Ngaji Terjemah Kitab Risalah Adab Sulukil Murid:
BUAH KESABARAN, NAFSU AMMARAH, LAWWAMAH DAN MUTHMAINNAH
PASAL |
فصل |
Ketahuilah, wahai muriid
bahwa permulaan jalan menuju Allah adalah sabar dan akhirnya adalah syukur.
Permulaannya lagi adalah usaha keras akhirnya kebahagiaan, permulaannya
melelahkan dan kesulitan akhirnya kemenangan, terbukanya rahasia dan wushul
(sampai) menuju titik akhir cita-cita yaitu ma’rifatullah, sampai
pada-Nya, beramah tamah dijamu oleh-Nya dan menempati dalam kemuliaan di
hadapan-Nya bererta malaikat yang berada di depannya. |
واعلم
-أيها المريدُ- أنَّ أوَّلَ الطريقِ صَبرٌ وآخرَها شكرٌ، وأوَّلَها عناءٌ وآخرَها
هناءٌ، وأوَّلَها تعبٌ ونصَبٌ وآخرَها فتحٌ وكشفٌ ووصولٌ إلى نهايةِ الأرَبِ،
وذلك معرفةُ اللهِ والوصولُ إليه والأنسُ به، و الوقوف في كريم حضرته مع ملائكته
بين يديه، |
Dan barang siapa
mendasari semua urusannya berlandaskan kesabaran yang sungguh-sungguh maka ia
akan memperoleh seluruh kebaikan dan akan sampai pada semua yang
dicita-citakan serta mendapatkan segala yang ia inginkan. |
ومن
أسَّس جميع أمورِه على الصبرِ الجميلِ؛ حصل على كلِّ خيرٍ، و وصلَ إلى كلِّ
مأمولٍ وظفِرَ بكلِ مطلوبٍ. |
Dan ketahuilah, bahwa
nafsu itu pada awalnya disebut ammarah yang selalu memerintahkan
berbuat keburukan dan mencegah berbuat kebaikan. Kemudian jika manusia memeranginya
dan sabar untuk melawan keinginan nafsunya maka nafsu ammarah akan
menjadi lawwamah yang berubah (memiliki dua sisi) satu sisi cenderung
ke muthmainnah dan sisi yang lain masih cenderung pada ammarah. |
واعلم
أن النفس تكون في أولِ الأمر أمَّارةً تأمرُ بالشرِّ وتنهى عن الخيرِ، فإن
جاهدها الإنسان، وصَبرَ على مخالفةِ هواها؛ صارت لوَّامةً متلونةً لها وجهٌ إلى
المطمئنةِ ووجهٌ إلى الأمارةِ. |
Nafsu ini (yakni nafsu lawwamah)
satu keadaan mengajak kebaikan pada keadaan lain menyuruh melakukan
keburukan. Kemudian apabila manusia memperlakukan lemah lembut dan mengajak
nafsu lawwamah ini serta menuntunnnya dengan tali kecintaan pada apa
saja yang ada di sisi Allah (yakni yang diridhai Allah), maka nafsu ini
menjadi muthmainnah yang selalu memerintahkan kebaikan, merasakan
kenikmatan berbuat baik dan menyukai kebaikan, serta akan mencegah berbuat
buruk, membencinya dan menghindarinya. |
،
فهي مرَّةً هكذا ومرَّةً هكذا، فإن رفَقَ بها وسار بها يقودُها بأزَمَّةِ
الرَّغبةِ فيما عند اللهِ؛ صارت مطمئنةً تأمرُ بالخيرِ وتستلِذُّه وتأنسُ به،
وتنهى عن الشرِّ وتنفِرُ عنه وتفِرُّ منه. |
Orang yang memiliki
nafsu muthmainnah itu akan sangat heran pada sebagian manusia yang
berpaling dari ketaatan-ketaatan, padahal di dalam ketaatan terdapat
ketenangan, kesenangan dan kenikmatan. Dan ia (orang yang memiliki nafsu muthmainnah
juga sangat heran pada sebagian manusia yakni) dalam mendatangi
kemaksiatan-kemaksiatan dan syahwat kesenangan duniawi. Padahal di
dalamnya terdapat kegundahan, kegelisahan dan kegetiran hidup. |
وصاحبُ
النفسِ المطمئنةِ يعظُمُ تعَجُّبُه من الناسِ في إعراضِهِم عن الطاعاتِ مع ما
فيها من الرَوْحِ والأنسِ واللَّذَّةِ، وفي إقبالِهم على المعاصي والشهواتِ مع
ما فيها من الغمِ والوحشةِ والمرارةِ، |
Ia menganggap bahwa mereka
akan menemukan dan merasakan dua hal ini seperti yang ia temukan dan rasakan.
