Hadits Wujud Sedekah, Indikasi Kebaikan dan Dosa, Bid’ah dan Menjaga Lisan–Ngaji Arbain Nawawi ke 06-

Ngaji Terjemah Kitab Matan Arbain Nawawi:

HADITS WUJUD SEDEKAH, INDIKASI KEBAIKAN DAN DOSA, BID’AH DAN MENJAGA LISAN

Hadits ke 26-29
بسم الله الرحمن الرحيم
Hadits ke 26
(Dari Abi Hurairah radhiya Allahu ta’ala ‘anhu, ia berkata: Rasulullah -shallallahu alaihi wa alihi wa sallam- bersabda: “Setiap persendian manusia wajib atasnya sedekah setiap hari yang selalu matahari terbit di dalamnya (yakni): mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong seseorang dengan kendaraannya kemudian kau mengangkat orang tersebut ke atas kendaraannya atau kau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraan adalah sedekah, perkataan yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang kau lakukan menuju shalat adalah sedekah dan menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah.”)
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
الحديث السادس والعشرون
[ عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم كل سلامى من الناس عليه صدقة كل يوم تطلع فيه الشمس : تعدل بين اثنين صدقة وتعين الرجل في دابته فتحمله عليها أو ترفع له عليها متاعه صدقة والكلمة الطيبة صدقة وبكل خطوة تمشيها إلى الصلاة صدقة وتميط الأذى عن الطريق صدقة ] رواه البخاري ومسلم
Hadits ke 27
(Dari an-Nawas bin Sam’an radhiya Allahu ta’ala ‘anhu, dari Nabi -shallallahu alaihi wa alihi wa sallam-, beliau bersabda: “Kebajikan adalah budi pekerti yang baik, sedangkan dosa adalah apapun yang meragu-ragukan di dalam jiwamu dan kau tidak suka orang lain mengetahuinya.”)
Diriwayatkan oleh Imam Muslim.

الحديث السابع والعشرون
[ عن النواس بن سمعان رضي الله تعالى عنه عن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم قال البر حسن الخلق والإثم ما حاك في نفسك وكرهت أن يطلع عليه الناس ] رواه مسلم
Dan diriwayatkan dari Wabishah bin Ma’bad radhiya Allahu ta’ala ‘anhu, dia berkata: Aku mengunjungi Rasulallah -shallallahu alaihi wa alihi wa sallam- kemudian beliau bertanya: “Apakah kau datang (untuk) bertanya mengenai kebajikan?”. Aku menjawab: “Benar”. Dan Rasulallah bersabda: “Mintalah fatwa pada hatimu. Kebajikan adalah apapun yang membuat jiwa dan hati menjadi tenang/tentram kepadanya. Sedangkan dosa adalah apapun yang meragukan di dalam jiwa dan menjadikan bingung dalam hari, walaupun orang-orang memberimu fatwa dan mereka membenarkannya.”)
Ini merupakan hadits HasanI yang kami riwayatkan dari dua kitab Musnadnya dua Imam, yakni Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Addarimi dengan jalur isnad hasan.
وعن وابصة بن معبد رضي الله تعالى عنه قال : [ أتيت رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم فقال : جئت تسأل عن البر ؟ قلت : نعم وقال : إستفت قلبك البر ما اطمأنت إليه النفس واطمأن إليه القلب والإثم ما حاك في النفس وتردد في الصدر وإن أفتاك الناس وأفتوك ]
حديث حسن رويناه في مسندي الإمامين أحمد بن حنبل والدرامي بإسناد حسن
Hadits ke 28
(Dari Abi Najih al ‘Irbadl bin Sariyah radhiya Allahu ta’ala ‘anhu, dia berkata: Rasulallah -shallallahu alaihi wa alihi wa sallam-memberi nasehat kepada kami dengan menggetarkan hati dan mengalirkan air mata. Kemudian kami berkata: “Wahai Rasulallah, seakan-akan nasehat tersebut adalah pesan yang terakhir”. Rasulallah bersabda: “Aku memberi nasehat pada kalian semua supaya bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, tetap mendengarkan (perintah) dan taat. walaupun seorang budak telah menguasai kalian  kemudian kalian mematuhinya. Karena sesungguhnya seseorang dari kalian yang masih hidup akan melihat banyak perselisihan. Oleh karena wajib atas kalian (berpegang) pada suunah-ku (perkataan, perbuatan dan ketetapan) dan perilaku Khulafa’ Arrasyidin yang telah mendapat pentunjuk (dari Allah). Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham. Jauhilah perkara-perkara yang baru (yang diada-adakan), karena semua bid’ah itu sesat.”)
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Imam at-Tirmidzi, ia berkata: Hadits ini Hasan Shahih.
الحديث الثامن والعشرون
[ عن أبي نجيح العرباض بن سارية رضي الله تعالى عنه قال : وعظنا رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم موعظة وجلت منها القلوب وذرفت منها العيون فقلنا : يا رسول الله كأنها موعظة مودع فأوصنا قال أوصيكم بتقوى الله عز وجل والسمع والطاعة وإن تأمر عليكم عبد فإنه من يعش منكم فسيري اختلافا كثيرا فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة ]
رواه أبو داود والترمذي وقال : حديث حسن صحيح
Hadits ke 29
(Dari Mu’adz bin Jabbal radhiya Allahu ta’ala ‘anhu, ia berkarta: Aku berkata: “Wahai Rasulallah, beritahulah saya sebuah amal perbuatan yang bisa memasukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka”. Rasululallah menjawab: “Kau benar-benar bertanya mengenai sesuatu yang besar (krusial). Sesungguhnya amal perbuatan tersebut sangat ringan bagi orang yang dimudahkan oleh Allah ta’ala (yakni berupa): Sembahlah Allah, jangan kau sekutukan Ia dengan apapun, kau menegakkan shalat, membayar zakat, berpuasa Ramadhan dan kau berhaji ke Baitullah”. Kemudian beliau bersabda: “Maukah aku tunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan? (yaitu): puasa adalah sebuah perisai, sedekah itu mampu memadamkan (menghapus) kesalahan seperti halnya air yang memadamkan api dan shalatnya seseorang di tengah malam. Kemudian Rasulallah membaca (ayat): -“tatajaafaa junuubuhum ‘anil madloji’i- sampai ayat –hatta idza balagha­ ya’maluun-.
الحديث التاسع والعشرون
[ عن معاذ بن جبل رضي الله عنه قال : قلت يا رسول الله أخبرني بعمل يدخلني الجنة ويباعدني عن النار قال : لقد سألت عن عظيم وإنه ليسير على من يسره الله تعالى عليه : تعبد الله لا تشرك به شيئا وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت ثم قال : ألا أدلك على أبواب الخير ؟ : الصوم جنة والصدقة تطفئ الخطيئة كما يطفئ الماء النار وصلاة الرجل في جوف الليل ثم تلا : { تتجافى جنوبهم عن المضاجع } { حتى إذا بلغ } { يعملون }

