23. 8 Nasehat Imam al Ghazali, yang 4 ditinggalkan (Bag. V) - Terjemah Ayyuhal Walad

Ngaji Terjemah Kitab Ayyuhal Walad:

8 Nasehat Imam al Ghazali, yang 4 ditinggalkan

Pengaruh Buruk Bergaul dengan Penguasa Menurut Imam al Ghazali



بسم الله الرحمن الرحيم

Berikut ini adalah lanjutan dari 8 nasehat yang 4 harus ditinggalkan. Untuk mengingatnya silahkan simak dua nasehat yang telah lalu secara singkat;
1.     Tidak berdiskusi, berdebat pada masalah yang telah kau kuasai dan syarat kamu diperbolehkan berargumentasi, lebih lengkapnya silahkan baca dulu sebelumnya di sini.
2.   Mewaspadai dan berhati-hati untuk menjadi tokoh agama, muballigh ataupun penceramah karena terdapat bahaya yang besar. Serta imam al Ghazali pada poin ini menyampaikan nasehat bagi yang sudah terlanjur menjadi seorang tokoh, sekaligus sebagai kritik bagi para penceramah-penceramah zaman sekarang. Lebih lengkapnya silahkan dibaca pada tulisan sebelumnya atau klik di sini.
Untuk nasehat imam al Ghazali yang selanjutnya yakni yang harus ditinggalkan bagian 3 dan 4 silahkan simak di bawah.

Yang ketiga dari sebagian perkara yang harus kau tinggalkan yaitu: Janganlah bergaul dengan para pejabat dan para penguasa, janganlah memandang mereka, karena melihatnya, bergabung dan bergaul dengan mereka merupakan bencana yang besar. Apabila kau mendapatkan cobaan itu, maka janganlah memuji dan menyanjung mereka.

والثالث مما تدع الا تخالط الامراء والسلاطين ولا تراهم لان رؤيتهم ومجالستهم ومخالطهم آفة عظيمة ولو ابتليت بها دع عنك مدحهم وثناهم.

 

Karena Allah marah apabila orang fasiq dan dzalim itu dipuji. Barang siapa yang berdoa untuk lamanya kekuasaan mereka, maka ia senang apabila Allah diberontak di bumi-Nya.

لان الله تعالى يبغض اذا مدح الفاسق والظالم. ومن دعا لطول بقائهم فقد احب ان يعصي الله في ارضه.

 

Yang keempat dari sebagian perkara yang harus kau tinggalkan yaitu: jangan kau terima apapun dari pemberian para pejabat dan hadiah-hadiah dari mereka, walaupun kau mengetahui bahwa pemberian tersebut dari jalan halal. Sebab, thama’ (berharap supaya diberi sesuatu) dari mereka itu bisa merusak agama, karena thama’ tadi dapat menimbulkan perbuatan cari muka, menjilat, membela pihak mereka dan menyetujui perbuatan kedzaliman mereka.

والرابع مما تدع الا تقبل شيئا من عطاء الامراء وهداياهم وان علمت انها من الحلال لان الطمع منهم يفسد الدين لانه يتولد منه المداهنة ومراعاة جانبهم والموافقة في ظلمهم.

 

Semua itu adalah kerusakan dalam agama. Sedangkan kerusakan yang paling kecil adalah ketika kau menerima pemberian mereka dan mengambil manfaat dari harta dan kekuasaannya maka kau akan menyukai mereka. Dan barang siapa yang menyukai seseorang maka secara pasti ia akan menyukainya seumur hidupnya, menyukai ia berumur panjang dan langgeng.

وهذا كله فساد في الدين. واقل مضرته انك اذا قبلت عطاياهم وانتفعت من دنياهم احببتهم ومن احب احدا يحب طول عمره وبقائه بالضرورة.

 

Di dalam rasa senang pada keberlangsungan kekuasaan orang dzalim itu terdapat keinginan menganiaya hamba-hamba Allah ta’ala dan juga menghendaki kerusakan dunia. Hal mana lagi yang lebih berbahaya dari keinginan ini bagi agama dan akhirat? Waspadalah! Berhati-hatilah pada  keinginan setan akan membujukmu, atau ucapan sebagian orang padamu seperti: “Yang lebih utama dan paling unggul adalah kau mau mengambil dinar dan dirham dari pejabat dan penguasa kemudian engkau membagikanya pada para fakir dan orang-orang miskin.

وفي محبة بقاء الظالم ارادة في الظلم على عباد الله تعالى وارادة خراب العالم. فأي شيء يكون اضر من هذا للدين والعاقبة؟ واياك اياك ان يخدعك استهواء الشياطين، او قول بعض الناس لك بأن الافضل والاولى ان تأخذ الدينار والدرهم منهم وتفرقهما بين الفقراء والمساكين ،

 

Karena para penguasa tersebut membelanjakan uang-uang tersebut pada kefasikan dan kemaksiatan, sementara   kamu pemberianmu pada orang-orang lemah itu lebih baik dari pemberian mereka. (Hal tersebut akan terus ada) karena sesungguhnya setan yang terlaknat benar-benar telah memenggal leher banyak manusia sebab godaan ini dan masalah ini telah aku sebutkan di dalam kitab ihya’ ulumuddin untuk itu carilah di sana.

فانهم ينفقون في الفسق والمعصية، وانفاقك على ضعفاء الناس خير من انفاقهم فان اللعين قد قطع اعناق كثير من الناس بهذه الوسوسة. وقد ذكرناه في احياء العلوم فاطلبه ثمة.

 

Bersambung…

Wallahu A’lam Bisshawaab

 

By: Santri al Anshor Wonosobo

 

<< Ngaji Sebelumnya…

Ngaji Berikutnya…>>

Post a Comment for "23. 8 Nasehat Imam al Ghazali, yang 4 ditinggalkan (Bag. V) - Terjemah Ayyuhal Walad"