Ngaji Terjemah Kitab Risalah Adab Sulukil Murid:
Tips Mengenai Urusan Rezeki dan Dua Maqaam yang sudah ditentukan Allah
Rezeki Ada Dua Macam Sumber Gambar: https://plus.google.com/118011208290402842446/posts/ZpujinDEBtJ |
Pasal |
فصل |
Hendaknya kau wahai muriid
menjadi orang yang berprasangka baik kepada Tuhanmu bahwasanya Dia itu
memperhatikanmu, mencukupimu, menjagamu, melindungimu dan tidak akan
menyerahkannmu pada nafsumu serta tidak pula menyerahkan kepada satupun
makhluk. Karena Allah subhanaahu telah memberitahukan mengenai
diri-Nya bahwa Ia berada dalam sangkaan hamba-Nya. Keluarkanlah dari hatimu
ketakutan akan kefakiran dan mengharapkan (tercukupi) kebutuhannya dari
sesama makhluk. |
وَلتَكُن
أيُّها المُريدُ حَسنَ الظَّنِّ بِرَبِّكَ أَنَّهُ يُعينُكَ، وَيَكفِيكَ،
وَيَحفَظُكَ وَيَقِيكُ، وَلاَ يَكِلُكَ إِلى نَفسِكَ ،وَلاَ إِلىَ أَحَدٍ مِنَ
الخَلقِ، فَإِنَّهُ سُبحَانًهُ قَد أَخبَرَ عَن نَفسِهِ أَنَّهُ عِندَ ظَنِّ
عَبدِهِ بِهِ، وَأَخرِجْ مِن قَلبِكَ خَوفَ الفَقرِ وَتَوَقُّع الحاجَةِ إِلى
النَّاسِ. |
Perhatikanlah
dengan benar-benar (jangan sampai) kau mementingkan urusan rezeki. Percayalah
dengan janji Tuhanmu dan dengan
jaminan-Nya kepadamu. Dimana Allah ta’ala telah berfirman: “Tidak
ada satupun makhluk yang melata di bumi melainkan Allah menjamin
rezekinya” (Q.S: Huud: 6). Dan kau itu termasuk dari dawaab (makhluk yang
hidup di permukaan bumi). |
وَاحذَر
كُلَّ الحَذَرِ مِنَ الاِهتِمامِ بِأَمرِ الرِّزقِ، وَكُن وَاثِقاً بِوَعدِ
رَبِّكَ وَتَكَفُّلِهِ بِكَ، حَيثُ يَقولُ تَعالى: (وَمَا مِنْ دَابَّةٍ في
الأَرْضِ إِلاَّ عَلى اللهِ رِزْقُهَا) {هود: 6) وَأَنتَ مِن جُملَةِ
الدَّوَابِّ، |
Untuk itu, sibukkanlah kau dengan apa
yang telah Ia perintahkan kepadamu yakni beramal ibadah kepada-Nya, tidak tersibukkan
dengan apa yang sudah dijaminkan kepadamu yakni urusan rezeki. Karena Tuanmu
tidak akan melupakanmu. Telah diberitahukan kepadamu bahwa rezekimu itu di
sisi-Nya. Dan Ia telah memerintahmu dengan tuntutan beribadah kepada-Nya.
Allah ta’ala telah berfirman: “Maka mintalah rezeki di sisi Allah, sembahlah Dia dan bersyukurlah
kalian kepada-Nya”
(Q.S: al Ankabuut: 17) |
فَاشتَغِل
بِمَا طَلبَ مِنكَ مِنَ العَمَلِ لَهُ، عَمَّا ضَمَنَ لَكَ مِنَ الرِّزقِ؛
فَإِنَّ مَولاكَ لاَ يَنسَاكَ، وَقَد أَخبَرَكَ أَنَّ رِزقَكَ عِندَهُ، وَأَمَركَ
بِطَلَبِهِ مِنهُ بِالعِبادَةِ.
