24. 8 Nasehat Imam al Ghazali, kerjakanlah yang 4 (Bag. VI -habis-) - Terjemah Ayyuhal Walad

Ngaji Terjemah Kitab Ayyuhal Walad:

8 Nasehat Imam al Ghazali, kerjakanlah yang 4

Cara Bermasyarakat yang Baik dan Mempersiapkan Diri Menghadap-Nya


Perlakukanlah sesama sesuai yang mereka tampakan, sementara Allah menguasai apa yang ada di hati mereka

بسم الله الرحمن الرحيم

 

Adapun empat perkara yang sebaiknya kau lakukan adalah:

واما الاربعة التي ينبغي لك ان تفعلها:

 

Pertama: menjadikan semua pekerjaanmu karena Allah ta’ala, sekiranya jikalau bawahanmu bekerja bersamamu, kau merasa rela dan puas dengan kerjanya dan hatimu tidak merasa kecewa dan marah. Dan sesuatu yang tidak membuatmu rela (ridha) dari yang dilakukan bawahanmu yang majazi maka kau juga tidak membuat rela (ridha)  Allah ta’ala sementara Dia adalah tuanmu yang sebenarnya.

فالاول ان تجعل معاملتك مع الله تعالى بحيث لو عامل معك بها عبدك ترضى يها منه ولا يضيق خاطرك عليه ولا تغضب. والذي لا ترضى لنفسك من عبدك المجازي فلا ترضى ايضا الله تعالى وهو سيدك الحقيقي.

 

Kedua: Saat kau bekerja bersama orang lain maka jadikanlah mereka seperti halnya kau merasa puas karena pekerjaan mereka, karena: Tidak sempurna iman seorang hamba sehingga ia membuat senang orang lain dengan apa saja yang menjadikan hamba itu sendiri merasa senang.

والثاني كلما عملت بالناس اجعله كما ترضى لنفسك منهم لانه لا يكمل ايمان عبد حتى يحب لسائر الناس ما يحب لنفسه.

 

Ketiga: Ketika kau membaca ilmu pengetahuan dan mempelajarinya kembali, sebaiknya ilmumu itu bisa memperbaiki hatimu dan membersihkan jiwamu. Seperti halnya apabila kau telah mengetahui bahwa umurmu yang tersisa kurang satu minggu, pastilah kau tidak akan tersibukkan dengan ilmu fiqih, ilmu akhlaq, ilmu usul, ilmu kalam, dan ilmu-ilmu lainya. Karena kau sudah mengetahui bahwa ilmu-ilmu tadi tidak akan mencukupimu.

والثالث اذا قرأت العلم او طالعته ينبغي ان يكون علمك يصلح قلبك ويزكي نفسك. كما لو علمت ان عمرك ما يبقى غير اسبوع فبالضرورة لا تشتغل فيها بعلم الفقه والاخلاق والاصول والكلام وامثالها. لانك تعلم ان هذه العلوم لاتغنيك.

 

Namun sebaiknya kau tersibukkan pada:

>>Dengan mengoreksi hati

>>Mengetahui sifat-sifat (kecenderungan) hati dan jiwa

>>Memalingkan diri dari hubungan keduniawian,

>>Membersihkan hatimu dari akhlak-akhlak tercela,

بل تشتغل بمراقبة القلب ومعرفة صفات النفس والاعراض عن علائق الدنيا وتزكي نفسك عن الاخلاق الذميمة ،

 

>>Menyibukkan diri dengan mencintai Allah ta’ala  dan beribadah pada-Nya,

>>Menyibukkan diri memperbaiki diri dengan memenuhi dirimu sendiri dengan sifat-sifat yang baik.

Dan waktu sehari semalam tidak akan berlalu begitu saja bagi seseorang kecuali bisa saja kematiannya terjadi pada waktu tersebut.

