Ngaji Terjemah Kitab Risalah Adab Sulukil Murid:
Nasihat Mencari Mursyid Thariqah dan Perilaku yang Harus Dilakukan Murid
Sumber Gambar: http://islamphotos.net/أَلَا-إِنَّ-أَوْلِيَاءَ-اللَّهِ-لَا-خ-2/ |
Pasal |
فصل |
Hendaknya
kau –wahai muriid- memiliki perhatian penuh dengan bersahabat dengan
orang-orang baik dan mendatangi majlis orang-orang sholih. Jadilah kau orang
yang benar-benar menginginkan mencari syaikh (guru) yang sholih, bisa memberi
petunjuk dan nasehat, mengetahui hukum syariat, menempuh jalan thariqah,
telah mencapai hakikat, sempurna akal, lapang dada (sabar), memiliki strategi
yang baik dan mengetahui tingkatan manusia serta mampu membedakan antara tabiat, naluri dan kondisi-kondisi
mereka. |
وَلتَكُن
لَكَ -أيُّها المُريدُ- عِنايَةٌ تَامَّةٌ بِصُحبةِ الأَخيارِ وَمُجالَسَةِ
الصَّالِحينَ الأَبرارِ. وَكُن شَديدَ الحِرصِ علَى طَلبِ شَيخٍ صَالِحٍ مُرشِدٍ
نَاصِحٍ، عَارِفٍ بِالشَّريعَةِ، سَالِكٍ لِلطَرِيقَةِ، ذَائِقٍ لِلحَقِيقَةِ،
كَامِلِ العَقلِ وَاسِعِ الصَّدرِ، حَسَنِ السِّيَاسَةِ عاَرِفٍ بِطبَقاتِ
النَّاسِ مُمَيِّزٍ بَينَ غَرائِزِهِم وَفِطَرِهِم وَأَحوَالِهِم. |
Apabila kau telah mendapatkannya
serahkanlah dirimu padanya, jadikanlah beliau pemberi keputusan seluruh
urusanmu, rujuklah pendapat beliau dan berdiskusi kepadanya mengenai semua
keadaan perilakumu. Ikutilah beliau dalam semua perbuatan dan perkataannya
kecuali hal-hal khusus yang berkaitan dengan derajat beliau sebagai syaikh.
Seperti bergaul dengan orang lain, bersama-sama mereka, berdakwah pada orang
yang dekat dan jauh mengajak menuju Allah dan lain sebagainya. Untuk itu,
hendaknya kau tidak mengingkarinya. |
فَإِن
ظَفِرتَ بِهِ فَألقِ نَفسَكَ عَليهِ وَحَكِّمهُ في جمَيعِ أُمورِكَ وَارجِع إِلى
رَأيِهِ وَمَشُورَتِهِ في كُلِّ شَأنِكَ وَاقتَدِ بِهِ في جَميعِ أَفعَالِهِ
وَأَقوَالِهِ إِلاَّ فِيمَا يَكونُ خَاصّاً مِنها بِمَرتَبةِ المَشيَخَةِ،
كَمُخالَطَةِ النَّاسِ وَمُداَرَاتِهم وَدَعوَةِ القَريبِ والبَعيدِ إَلى الله
وَمَا أَشبَهَ ذَلكَ فَتُسَلِّمُهُ لَهُ، |
Jangan
kau menentang semua keadaan dan kondisinya baik itu secara tampak luar
(lahir) dan dalamnya (batin). Apabila di dalam hatimu terbersit pikiran yang
meragukan (kekahawatiran) mengenai beliau maka berusahalah menghilangkannya
dengan sungguh-sungguh. Apabila pikiran tersebut ternyata tidak hilang,
ceritakanlah kepada syaikh-mu supaya beliau memberitahumu jalan
terlepas dari pikiran seperti itu. Begitu juga, kau selalu memberitahukan
apapun yang kau alami kepada beliau, lebih-lebih masalah yang berhubungan
dengan thariqah. |
وَلا
تَعتَرِض عَليهِ في شَيءٍ مِن أَحوَالِهِ لا ظَاهِراً ولا بَاطِناً وَإِن وَقَعَ
في قَلبِكَ شيءٌ مِنَ الخَواطِرِ في جِهَتِهِ فاجتَهِد في نَفْيِهِ عَنكَ فَإِن
لَم يَنتَفِ فَحَدِّث بِه الشَّيخَ لِيُعَرِّفَكَ وَجهَ الخَلاصِ مِنهُ،
وَكَذلِكَ تُخبِرَهُ بِكُلِّ ما يَقَعُ لَكَ خُصوصاً فِيما يَتعَلَّقُ
بِالطَّريقِ. |
Berhati-hatilah, jangan sampai kau
mentaati syaikh secara tampak luar saja dimana kau tau bahwa beliau
sedang melihatmu dan kau mendurhakainya dalam keadaan tidak diketahui oleh syaikh.