Kemudian ia akan mengembalikan (pengalaman ini) pada dirinya sendiri. Ia akan
mengingat apa yang akan ia dapatkan -sebelum memiliki nafsu muthmainnah-
dalam menuruti syahwat-syahwatnya yakni mendapatkan kenikmatan dan dalam
melakukan ketaatan menemukan rasa pahit. |
ويحسبُ
أنهم يجدون ويذوقون في الأمرينِ مثلَ ما يجدُ ويذوقُ، ثم يرجِعُ إلى نفسِه،
ويذكرُ ما كان يجدُ من قبل في تناولِ الشهواتِ من اللذاتِ، وفي فعلِ الطاعاتِ من
المراراتِ، |
Kemudian ia akan tahu
bahwa ia tidak akan mencapai pada keadaan yang sekarang ini kecuali dengan
perjuangan yang sangat lama dan pertolongan yang besar dari Allah. |
؛ فيعلمُ أنه لم يصل إلى ما هو فيه؛ إلا بمجاهدةٍ طويلةٍ ،
وعنايةٍ من اللهِ عظيمةٍ. |
Sekarang kau telah
mengerti bahwa sabar dari menjauhi kemaksiatan dan syahwat serta sabar terus
menerus melakukan ketaatan bisa mengantarkan pada seluruh kebaikan dan akan
menyampaikanmu pada semua kedudukan yang mulia dan status yang luhur.
Bagaimana tidak? Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman: “Wahai
orang-orang yang beriman berimanlah kalian semua, bersabarlah kalian semua, dan
kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada
Allah agar kamu beruntung” (QS. Ali Imron: 200). Dan Allah ta’ala
bersabda: “Dan telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai
janji) untuk bani Israil disebabkan kesabaran mereka.” (QS. Al A’raaf:
137. Dan Allah Jalla Sya’nuhu berfirman: ”Dan Kami jadikan di antara mereka itu
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka
sabar. Mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS: As Sajdah: 24) |
فقد
علمت أن الصبرَ عن المعاصي والشهواتِ، وعلى ملازمةِ الطاعاتِ هو الموَصِّل إلى
كلِ خيرٍ، والمبلِغُ إلى كلِ مقامٍ شريفٍ، وحالٍ مُنيفٍ، وكيف لا وقد قال سبحانه
وتعالى:" يا أيها الذينَ آمنوا اصبروا وصابِروا ورابِطوا واتقوا اللهِ
لعلكُم تُفلِحون." {آل عمران: 200} وقال تعالى:" وتمَت كلمةُ ربِكَ
الحسنى على بني إسرائيلَ بما صبِروا." {الأعراف: 137} وقال جلَّ شأنه
:" وجَعلناهُم أئِمةً يهدونَ بأمرِنا لمّا صبَروا وكانوا بآياتِنا
يُوقِنُون." {السجدة: 24} |
Dan di dalam
(mengatakan): “Sebagian dari paling sedikitnya perkara yang diberikan kepada
kalian semua adalah keyakinan dan kuatnya kesabaran. Dan barang siapa diberikan bagian dari keduanya
maka ia tidak akan mempedulikan apapun yang membuatnya terlewatkan melakukan ibadah
di malam hari dan puasa di siang hari.” |
و
في الحديث : (( من أقلِّ ما أُوتيتم
اليقينُ وعزيمةُ الصبر ، و من أُوتِيَ حظَّه منهما؛ فلا يبالي بما فاته من قيام
الليل و صيام النهار )). |
Wallahu a’lam bishhawaab…
Bersambung.
Oleh: Santrisopus
Post a Comment for "BUAH KESABARAN, NAFSU AMMARAH, LAWWAMAH DAN MUTHMAINNAH: Terjemah Kitab Risalah Adab Sulukil Murid -Ngaji ke 09-"