وتشتغل بمحبة الله تعالى وعبادته والاتصاف بالاوصاف الحسنة ولا يمر على عبد يوم وليلة الا ويمكن ان يكون موته فيه.

 

Wahai anakku, dengarkanlah perkataanku yang lain dan pikirkanlah sampai kamu menemukan kesimpulan: apabila kau diberi kabar bahwa minggu depan penguasa akan datang mengunjungimu.

ايها الولد، اسمع مني كلاما آخر وتفكر فيه حتى تجد خلاصا. لو انك اخبرت ان السلطان بعد اسبوع يجيئك زائرا،

 

Maka aku yakin bahwa dalam waktu tersebut kau tidak akan sibuk kecuali dengan memperbagus apa yang kau yakini akan dilihat oleh Si Penguasa seperti pakaian, badan, kamar, tempat tidur dan lain sebagainya.

فأنا اعلم انك في تلك المدة لا تشتغل الا باصلاح ما علمت ان نظر السلطان سيقع عليه من الثياب والبدن والدار والفراش وغيرها.

 

Sekarang, pikirkanlah pada perkara yang aku isyaratkan, karena kau orang yang pintar. Dan satu ucapan itu cukup bagi orang yang cerdas. Rasullulah alaihi assholatu wassalam bersabda: ”Sesungguhnya Allah itu tidak akan melihat bentuk-bentuk kalian dan amal-amal kalian, akan tetapi Allah akan melihat hati dan niat-niat kalian semua”

والآن تفكر الى ما اشرت به فانك فهم والكلام الفرد يكفي الكيس. قال رسول الله عليه الصلاة والسلام: ان الله لا ينظر الى صوركم ولا الى اعمالكم ولكن ينظر الى قلوبكم ونياتكم.

 

Jika kau ingin mengetahui gerak-gerik hati, maka lihatlah kitab ihya dan karangan-karanganku yang lain. Ilmu ini (hukumnya) fardhu a’in dan yang selainnya (hukumnya) ilmu fardhu kifayah, kecuali sekedar mampu untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban Allah ta’ala. Semoga Dia  menolongmu sampai kau mendapatkannya.

 

وان اردت علم احوال القلب فانظر الى الاحياء وغيره من مصنفاتي. وهذا العلم فرض عين وغيره فرض كفاية الا مقدار ما يؤدي به فرائض الله تعالى وهو يوفقك حتى تحصله.

 

Keempat: Janganlah mengumpulkan harta dunia melebihi kecukupan sunnah.  Seperti dulu Rasullulah alaihi assholatu wassalam, yang menyediakan kebutuhan (dunia) bagi sebagian istri-istrinya. Dan beliau berdo’a: “Ya Allah jadikanlah kebutuhan makanan pokok keluarga  Muhammad tercukupi.”

والرابع الا تجمع من الدنيا اكثر كفاية سنة. كما كان رسول الله عليه الصلاة والسلام يعد ذلك لبعض حجراته وقال: اللهم اجعل قوت آل محمد كفافا.

 

Rasulullah tidak menyediakan hal tersebut pada masing-masing isterinya. Namun Rasulullah menyediakannya bagi yang telah diketahui bahwa di dalamnya hatinya terdepat kelemahan. Adapun isrti yang telah yakin maka Rasulullah tidak menyediakan baginya kebutuhan dunia melebihi kebutuhan satu atau setengah hari.

ولم يكن يعد ذلك لكل حجراته بل كان يعده لمن علم ان في قلبها ضعفا. واما من كانت صاحبة يقين فما كان يعد لها اكثر من قوت يوم او نصف.

 

Bersambung…

Wallahu A’lam Bisshawaab

 

By: Santri al Anshor Wonosobo

 

<< Ngaji Sebelumnya…

Ngaji Berikutnya…>>

Post a Comment for "24. 8 Nasehat Imam al Ghazali, kerjakanlah yang 4 (Bag. VI -habis-) - Terjemah Ayyuhal Walad"