Maka apabila seperti kau akan jatuh dalam kerusakan. |
وَاحذَر
أَن تُطيعَهُ في العَلانِيَةِ وَحَيثُ تَعلَمُ أَنَّهُ يَطَّلِعُ عَليكَ
وَتَعصِيهِ في السِّرِّ وَحَيثُ لا يَعلَمُ فَتَقعُ في الهَلاكِ. |
Janganlah
kau berkumpul dengan salah satu dari syaikh-syaikh yang terkenal dengan
suluknya kecuali telah mendapatkan izin dari syaikh-mu. Kemudian
apabila beliau memberimu ijin jagalah hatimu dan berkumpulah dengan siapapun
yang kau inginkan. Dan apabila beliau tidak mengijinkan maka ketahuilah bahwa
beliau telah memilihkan yang lebih baik untukmu, jangan kau mencurigainya dan
menyangka beliau telah berbuat dengki dan cemburu. Hanya dengan perlindungan
Allah ketika hal tersebut muncul dari Ahlullah dan orang istimewa-Nya. |
وَلا
تَجتَمِعَ بِأَحدٍ مِنَ المَشايِخِ المُتَظاهِرينَ بِالتَّسلِيكِ إِلاَّ عَن
إِذنِهِ، فَإِن أَذِنَ لَكَ فاحفَظ قَلبَكَ وَاجتَمِع بَمَن أَرَدتَ وَإِن لمَ
يَأذَن لَكَ فَاعلَم أَنَّهُ قَد آثَرَ مَصَلَحَتَكَ فَلا تَتَّهِمَهُ وَتَظُنَّ
بِهِ الحَسدَ وَالغَيرَةَ، مَعَاذَ الله أَن يَصدُرَ عَن أَهلِ الله وَخاصَّتِهِ
مِثلُ ذَلِكَ. |
Berhati-hatilah,
jangan kau meminta syaikh dengan karamah-karamahnya dan menyingkap
rahasia hatimu. Karena hal yang ghaib tidak ada yang bisa mengetahui kecuali
hanya Allah. Puncak dari wali adalah Allah memperlihatkan kepadanya sebagian
hal-hal yang ghaib di waktu-waktu tertentu. |
وَاحذَر
مِن مُطالَبَةِ الشَّيخِ بِالكَرَامَاتِ وَالمُكَاشَفَةِ بِخَوَاطِرِكَ فَإِنَّ
الغَيبَ لا يَعلَمُهُ إِلاَّ الله، وَغَايَةُ الوَلِيِّ أَن يُطلِعَهُ اللهُ
علَى بَعضِ الغيُوبِ في بَعضِ الأَحيان، |
Kadang-kadang
muriid mendatangi syaikh
untuk meminta menyingkap rahasia hatinya kemudian beliau tidak memenuhinya
sementara beliau sebenarnya mengetahuinya dan mampu menyingkapnya. Hal
tersebut beliau lakukan karena menjaga rahasia dan menutupi kondisi dan
keadaannya. Karena mereka para syaikh –radhiya Allahu ‘anhum- manusia
yang paling ingin menyembunyikan rahasia-rahasia dan orang yang paling
menjauhi dari menampakkan karamah dan hal yang luar biasa (keajaiban) walaupun
mereka dimungkinkan memiliki dan bisa menggunakannya. |
وَرُبَّما
دَخَلَ المُريدُ علَى شَيخِهِ يَطلُبُ مِنهُ أَن يُكاشِفَهُ بِخاطِرِهِ فَلا
يُكاشِفَهُ وَهُوَ مُطَّلِعٌ عَليهِ وَمُكاشَفٌ بِهِ صِيَانَةً لِلسِرِّ
وَسَتراً لِلحالِ فَإِنَّهُم رَضِيَ الله عَنهُم أَحرَصُ النَّاسِ علَى كِتمانِ
الأَسرارِ وَأَبعَدُهُم عَنِ التَّظاهُرِ بِالكرَاماتِ والخَوارِقِ وَإِن
مُكِّنُوا مِنها وَصُرِّفُوا فِيها. |
Mayoritas karamah yang muncul dari para wali itu terjadi tanpa
kehendaknya sendiri. Apabila karamah-karamah mereka muncul, mereka akan
berpesan kepada orang yang melihatnya untuk tidak menceritakannya sampai
mereka meninggal dunia. Terkadang mereka menampakkan karamah mereka dengan
