BERCANDALAH YANG SERIUS

Artikel Santri:

بسم الله الرحمن الرحيم

Kayaknya hidupku (kurang tau hidup kalian, :D) penuh dengan kepura-puraan. Orang lain sedih atau ditimpa bencana aku hanya berusaha membantu atau menenangkan dengan mengatakan ikut belasungkawa. Mimik wajah bisa dibuat ikut sedih, tapi hati terasa biasa. Orang lain sukses dan mendapatkan apa yang diinginkan, saya memberi mereka ucapan selamat dan mendoakan. Tapi hati tidak sejalan dengan raut muka yang dibuat berseri-seri. Biasa saja.
Memuji seseorang pun tidak dari hati, hanya sebatas lisan demi nglegani. Yang lebih parah, apabila mendapat pujian seketika itu baju saya terasa tidak muat. Padahal bisa jadi yang memuji hanya seperti saya tadi nglegani.
Apesnya, model kepura-puraan ini merupakan hal yang seolah kudu dalam pergaulan. Bahkan dalam peribadatan menyembah Sang Kuasa.
Tepat sekali kehidupanku yang penuh dengan kepura-puraan alias nglegani sejalan semboyan sebagian teman; “dunia adalah panggung sandiwara”. Peran dan alur cerita pun sudah ditentukan oleh Sang Maha Sutradara yang kemudian diperankan oleh makhluk-makhluk-Nya. Untuk itu perankanlah dengan professional. Hehe…
Terdapat hadits nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas R.A. Ia berkata bahwa Rasullallah SAW bersabda: “Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah SWT setelah yang fardhu ain (wajib) adalah membuat senang (gembira) muslim yang lain”.
Menyitir dari kisah Hatim al Ashom yang memerankan orang tuli dengan sangat apik gara-gara tak sengaja mendengar suara kentut dari seorang perempuan. Peran itu rela Ia lakoni karena untuk menjaga harga diri wanita itu. Bahkan beliau bersandiwara tuli sampai Si perempuan itu meninggal dunia. Sungguh luar biasa beliau dalam “nglegani” demi harga diri seorang wanita.
Nah, dengan landasan di atas, kepura-puraan atau nglegani merupakan anjuran, tentu dengan catatan selama tidak melanggar syariat. Jadi bersandiwaralah yang semestinya dan dengan sebaik-baiknya. Jalani, resapi dan hayati peranmu supaya “lakon”mu lebih berbobot, lebih-lebih jika terisi dengan ruh ilahi atau dalam bahasa santrinya adalah ikhlas.
Urip ming sakdermo. So, Bercandalah yang serius. 

By: Kang Irham

Post a Comment for "BERCANDALAH YANG SERIUS"