Hadits Allah Sangat Menyayangi Makhluk-Nya, Wali Allah, dan Tidak Menunda-nunda Amal –Ngaji Arbain Nawawi ke 08-

Ngaji Terjemah Kitab Matan Arbain Nawawi:

Hadits Allah Sangat Menyayangi Makhluk-Nya, Wali Allah, dan Tidak Menunda-nunda Amal

Hadits ke 37-42

بسم الله الرحمن الرحيم

Hadits ke 37
(Dari Ibnu Abbas rahdiya Allahu ‘anhuma, dari Rasulallah –shallallaahu ‘alaihi wa alihi wa sallam­- meriwayatkan perkara dari Allah tabaaraka wa ta’ala. Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan, lalu menjelaskannya. Barangsiapa yang bertekad (bermaksud melakukan) kebaikan, kemudian ia belum mengamalkannya, maka Allah telah mencatatnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan sampai 700 kali hingga berlipat ganda. Dan apabila ia bertekad (bermaksud melakukan) keburukan, kemudian ia tidak melakukannya maka Allah menuliskannya di sisi-Nya sebagai kebaikan yang sempurna. Dan apabila ia bertekad (bermaksud melakukan) kebutukan kemudian melakukan keburukan tersebut, maka Allah menuliskannya sebagai satu keburukan.”)
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim di shahih milik mereka berdua dengan redaksi ini.
Oleh karena itu wahai saudaraku -semoga Allah memberi pertolongan kepadaku dan engkau- pikirkanlah keagungan kelembutan Allah ta’ala. Dan renungkanlah kalimat-kalimat ini dan sabda ini: “’indahuu; di sisi-Nya” merupakan sebuah isyarat/tanda perhatian-Nya pada kebaikan. Dan pada sabda-Nya: “kaamilatan; kebaikan sempurna“, merupakan pengukuhan dan kesungguhan Allah memperhatikan kebaikan. Sementara dalam sabda-Nya yang berupa: “Assayyi’ah; keburukan” yang ditekadkan (diniatkan) kemudian tidak mewujudkannya maka Allah mencatatnya sebagai kebaikan yang sempurna. Dan sabdanya: “wa in ‘amalaha katabaha sayyiatan wahidatan; apabila ia ia mewujudkan tekan buruknya maka Allah mencatatnya sebagai satu keburukan”. Allah mengukuhkan dengan kata; “wahidatan; satu” tidak dengan kata;”kamiilatan; sempurna”. Jadi, hanya bagi Allah segala puji dan anugerah. Mahasuci Allah. Kami tidak mampu menghitung pujian pada-Nya. Hanya pada Allah segala pertolongan.
الحديث السابع والثلاثون
[ عن ابن عباس رضي الله عنهما عن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم فيما يرويه عن ربه تبارك وتعالى قال إن الله كتب الحسنات والسيئات ثم بين ذلك فمن هم بحسنة فلم يعملها كتبها الله عنده حسنة كاملة وإن هم بها فعملها كتبها الله عنده عشر حسنات إلى سبعمائة ضعف إلى أضعاف كثيرة وإن هم بسيئة فلم يعملها كتبها الله عنده حسنة كاملة وإن هم بها فعملها كتبها الله سيئة واحدة ]
رواه البخاري ومسلم في صحيحيهما بهذه الحروف فانظر يا أخي وفقنا الله وإياك إلى عظيم لطف الله تعالى وتأمل هذه الألفاظ وقوله عنده إشارة إلى الإعتناء بها وقوله كاملة للتأكيد وشدة الإعتناء بها وقال في السيئة التي هم بها ثم تركها كتبها الله عنه حسنة كاملة فأكدها بـ ( كاملة ) وإن عملها كتبها سيئة واحدة فأكد تقليلها بـ ( واحدة ) ولم يؤكدها بـ ( كاملة ) فلله الحمد والمنة سبحانه لا نحصي ثناء عليه وبالله التوفيق
Hadits ke 38
(Dari Abu Hurairah radhiya Allahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah –shallallaahu ‘alaihi wa alihi wa sallam­- bersabda: “Sesungguhnya Allah ta’ala berfirman: “Barang siapa memusuhi salah satu kekasihku maka Aku mengijinkannya berperang (kepadaku). Hambaku tidak menjadi dekat padaku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai daripada yang telah aku wajibkan padanya. Dan hambaku terus-menerus mendekatkan diri pada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku (pun) mencintainya. Maka dari itu, ketika Aku sudah mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk menepuk (berjuang) dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan pasti apabila ia meminta kepada-Ku maka tentu Aku akan memberinya. Dan pasti jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, maka tentu Aku akan melindunginya.”)
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
الحديث الثامن والثلاثون
[ عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : إن الله تعالى قال : من عادى لي وليا فقد آذنته بالحرب وما تقرب إلى عبدي بشئ أحب إلي مما افترضته عليه ولا يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به وبصره الذي يبصر به ويده التي يبطش بها ورجله التي يمشي بها ولئن سألني لأعطينه ولئن استعاذني لأعيذنه ] رواه البخاري
Hadits ke 39
(Dari Ibnu Abbas radhiya Allahu ‘anhuma bahwa sesungguhnya Rasulullah –shallallaahu ‘alaihi wa alihi wa sallam­- telah bersabda: “Sesungguhnya Allah, karena diriku akan mengampuni kesalahan dan kealpaan umatku dan apa saja yang dipaksakan kepada mereka.”)
Hadits ini Hasan. Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majaah, Imam Baihaqi dan yang lain.
الحديث التاسع والثلاثون
[ عن ابن عباس رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم قال إن الله تجاوز لي عن أمتى الخطأ والنسيان وما اسكترهوا عليه ] حديث حسن رواه ابن ماجة والبيهقي وغيرهما
Hadits ke 40
(Dari Ibnu Umar radhiya Allahu ‘anhuma, ia berkata: Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa alihi wa sallam­- memegang pundakku kemudian beliau bersabda: “jadilah kau di dunia seolah-olah kau adalah orang asing atau orang yang mengembara.”)
Dulu Ibnu Umar radhiya Allahu ‘anhuma berkata: “Ketika kau memasuki waktu sore, janganlah kau menunggu-nunggu waktu pagi. Dan apabila kau memasuki waktu pagi, janganlah kau menunggu-nunggu waktu sore. Gunakanlah kondisi sehatmu karena untuk sakitmu, dan (manfaatkanlah) saat hidupmu karena untuk kematianmu.” Diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
الحديث الأربعون
[ عن ابن عمر رضي الله عنهما قال : أخذ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم بمنكبي فقال : كن في الدنيا كأنك غريب أو عابر سبيل ] وكان ابن عمر رضي الله تعالى عنهما يقول : إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء وخذ من صحتك لمرضك ومن حياتك لموتك رواه البخاري
Hadits ke 41
(Dari Abu Muhammad Abdullah bin Amr bin al ‘Ash radhiya Allahu ‘anhuma, ia berkata: Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa alihi wa sallam­- bersabda: “Tidak sempurna iman salah satu dari kalian sampai keinginannya mengikuti apa yang aku bawa -sampaikan-.”)
Hadits ini merupakan hadits Shahih yang kami riwayatkan di kitab al Hujjah dengan sanad yang Shahih.
الحديثالحادي  والأربعون
(عن ابي محمد عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: لا يؤمن احدكم حتى يكون هواه تبعا لما جئت به)
حديث صحيح رويناه في كتاب الحجة باسناد صحيح.
Hadits ke 42
(Dari Anas radhiya Allahu ‘anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulallah -shallallaahu ‘alaihi wa alihi wa sallam­- bersabda: “Allah ta’ala berfirman: “Wahai keturunan Adam, selama kalian berdoa kepadaku dan berharap kepadaku maka aku akan mengampunimu apapun yang ada pada dirimu, aku tidak akan mempedulikannya. Wahai keturunan Adam, seandainya dosa-dosamu telah mencapai puncak langit kemudian kau meminta ampunan kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosa untukmu. Wahai keturunan Adam, seandainya kau mendatangi-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi, kemudian kau menemui-Ku sementara kau tidak menyekutukanku dengan suatu apapun yang lain, maka Aku akan mendatangimu dengan sepenuh bumi ampunan.”)
Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dan ia mengatakan hadits ini Hasan Shahih.
الحديث الثاني والأربعون
(عن انس رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم يقول: قال الله تعالى: يا ابن آدم انك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا ابالي، يا ابن آدم لو بلغت ذنوبك عنان السماء ثم استغفرتني غفرت لك، يا ابن آدم لو اتيتني بقراب الارض خطايا ثم لقيتني لا تشرك بي شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة.)
رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح.

Wallahu a’lam bishhawaab…
Walhamdu lillahi Rabbil 'alamiin.

-Tamat-
Oleh: Santrisopus


Post a Comment for "Hadits Allah Sangat Menyayangi Makhluk-Nya, Wali Allah, dan Tidak Menunda-nunda Amal –Ngaji Arbain Nawawi ke 08-"