kehendak sendiri karena adanya kemaslahatan tersendiri daripada menutupinya. |
وَأكثَرُ
الكرَاماتِ الوَاقِعَةِ مِنَ الأَولِيَاءِ وَقعَت بِدونَ اِختِيَارِهِم،
وَكاَنوا إِذا ظَهرَ عَليهُم شَيءٌ مِن ذَلِكَ يُوصونَ مَن ظَهرَ لَهُ أَن لا
يُحَدِّثَ بِهِ حَتَّى يَخرُجُوا مِنَ الدُّنيا، وَرُبَّما أَظهَرُوا مِنها
شَيئاً اختِيَاراً لِمَصلحَةٍ تَزيدُ علَى مَصلَحةِ السِّترِ. |
Ketahuilah,
bahwa syaikh yang sempurna adalah orang yang memberi kemanfaatan
dengan semangatnya, perbuatannya dan perkataannya serta beliau selalu menjaga
muriid-nya saat beliau berada di depannya ataupun saat beliau tidak
bersamanya. Apabila si muriid berada jauh dari syaikh-nya dalam
sisi tempatnya hendaknya si muriid mencari isyarat-isyarat dari syaikh-nya
secara menyeluruh dalam urusan yang akan ia
lakukan atau ia tinggalkan. |
وَاعلَم
أَنَّ الشَيخَ الكَامِلَ هُوَ الذِّي يُفِيدُهُ بِهِمَّتِهِ وَفِعلهِ وَقَولِهِ
وَيحَفَظُهُ في حُضورِهِ وَغَيبَتِهِ وَإِن كانَ المُريدُ بَعيداً عَن شَيخِهِ
مِن حَيثُ المَكانُ، فَليَطلُب مِنهُ إِشارَةً كُلِّيَةً فِيما يَأتي مِن
أَمرِهِ وَيترُكُ. |
Sesuatu
yang paling berbahaya bagi muriid adalah perubahan hati syaikh-nya
terhadap dirinya. Ketika sudah seperti itu, walaupun seluruh syaikh di
belahan bumi Timur dan Barat berkumpul untuk memperbaiki keadaan si muriid,
mereka tidak akan mampu melakukannya kecuali syaikh-nya memberikan
ridhanya kepada Si muriid. |
وَأَضرُّ
شَيءٌ عَلى المُريدِ تَغَيُّرِ قَلبَ شَيخِهِ عَليهِ وَلَو اجتَمعَ علَى
إصلاحِهِ بَعدَ ذَلِكَ مَشايخُ المَشرِقِ وَالمَغرِبِ لمَ يَستَطيعُوهُ إِلاَّ
أَن يَرضَى عَنهُ شَيخُهُ. |
Ketahuilah
bahwa seyogyanya bagi muriid yang mencari seorang syaikh tidak
mengukuhkan dan memasrahkan dirinya pada setiap orang yang disebut dengan
guru (syaikh) dan (terkenal) bisa menunjukkan jalan para murid menuju Allah
sampai Si muriid mengetahui keahlian Sang syaikh dan hati Si muriid
menerimanya. |
وَاعلَم
أَنَّهُ يَنبَغي لِلمُريدِ الذَّي يَطُلبُ شَيخاً أَن لا يُحَكِّمَ في نَفسِهِ
كُلَّ مَن يُذكَرُ بِالمَشيَخَةِ وَتَسلِيكِ المُريدينَ حَتَّى يَعرِفَ
أَهلِيَّتَهُ وَيَجتمِعَ عَليهِ قَلبُهُ، |
Begitu juga, tidak seharusnya bagi syaikh
ketika seorang muriid datang untuk ber-thariqah memberi
toleransi kepada si muriid tersebut sebelum ia menguji kesungguhan si muriid
dalam pencariannya dan kesungguhan membutuhkannya kepada orang yang
menunjukkanny ada Tuhannya. |
وَكذَلِكَ
لا يَنبَغي للِشَيخِ إِذا جاءَ المُريدُ يَطلُبُ الطَّرِيقَ أَن يَسمَحَ لَهُ
بِها مِن قَبلِ أَن يَختَبِر صِدقَهُ في طَلَبِهِ، وَشِدَّةِ تَعَطُّشِهِ إِلى
مَن يَدُلُّهُ علَى رَبِّهِ. |
Semua penjelasan ini, seluruhnya dalam
mencari syaikh tahkiim. Para ulama mensyaratkan kepada muriid
yaitu ketika bersama dengan syaikh tahkiim ia seperti mayat di hadapan
beliau yang sedang memandikan dan seperti anak kecil yang diasuh oleh ibunya.
