Aku mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, Allah akan memahamkannya dalam agama. Aku hanya sebagai orang yang membagikan, sementara Allah lah yang memberi. Umat ini tidak akan pernah berhenti menegakkan perintah Allah. Mereka tidak akan pernah dicelakakan oleh orang-orang yang menentangnya sampai urusan Allah (kiamat) datang.”

[ 11 ] عَن مُعَاوِيَةَ قال: سَمِعْتُ النبي صلى الله عليه وسلم  يَقُولُ "  (( مَنْ يُرِدِ الله بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَالله يُعْطِي وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الأمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ الله لا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ الله  )) .

 

12. Kondisi Orang Mukmin dan Munafiq di dalam Kubur

12, Diriwayatkan dari Asma’ –Radhiyallahu ‘anhaa- bahwa Nabi Muhammad SAW setelah memuji Allah dan menyanjung-Nya kemudian bersabda: “Tidak ada sesuatu apapun yang tidak aku perlihatkan kecuali aku telah melihatnya dalam posisiku (derajat saat ini), sampai surga dan neraka (telah aku lihat). Kemudian aku diberi wahyu bahwa sesungguhnya kalian semua akan mendapat fitnah di dalam kubur kalian sepadan / mendekati –aku tidak tau redaksi mana yang dikatakan oleh Asma’- seperti fitnah Dajjal yang terhapus matanya. Yang nantinya akan ditanya: “apa yang kamu ketahui dengan orang laki-laki ini?”. Oleh karena itu, ketika (yang ditanya) orang mukmin / orang yang meyakini –aku tidak tau redaksi mana yang dikatakan oleh Asma’- maka ia akan menjawab: “ dia adalah Muhammad utusan Allah yang datang kepada kami dengan membawa ayat-ayat penjelas dan petunjuk.

[ 12] عَنْ أَسْمَاءَ رضي الله عنها أن النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حمد الله و أَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ :  (( مَا مِنْ شَيْءٍ لَمْ أَكُنْ أُرِيتُهُ إِلا رَأَيْتُهُ فِي مَقَامِي حَتَّى الْجَنَّةُ و َالنَّارُ فَأُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِي قُبُورِكُمْ مِثْلَ أَوْ قَرِيبَ لا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ يُقَالُ مَا عِلْمُكَ بِهَذَا الرَّجُلِ فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ أَوِ الْمُوقِنُ لا أَدْرِي بِأَيِّهِمَا قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ هُوَ مُحَمَّدٌ رَسُولُ الله جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ و َالْهُدَى

 

Oleh sebab itu, kami menerimanya dan mengikutinya, dia adalah Muhammad –diucapkan 3 kali-. Kemudian dijawab: “Tidurlah wahai orang sholih, kami telah mengetahui bahwa kau adalah orang yang meyakini Muhammad (adalah utusan-Nya). Dan apabila (orang yang ditanya) adalah orang munafik / orang yang ragu –aku tidak tau redaksi mana yang dikatakan oleh Asma’-, maka ia akan menjawab: “Aku tidak tahu, aku mendengar dari orang lain yang mengatakan sesuatu kemudian aku hanya mengatakan hal yang sama”.

فَأَجَبْنَا وَاتَّبَعْنَا هُوَ مُحَمَّدٌ ثَلاثًا فَيُقَالُ نَمْ صَالِحًا قَدْ عَلِمْنَا إِنْ كُنْتَ لَمُوقِنًا بِهِ و أَمَّا الْمُنَافِقُ أَوِ الْمُرْتَابُ لا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ لا أَدْرِي سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا فَقُلْتُهُ  )) .

 

 

13. Motivasi Menyukai Hadits dan Orang yang Memperoleh Syafaat

13, Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya ia mengatakan: “Ditanyakan kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling beruntung dengan (memperoleh) pertolonganmu di hari kiamat?” Rasulullah menjawab: “Aku benar-benar menduga wahai Abu Hurairah bahwa tidak ada satu orang pun yang mendahului bertanya kepadaku mengenai cerita ini darimu, karena aku telah melihat darimu keinginan yang sangat kepada hadits. Orang yang paling beruntung dengan (memperoleh) pertolonganku (syafaat) di hari kiamat adalah orang yang mengucapkan: La ilaha illallah dengan tulus dari hatinya / dari jiwanya.”