فَقالَ تعَالَى: (فَابْتَغُوا عِنْدَ اللهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا
لَهُ) {العنكبوت: 17). |
Apa
kau tidak melihat bahwa Allah ta’ala memberi rezeki para kafiriin
yakni orang-orang yang menyembah pada selain Allah? Apakah kau kira kalau Allah tidak memberi para mu’miniin
yakni orang-orang yang menyembah hanya kepada Allah dan (malah) memberi rezeki
kepada orang-orang yang durhaka dan
menentang perintah-Nya? Atau apakah Allah tidak memberi rezeki kepada
orang-orang yang mentaati-Nya, orang-orang yang banyak dzikir dan syukurnya? |
أَمَا
تَراهُ سُبحانَهُ يَرزُقُ الكافِرينَ بِهِ الذَّينَ يَعبُدونَ غَيرَهُ ؟
أَفَتَراهُ لاَ يَرزُقُ المؤمِنينَ الذَّينَ لاَ يَعبُدُونَ سِوَاهُ، وَيَرزُقُ
العَاصِينَ لَهُ وَالمُخالِفينَ لأمرِهِ؛ أَوَلاَ يَرزُقُ المُطيعينَ لَهُ،
المُكثِرينَ مِن ذِكرِهِ وَشُكرِهِ ؟ |
Ketahuilah,
bahwasanya tidak ada dosa sedikitpun bagimu dalam hal kau mencari rezeki
dengan gerakan-gerakan (usaha) nyata dengan cara yang dilegalkan oleh
syariat. Bahaya dan dosa hanya terjadi dalam kondisi tidak adanya ketenangan
hati, mementingkan urusan rezeki, mencemaskannya dan mengikuti sangkaan
lemahnya. |
وَاعلَم
أَنَّهُ لا حَرجَ عَليكَ في طَلبِ الرِّزقِ بِالحَركاتِ الظَّاهرَةِ علَى
الوَجهِ المَأذونِ لَكَ فيهِ شَرعاً وإِنَّما البَأسُ والحَرجُ في عَدَمِ سُكونِ
القَلبِ واهتِمامِهِ وَاضطِرابِهِ وَمُتابَعتِهِ لأوهامِهِ، |
Termasuk
indikasi yang menunjukkan kerusakan hati manusia adalah memprioritaskan dan
mementingkan perkara yang dibutuhkan di waktu yang belum menjadi nyata
seperti hari besok dan bulan depan. Dan (termasuk dari indikasi hatinya rusak
adalah) ucapannya berupa: “Ketika ini sudah habis, darimana (lagi) datangnya
(rezeki yang lain)?
Ketika rezeki tidak datang dari cara ini, dari jalan mana lagi rezeki
datang?” |
وَمِمَّا
يَدُلُّ عَلى خَرابِ القَلبِ اِهتِمام الإِنسانِ بِما يَحتاجُ إِليهِ في وَقتٍ
لَم يَخرُج مِنَ العَدَمِ كاَليَومِ المُقبِلِ وَالشَّهرِ الآتي، وَقَولُهُ:
إِذا نَفِذَ هَذا فَمِن أَين يَجيءُ غَيرُهُ، وإِذا لمَ يَجيء الرِّزقُ مِن هذَا
الوَجهِ فَمِن أَيِّ وَجهٍ يَأتي؟ |
Adapun
tajarrud ‘an al asbaab dan melakukan asbab keduanya merupakan
dua maqaam (kedudukan) yang telah ditentukan oleh Allah kepada
siapapun dari hamba-hamba-Nya yang Ia kehendaki. |
وَأمَّا
التَّجَرُّدُ عَنِ الأَسبابِ والدُّخولُ فِيها؛ فَهُمَا مَقامانِ يُقيمُ الله
فيِهما مِن عِبادِهِ مَن يَشاءُ، |
Untuk
itu, siapapun yang ditempatkan pada maqaam tajarrud maka harus
baginya menguatkan keyakinannya, lapang dada dan terus-menerus melakukan
ibadah. |
فَمَن
أقِيمَ في التَّجرُّدِ؛ فَعَليهِ بِقُوِّةِ اليَقينَ ، وَسِعَةِ الصَّدرِ،
وَمُلازَمَةِ العِبادَةِ. |
Dan
siapapaun yang ditempatkan dalam maqaam asbaabi maka ia harus bertakwa
kepada Allah dalam sabab-sababnya, berpegang teguh hanya kepada Allah dan
berhati-hatilah jangan sampai tersibukkan dengan sebab-sebab dan menjauhi
ketaatan kepada Tuhannya. |
وَمَن
أقِيمَ في الأَسبابِ؛ فَعليهِ بِتَقوى الله في سَبَبِهِ، وَبِالاِعتِمادِ علَى
الله دونَهُ، وَلِيَحذَر مِنَ الاشتِغالِ بِهِ عَن طَاعةِ رَبِّهِ. |
Terkadang
kekhawatiran terlintas mendatangi si muriid mengenai urusan rezeki, ingin dilihat oleh orang lain dan lain sebagainya. Hal
tersebut bukanlah hal yang tercela dan tidak dosa dengan catatan ketika ia
membenci kekhawatiran tersebut dan berusaha menghilangkan dari hatinya. |
وَقَد
تَرِدُ علَى المُريدِ خَواطِرُ في أَمرِ الرِّزقِ، وفي مُراءاةِ الخلَقِ، وفي
غَيرِ ذَلكَ ، وَلَيسَ مَلُوماً ، وَلا مَأثُوماً عَليها؛ إِذا كاَنَ كَارِهاً
لَها ، وَمجُتَهِداً في نَفيِهَا مِن قَلبِهِ. |
Wallahu a’lam bishhawaab…
Bersambung.
Oleh: Santrisopus
ijin usul gus, menawi setiap kitab di kumpulke jadi 1 file mawon pripun.. nek nyebar ngonten rodo ribet maos terusane ..hehehe
ReplyDeleteijin usul gus, menawi setiap kitab di kumpulke jadi 1 file mawon pripun.. nek nyebar ngonten rodo ribet maos terusane ..hehehe
ReplyDeleteiyo sih yo, pingine ngunu sajane. tapi nak langsung dadi sak file le mosting bisa jadi sewulan pisan bahkan 2 bulan pisan. keterbatasan ilmu, tenaga dan waktu je. apa koe sing nggaweke file e-book utawa apk-ne? ben bisa didownload? :D
Delete