Kemudian beliau bersabda: “Maukah aku beritahu perkara pokok (utama), tiang-tiang dan puncak-puncaknya?” Aku menjawab: “Iya, wahai Rasulallah”. Kemudian Rasulullah bersabda: “Pokok urusan adalah Islam, pilar-pilarnya adalah Shalat dan puncaknya adalah jihad”. Rasulullah bersabda: “Maukah kau ku beritahu sumber dari semua itu?”. Aku menjawab: “Mau, wahai Rasulallah”. Kemudian Rasulallah menyentuh lidahnya seraya bersabda: “Jagalah ini!”. Aku bertanya: “Wahai Rasulallah, apakah kami benar-benar akan disiksa dengan apa yang kami ucapkan?”. Rasulullah bersabda: “Semoga kau selamat, Tidaklah menyungkurkan manusia ke dalam neraka atas wajah-wajah mereka –atau Rasulallah mengatakan “atas hidung-hidung mereka”- kecuali ucapan-ucapan lidah mereka.”)
Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, dan dia berkata: Hadits ini Hasan Shahih
ثم قال ألا أخبرك برأس الأمر وعموده وذروة سنامه ؟ قلت : بلى يا رسول الله قال رأس الأمر الإسلام وعموده الصلاة وذروة سنامه الجهاد ثم قال : ألا أخبرك بملاك ذلك كله ؟ قلت : بلى يا رسول الله فأخذ بلسانه وقال كف عليك هذا قلت : يا نبي الله وإنا لمؤاخذون بما نتكلم به ؟ فقال ثكلتك[1] أمك وهل يكب الناس في النار على وجوههم - أو قال على مناخرهم - إلا حصائد ألسنتهم ؟ ]
رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح

Wallahu a’lam bishhawaab…
Bersambung.
Oleh: Santrisopus





[1] Redaksi ini bersumber dari maktabah syamilah. Sementara pada kitab matan cetakan yang lain menggunakan huruf qaf yakni berupa lafadz “ ثقلتك

Post a Comment for "Hadits Wujud Sedekah, Indikasi Kebaikan dan Dosa, Bid’ah dan Menjaga Lisan–Ngaji Arbain Nawawi ke 06-"