Ngaji Terjemah Kitab Ayyuhal Walad:
8 Nasehat Imam al Ghazali, 4 Dilaksanakan dan 4 yang Lain
4 Macam Jenis Orang bodoh Menurut Imam al Ghazali
Penyakit Bodoh itu Tidak Ada Penawarnya |
Kemudian ketahuilah bahwa penyakit
bodoh itu ada empat macam |
ثم اعلم ان مرض الجهل على اربعة انواع |
Salah satunya adalah orang yang mau
menerima penyembuhan sedangkan yang lainnya tidak menginginkan sembuh. Adapun
orang yang tidak mau diobati yaitu; |
احدها يقبل العلاج والباقي لا يقبل. اما الذي لا يقبل
العلاج. |
Pertama, orang yang pertanyaan dan sanggahannya didasari
kedengkian dan kebencian. Untuk itu, ketika kau menjawab dengan jawaban
sangat baik, jelas dan gamblang, maka jawaban tersebut hanya akan menambah
kebencian, permusuhan dan kedengkiannya. Cara untuk menghadapinya adalah kau jangan
meladeni terus-menerus untuk memberinya jawaban. |
فاحدها من كان سؤاله واعتراضه عن حسده وبغضه. فكلما
تجيبه باحسن الجواب وافصحه واوضحه فلا يزيد له ذلك الابغضا وعداوة وحسدا.
فالطريق الا تشتغل بجوابه. |
Telah disebutkan (dalam sebuah syair): Semua permusuhan terkadang bisa
diharapkan hilang * kecuali permusuhan dari orang yang didasari dengan
kedengkian. |
فقد قيل: كل العداوة قد ترجى ازالتها * الا عداوة من عاداك عن
حسد. |
Oleh karena itu, lebih baik kau menjauh
dan meninggalkannya bersama penyakit
bodohnya. Allah ta’ala berfirman: “Maka tinggalkanlah (Muhammad)
orang yang berpaling dari peringatan Kami dan ia hanya menginginkan kehidupan
dunia.” |
فينبغي ان تعرض عنه وتتركه مع مرضه. قال الله تعالى:
فاعرض عمن تولى عن ذكرنا ولم يرد الا الحياة الدنيا.[1] |
Kedengkian dalam setiap perkataan dan
perbuatan itu seperti halnya sedang menyalakan api pada amal perbuatan yang
diibaratkan seperti tanaman. Seperti sabda Nabi -alaihi assalam-:
"Dengki itu melahap kebaikan-kebaikan seperti halnya api yang melumat
kayu bakar." |
والحسود بكل ما يقول ويفعل يوقد النار في زرع عمله كما
قال النبي عليه السلام: الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب. |
Penyakit bodoh yang kedua yaitu sebab
kebodohan dari adalah kedunguannya sendiri. Yang kedua ini juga tidak mau
untuk disembuhkan. Seperti perkataan Nabi Isa a.s: "Sesungguhnya aku
tidak kesulitan untuk menghidupkan orang-orang mati. Namun aku tidak mampu
mengobati orang yang pandir". |
والثاني ان تكون علته من الحماقة وهو ايضا لا يقبل
العلاج كما قال عيسى عليه السلام: اني ما عجزت عن احياء الموتى وقد عجزت عن
معالجة الاحمق. |
Yang termasuk kelompok ini adalah
seseorang yang tersibukkan mencari ilmu dalam waktu yang singkat dan sedikit
mempelajari ilmu ‘aqli (bersifat logika) dan syari'at. Kemudian
ia bertanya dan karena kebodohannya ia melawan al 'aalim al kabir
yakni orang yang telah menghabiskan
umurnya mempelajari ilmu ‘aqli dan syari'at. |
وذلك رجل يشتغل بطلب العلم زمنا قليلا ويتعلم شيأ من
العلم العقلي والشرعي فيسأل ويعترض من حماقته على العالم الكبير الذي مضى عمره
في العلوم العقلية والشرعية. |
Kebodohan ini tidak ia sadari, (bahkan)
ia mengira apa yang ia persoalkan juga merupakan persoalan yang dihadapi al
‘aalim al kabir. Oleh karena itu, ketika ia tidak mengetahui taraf ini
maka jelas pertanyaan yang ia ajukan merupakan dari kebodohan. Jadi
seyogyanya kau tidak tersibukkan dalam menjawab orang jenis ini. |
وهذا الاحمق لا يعلم ويظن ان ما اشكل عليه هو ايضا
مشكل على العالم الكبير. فاذا لم يعلم هذا القدر يكون سؤاله من الحماقة فينبغي
الا تشتغل بجوابه. |
Jenis bodoh yang ketiga adalah orang
yang meminta petunjuk. Dan semua hal yang tidak ia pahami dari perkataan para
pakar keilmuan itu dimungkinkan kedangkalan pemahamannya. Memang,
pertanyaannya itu untuk meminta faedah, akan tetapi dia adalah orang bodoh
yang tidak mampu menjangkau yang menjadi intisarinya. |
والثالث ان يكون مسترشدا وكل ما لا يفهم من كلام
الاكابر يحمل على قصور فهمه وكان سؤاله للاستفادة لكن يكون بليدا لا يدرك
الحقائق. |
Jadi tidak perlu sibuk memberi jawaban
lagi. Seperti sabda Rasulullah saw: "Kami golongan para Nabi
diperintahkan untuk berbicara (menyampaikan) pada manusia sesuai dengan
kemampuan nalarnya." |
فلا ينبغي الاشتغال بحوابه ايضا. كما قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم: نحن معاشر الانبياء امرنا ان نكلم الناس على قدر عقولهم. |
Adapun orang sakit (bodoh) yang mau
disembuhkan yaitu orang yang meminta petunjuk yang sempurna akalnya, mudah
paham dan tidak dipengaruhi kedengkian, marah, cinta syahwat, jabatan, dan
harta. |
واما المرض الذي يقبل العلاج فهو ان يكون مسترشدا
عاقلا فهما لا يكون مغلوب الحسد والغضب وحب الشهوة والجاه والمال. |
Dan ia adalah orang yang mencari jalan
yang lurus, persoalan dan sanggahannya tidak berasal dari rasa dengki, keras
kepala, dan sekedar menguji. Yang termasuk kelompok ini merupakan orang yang
mau untuk disembuhkan. Oleh karena itu, kamu boleh tersibukkan menjawab
persoalannya, bahkan wajib bagimu menjawabnya. |
ويكون طالب الطريق المستقيم. ولم يكن سؤاله واعتراضه
عن حسد وتعنت وامتحان. وهذا يقبل العلاج فيجوز ان تشتغل بجواب سؤاله بل يجب عليك
اجابته. |
Bersambung…
Wallahu A’lam Bisshawaab
By:
Santri al Anshor Wonosobo
Post a Comment for "20. 8 Nasehat Imam al Ghazali, 4 Dilaksanakan dan 4 yang Lain Ditinggalkan (Bag. II) - Terjemah Ayyuhal Walad"