3 CIRI ORANG YANG BERIMAN, BERAGAMA YANG MODERAT: Terjemah Kitab Mukhtasor Abi Jamroh: –Ngaji 3-

Ngaji Terjemah Kitab Mukhtasor Abi Jamroh

HADITS ke 2-8: 3 CIRI ORANG YANG BERIMAN, BERAGAMA YANG MODERAT 


بسم الله الرحمن الرحيم

2. 3 (tiga) Ciri Orang yang Merasakan Manisnya Iman,

2, Diriwayatkan dari Anas bin Malik –Radhiyallahu ‘anhu- beliau dari Nabi Muhammad SAW, Nabi bersabda: “Tiga hal terdapat di dalam diri seseorang yang menemukan manisnya iman yaitu: 1) Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai melebihi cinta kepada selain Allah dan Rasul-Nya. 2) Ia mencintai orang lain karen Allah. 3) Ia membenci kembali pada kekufuran seperti halnya ia benci dilempar ke dalam api neraka.”

[ 2 ] عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِي اللَّه عَنْه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ :  (( ثَلاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاوَةَ الأيمَانِ أَنْ يَكُونَ الله وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا و أَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لا يُحِبُّهُ إِلا لِلَّهِ و أَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ  )) .

 

3. Bai’at untuk Melakukan Kebaikan dan Meninggalkan Keburukan

3, Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit Radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Ber-bai’at lah kalian kepadaku bahwa kalian semua tidak akan menyekutukan Allah dengan apapaun, jangan mencuri, jangan berzina, jangan membunuh anak-anak kalian, jangan menyampaikan (sesuatu) disertai kebohongan yang kalian buat-buat kepada kaki tangan-kaki tangan kalian (masyarakat) dan janganlah kalian membelot dari kebaikan.

[ 3 ] عَنَّ عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ رضي الله أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم  قَالَ: ((  بَايِعُونِي عَلَى أَنْ لا تُشْرِكُوا بِالله شَيْئًا و َلا تَسْرِقُوا و َلا تَزْنُوا و َلا تَقْتُلُوا أَوْلادَكُمْ و َلا تَأْتُوا بِبُهْتَانٍ تَفْتَرُونَهُ بَيْنَ أَيْدِيكُمْ و أَرْجُلِكُمْ و َلا تَعْصُوا فِي مَعْرُوفٍ،

 

 

Untuk itu, barang siapa yang melaksanakan hal tersebut maka balasan pahalanya dari Allah, barang siapa melakukan kebalikan dari perintah tersebut walaupun hanya sedikit maka ia akan disiksa di dunia. Siksa di dunia ini sebagai tebusan baginya dan barang siapa melakukan kebalikan dari perintah tersebut kemudian Allah menutupinya maka ia diserahkan kepada Allah, apabila Allah menghendaki mengampuni maka ia akan diampuni dan apabila Allah menghendaki menghukum maka ia akan disiksa. Untuk itu ber-bai’at lah kalian kepadaku berdasarkan penjelasan tadi.”

فَمَنْ وَفَى مِنْكُمْ فَأَجْرُهُ عَلَى الله و َمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَعُوقِبَ فِي الدُّنْيَا فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ و َمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا ثُمَّ سَتَرَهُ الله فَهُوَ إِلَى الله إِنْ شَاءَ عَفَا عَنْهُ و َإِنْ شَاءَ عَاقَبَهُ فَبَايَعْنَاهُ عَلَى ذَلِك )) .

 

4. Pembunuh dan yang terbunuh masuk neraka

4, Diriwayatkan dari Abu Bakroh ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Ketika dua orang muslim bertemu dengan kedua pedangnya maka di pembunuh dan yang terbunuh keduanya berada di neraka.” Kemudian aku bertanya: Wahai Rasulullah, si pembunuh ini sudah jelas penyebabnya jika masuk neraka, lalu bagaimana yang terbunuh masuk neraka? Rasulullah menjawab: “Karena orang yang terbunuh sangat ingin membunuh rekannya.”

[ 4 ] عَنِ أبي بكرة قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم  يَقُولُ :  ((  إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَالْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِي النَّارِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ الله هَذَا الْقَاتِلُ فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ قَالَ إِنَّهُ كَانَ حَرِيصًا عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ ))  .

 

5. Keistimewaan Lailtul Qadar

5, Diriwayatkan dari Abu Hurairah –Radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa beribadah di malam lailatul Qadr karena iman dan mengharap pahala, maka dosanya yang sudah ia lakukan akan diampuni”

[ 5 ] عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه  قَالَ قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم :  (( مَنْ يَقُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ  )) .

 

6. Beragama yang Moderat

6, Diriwayatkan dari Abu Hurairah –Radhiyallahu ta’ala ‘anhu- ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya agama itu mudah dan janganlah seseorang memberat-beratkan masalah agama kecuali ia akan dikalahkan oleh agama itu sendiri. Untuk itu berbuatlah benar, berlakulah  tengah-tengah, berilah kabar bahagia dan mintalah pertolongan di waktu pagi dan sore dan sedikit bagian di waktu malam (untuk melakukan ibadah).”

