Ngaji Terjemah Kitab Ayyuhal Walad:
8 Nasehat Imam al Ghazali, 4 Dilaksanakan dan 4 yang Lain
2 Syarat Melakukan Dialog dan Berdebat Menurut Imam Al Ghazali
Wahai anakku, aku akan memberimu nasihat 8 perkara dan
terimalah itu, supaya ilmumu tidak menjadi musuhmu pada Hari Kiamat. Dan dari
8 nasehat itu, lakukanlah yang 4 dan tinggalkanlah yang 4. |
ايها الولد، اني انصحك بثمانية اشياء اقبلها مني لئلا
يكون علمك خصما عليك يوم القيامة. تعمل منها اربعة وتدع منها اربعة. |
Adapun perkara yang kau tinggalkan
yaitu: Pertama: Janganlah mendebat seseorang dalam masalah yang telah
kamu kuasai. Karena dalam hal ini terdapat kerugian yang banyak. Kemudian
dosanya lebih besar dari pada kemanfaataannya, karena hal terebut merupakan
sumber semua akhlak tercela seperti; riya’ (pamer), dengki, sombong,
sakit hati, permusuhan, saling mengunggulkan (kemampuannya) dan lain
sebagainya. |
اما اللواتي تدع فأحدها الا تناظر احدا في مسألة ما استطعت لان فيها
آفات كثيرة. فاثمها اكبر من نفعها. اذ هي منبع كل خلق ذميم كالرياء والحسد
والكبر والحقد والعداوة والمباهاة وغيرها. |
Memang, jika terjadi suatu masalah
diantara kamu dan orang lain atau masyarakat, dan kamu menginginkan
menampakkan dan menyia-nyiakan kebenaran, maka membahas dan mengkajinya
diperbolehkan. Namun, keinginan yang seperti itu ada dua tanda: |
نعم، لو وقع مسألة بينك وبين شخص او قوم وكانت ارادتك
فيها ان يظهر الحق ولا يضيع جاز البحث لكن لتلك الارادة علامتان: |
Yang pertama yaitu kau tidak
membeda-bedakan antara kebenaran itu terungkap melalui mulut mu atau lisan
orang lain. |
احدههما الا تفرق بين ان ينكشف الحق على لسانك او على
لسان غيرك. |
Yang kedua: Pembahasan di tempat sepi lebih kau sukai daripada pemahasan di
tempat yang ramai.
|
والثانية ان يكون البحث في الخلاء احب اليك من ان يكون
في الملاء. |
Dengarlah, aku menuturkan padamu sebuah
faedah di sini. Ketahuilah, bahwasanya bertanya mengenai
permasalahan-permasalah itu seperti mengonsultasikan penyakit jantung pada
dokter. Dan jawaban bagi si penanya seperti usaha untuk penyembuhkan
penyakitnya. |
واسمع اني اذكر لك هنا فائدة واعلم ان السؤال عن
المشكلات عرض مرض القلب الى الطبيب. والجواب له سعي لاصلاح مرضه. |
Ketahuilah, bahwa orang-orang bodoh itu
orang yang hatinya sakit, sementara para ulama ibarat pada dokter. Alim
annaqis (Orang alim kurang sempurna) itu tidak bisa mengobati dengan
baik. |
واعلم ان الجاهلين المرضى قلوبهم والعلماء الاطباء.
والعالم الناقص لا يحسن المعالجة. |
Sementara itu, alim al kamil (orang
alim yang sempurna) itu tidak bisa menyembuhkan semua orang sakit, teteapi
dia hanya mampu orang yang mau menerima pengobatan dan terapi. |
والعالم الكامل لا يعالج كل مريض، بل يعالج من يرجو
قبول المعالجة والصلاح. |
Ketika penyakitnya itu kronis atau
mandul, tentu tidak bisa diobati.
Untuk itu, dokter yang cerdas dalam hal ini akan berkata: “penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Oleh
karena itu, kau jangan bersusah payah mengobatinya karena ini hanya merupakan
penyia-nyiaan umur“. |
واذا كانت العلة مزمنة او عقيما لا تقبل العلاج فحذاقة
الطبيب فيه ان يقول هذا لا يقبل العلاج فلا تشتغل فيه بمداواته لان فيه تضييع
العمر. |
Bersambung…
Wallahu A’lam Bisshawaab
By:
Santri al Anshor Wonosobo
Post a Comment for "19. 8 Nasehat Imam al Ghazali, 4 Dilaksanakan dan 4 yang Lain Ditinggalkan (Bag. I) - Terjemah Ayyuhal Walad"