Hal ini tidak berlaku dalam kaitannya dengan syaikh tabarruk. Ketika
tujuan seorang muriid untuk tabarruk bukan tahkiim maka
semakin sering mendatangi, mengunjungi dan mencari keberkahan syaikh-syaikh
tabarruk tersebut adalah lebih baik. |
وَهذَا
كُلُّهُ في شَيخِ التَّحكِيمِ، وَقَد شَرَطُوا عَلى المُريدِ أَن يَكونَ مَعهُ
كَالَمِّيتِ بَينَ يَدَيِّ الغَاسِلِ وَكالطِّفلِ مَعَ أُمَّهِ، وَلا يَجرِي
هَذا في شَيخِ التَّبَرُّكِ، وَمَهمَا كَانَ قَصدُ المُريدِ التَّبَرُّكَ دُونَ
التَّحكِيمِ فَكُلَّما أَكثَرَ مِن لِقاءِ المَشايِخِ وَزِيارَتِهم وَالتَّبرُّك
بِهم كَان أَحسَنَ. |
Ketika
seorang muriid tidak menemukan seorang syaikh pun maka ia harus
terus-menerus bersungguh-sungguh dan sangat tekun berusaha meminta perlindungan
Allah dan merasa sangat membutuhkan-Nya untuk mendatangkan seseorang yang
memberikan petunjuk pada dirinya. Dengan seperti itu Dzat yang selalu
memberikan jawaban kepada orang yang terdesak akan mengabulkannya dan Ia akan
membawakan untuknya hamba-hamba-Nya yang akan menuntunnya. |
وَإذا
لَم يَجِدِ المُريدُ شَيخاً فَعَليهِ بِمُلازَمَةِ الجِدِّ وَالاجتِهادِ مَعَ
كَمالِ الصِّدقِ في الاِلتِجاءِ إِلى الله وَالاِفتِقارِ إِليهِ في أَن
يُقَيِّضَ لَهُ مَنْ يُرشِدُهُ، فَسَوفَ يُجِيبُهُ مَن يُجِيبُ المُضطَرَّ،
وَيَسُوقُ إِليهِ مَن يَأخُذُ بِيَدِهِ مِن عِبادِهِ. |
Terkadang
sebagian para muriid menganggap bahwa dirinya tidak memiliki satu
orang pun syaikh. Kau akan
mendapatinya, mereka terus mencari seorang syaikh padahal mereka
sebenarnya memiliki syaikh yang tidak mereka lihat. Beliau mendidik
dengan pandangannya, beliau menjagannya dengan perhatiannya sementara itu
mereka tidak merasakan. Dalam sisi keadilan tentu tidak akan
mencari seorang syaikh kecuali orang yang bersungguh-sungguh. Apabila
bukan karena keadilan para syaikh al muhaqqiqun pasti akan
diperlihatkan (dimunculkan). |
وَقَد
يَحسِبُ بَعضُ المُريدينَ أَنَّهُ لا شَيخَ لَهُ فَتَجِدَهُ يَطلُبُ الشَّيخَ
وَلَهُ شَيخٌ لَم يَرَهُ، يُرَبِّيهِ بِنَظَرِهِ وَيُرَاعيهِ بِعَينِ عِنايَتِهِ
وَهُوَ لا يَشعُرُ، وَعِندَ التَناصُفِ مَا ذَهبَ إِلاَّ الصِّدقُ، وَإِلاَّ
فَالمَشايِخُ المُحَقِّقُونَ مَوجُودونَ، |
Akan
tetapi Maha Suci Dzat yang tidak menjadikan sesuatu yang menunjukkan (bukti)
yang mengarah kepada para walinya kecuali dari sisi dimana buktinya adalah
menuju-Nya. Dan Allah tidak akan mengantarkan kepada mereka kecuali orang
yang Ia kehendaki untuk sampai kepada-Nya. |
وَلكِن
سُبحانَ مَن لَم يَجعلِ الدَّلِيلَ عَلى أَولِيَائِه إِلاَّ مِن حَيثُ
الدَّليِلُ عَليهِ وَلمَ يُوصِل إِليهِم إِلاَّ مَن أَرادَ أَن يُوصِلَهُ إِليهِ |
Wallahu a’lam bishhawaab…
Bersambung.
Oleh: Santrisopus
Post a Comment for "Nasihat Mencari Mursyid Thariqah dan Perilaku Murid: Terjemah Kitab Risalah Adab Sulukil Murid -Ngaji ke 13-"