[ 13 ] عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ : قِيلَ يَا رَسُولَ الله مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم :  (( لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لا يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلا الله خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ  )) .

 

14. Lenyapnya Ilmu dan Prediksi Masa Depan

14, Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengambil ilmu dengan mencabut ilmu tersebut dari hamba-hambanya. Akan tetapi Allah akan mengambil ilmu dengan (cara) mematikan ulama’ sampai apabila sudah tidak ada orang ‘alim yang tersisa maka orang-orang akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh. (Apabila terjadi seperti itu) maka ketika meraka ditanya (mengenai suatu hukum) maka mereka akan memberi fatwa dengan tanpa (landasan) ilmu. Pemimpin-pemimpin tersebut itu sesat dan menyesatkan.”

[ 14 ] عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يَقُولُ :   (( إِنَّ الله لا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ و َلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا و أَضَلُّوا ))

 

15. Keadaan orang yang di Hisab

15, Diriwayatkan dari ‘Aisyah istri Nabi Muhammad SAW, dulu ‘Aisyah tidak pernah mendengar sesuatu dan tidak pernah mengetahui sesuatu kecuali ia akan merujukannya (kepada yang tahu) sampai ia mengetahuinya. Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda: “Siapa saja yang dihisab maka ia disiksa” kemudian A’isyah melanjutkan menceritakan: kemudian aku bertanya: Bukankah Allah ta’ala berfirman: Maka dia (orang yang menerima catatan amal dengan tangan kanan) akan dihisab dengan hitungan yang sedikit (mudah). Lalu ‘Aisyah melanjutkan bercerita; kemudian Rasulullah menjawab: hal itu hanya pada saat mempertunjukkan amal saja, namun orang yang diteliti hitungan (hisabnya) maka ia akan celaka”

[ 15 ] عن عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم كَانَتْ لا تَسْمَعُ شَيْئًا لا تَعْرِفُهُ إِلا رَاجَعَتْ فِيهِ حَتَّى تَعْرِفَهُ و أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ :  (( مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ أَوَلَيْسَ يَقُولُ الله تَعَالَى ﴿ فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا ﴾ [ الانشقاق : 8] قَالَتْ : فَقَالَ : إِنَّمَا ذَلِك الْعَرْضُ و َلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَهْلِكْ  )) .

 

16. Arti sebenarnya Berperang Fi Sabilillah

16, Diriwayatkan dari Abu Musa, ia berkata: Seorang laki-laki mendatangi Nabi SAW kemudian berkata: “Wahai Rasulullah, Apa itu berperang di jalan Allah? Karena salah satu dari kami saling berperang karena kemarahan, dan dia berperang karena melindungi (golongannya).” Kemudian Nabi menaikkan kepala laki-laki itu. Perawi mengatakan: Nabi tidak menaikkan kepala laki-laki tersebut kecuali dia dalam kondisi berdiri. Kemudian Nabi bersabda: “Siapa saja yang berperang supaya Kalimat Allah tinggi maka itulah yang disebut berperang di jalan Allah ‘azza wa jalla.”

 

[16] عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم  فَقَالَ : يَا رَسُولَ الله مَا الْقِتَالُ فِي سَبِيلِ الله فَإِنَّ أَحَدَنَا يُقَاتِلُ غَضَبًا وَيُقَاتِلُ حَمِيَّةً فَرَفَعَ إِلَيْهِ رَأْسَهُ قَالَ : و َمَا رَفَعَ إِلَيْهِ رَأْسَهُ إِلا أَنَّهُ كَانَ قَائِمًا فَقَالَ :  (( مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ الله هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ الله عَزَّ وَجَلَّ  )) .

Wallahu a’lam bishhawaab…

Bersambung.

Translated By: Kitabterjemahan.my.id

 

<< Ngaji Sebelumnya…

Ngaji Berikutnya…>>

Post a Comment for "MOTIVASI BELAJAR, MONDOK DAN MENYUKAI HADITS: Terjemah Kitab Mukhtasor Abi Jamroh: –Ngaji 4-"