[ 6 ] عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله تعالى عنه قال رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم  قَالَ :  (( إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلا غَلَبَهُ فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا و أَبْشِرُوا وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ  )) .

 

 

7. Syarat Beriman dan Berislam

7, Diriwayatkan dari Ibnu Abbas –Radhiyallahu ‘anhuma- berkata: Sesungguhnya ketika rombongan Abdul Qois datang kepada Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda: “Siapa kaum ini? (atau dengan redaksi perkataan) siapa rombongan tamu ini?[1] Mereka menjawab: kami dari kabilah Rabi’ah. Nabi bersabda: “Selamat datang (aku senang sekali) bertemu rombongan ini dengan tanpa rasa malu dan penyesalan.”

[ 7 ] عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ إِنَّ وَفْدَ عَبْدِ الْقَيْسِ لَمَّا أَتَوْا النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم  قَالَ:  (( مَنِ الْقَوْمُ أَوْ مَنِ الْوَفْدُ قَالُوا : رَبِيعَةُ قَالَ : مَرْحَبًا بِالْقَوْمِ أَوْ بِالْوَفْدِ غَيْرَ خَزَايَا وَلا نَدَامَى،

 

Kemudian mereka berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami tidak mampu untuk mendatangi engkau kecuali di bulan-bulan yang dimuliakan (syahrul haram), ini adalah penduduk kabilah Hayy yang termasuk dari orang-orang kafir daerah Mudhar. Untuk itu perintahkanlah kami dengan perintah yang jelas yang (kemudian) akan kami kabarkan kepada orang-orang di belakang kami dan dengan perintah tersebut kami (juga) akan masuk surga.

فَقَالُوا: يَا رَسُولَ الله إِنَّا لا نَسْتَطِيعُ أَنْ نَأْتِيكَ إِلا فِي الشَّهْرِ الْحَرَامِ وَبَيْنَنَا وَبَيْنَكَ هَذَا الْحَيُّ مِنْ كُفَّارِ مُضَرَ فَمُرْنَا بِأَمْرٍ فَصْلٍ نُخْبِرْ بِهِ مَنْ وَرَاءَنَا وَنَدْخُلْ بِهِ الْجَنَّةَ وَسَأَلُوهُ عَنِ الأشْرِبَةِ فَأَمَرَهُمْ بِأَرْبَعٍ وَنَهَاهُمْ عَنْ أَرْبَعٍ أَمَرَهُمْ بِالأيمَانِ بِالله وَحْدَهُ.

 

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Apakah kalian mengerti apa itu iman (percaya) dengan Allah semata?”. Mereka menjawab: Allah dan Rasulnya lebih mengetahui. Rasulullah bersabda: “(Iman adalah) bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menjalankan sholat, membayar zakat, puasa ramadhan, bagikanlah seperlima harta rampasan perang. Dan Rasulullah melarang mereka dari empat hal yaitu; Minum arak dari Hantam, Dubbaa’, Naqiir, dan Muzaffat. Dan Nabi Muhammad bersabda (lagi): “Peliharalah hal-hal tadi dan kabarkanlah perintah tadi kepada orang-orang di belakang kalian!”

قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الأيمَانُ بِالله وَحْدَهُ قَالُوا الله وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ شَهَادَةُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا الله و أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ الله وَإِقَامُ الصَّلاةِ وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ وَصِيَامُ رَمَضَانَ و أَنْ تُعْطُوا مِنَ الْمَغْنَمِ الْخُمُسَ و َنَهَاهُمْ عَنْ أَرْبَعٍ عَنِ الْحَنْتَمِ و َالدُّبَّاءِ وَالنَّقِيرِ وَالْمُزَفَّتِ وَرُبَّمَا قَالَ الْمُقَيَّرِ و َقَالَ احْفَظُوهُنَّ و أَخْبِرُوا بِهِنَّ مَنْ وَرَاءَكُمْ  )) .

 

8. Nafkah Bernilai Sedekah

8, Diriwayatkan dari Abu Mas’ud dari Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Ketika sesorang menafkahi keluarganya seraya mengharapkan balasan dari Allah maka nafkah tersebut bernilai sedekah baginya.”

[ 8 ] عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم  قَالَ :  (( إِذَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ  )) .

 Wallahu a’lam bishhawaab…

Bersambung.

Translated By: Kitabterjemahan.my.id

 

<< Ngaji Sebelumnya…

Ngaji Berikutnya…>>



[1] Dalam hal ini perawi ragu dalam periwayatan redaksi apakah Nabi Muhammad mengatakan dengan redaksi Man al qaumu? atau dengan redaksi Man alwafdu?.


Post a Comment for "3 CIRI ORANG YANG BERIMAN, BERAGAMA YANG MODERAT: Terjemah Kitab Mukhtasor Abi Jamroh: –Ngaji 3-"