14. TANGGAPAN SYAIKH SYAQIQ AL BALKHI PADA DELAPAN PRINSIP HATIM (bag.III)- Terjemah Ayyuhal Walad

Ngaji Terjemah Kitab Ayyuhal Walad:

TANGGAPAN SYAIKH SYAQIQ AL BALKHI PADA DELAPAN PRINSIP HATIM (bag.III)



بسم الله الرحمن الرحيم

Faidah  kelima: "Aku melihat para manusia    saling mencela dan saling menggunjing. Kemudian aku mengira hal tersebut dikarenakan kedengkian   dalam  hal harta, jabatan dan ilmu. Lalu  aku  memikirkan (mencari jawaban) dalam fiman Allah: "Kami lah yang menentukan penghidupan mereka dala kehidupan dunia".

الفائدة الخامسة اني رأيت الناس يذم بعضهم بعضا ويغتاب بعضهم بعضا فوجدت ذلك من الحسد في المال والجاه والعلم. فتأملت في قوله تعالى : نحن قسمنا بينهم معيشتهم في الحياة الدنيا.[1]

 

Oleh karena itu, aku tahu bahwa pembagian  (penghidupan) itu dari Allah   pada zaman azali. Maka aku tidak dengki  pada  satu orang pun dengan pembagian Allah ta’ala.

فعلمت ان القسمة كانت من الله تعالى في الازل. فما حسدت احدا بقسمة الله تعالى.

 

Faidah keenam: "Aku telah melihat sebagian  manusia   saling bermusuhan dengan sebagian  yang lain    karena suatu tujuan dan sebab. Lalu aku memikrkan firman Allah: "Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh". Oleh karena itu, aku tahu bahwa tidak boleh memusuhi seorang pun kecuali setan.

الفائدة السادسة اني رايت الناس يعادي بعضهم بعضا لغرض وسباب. فتأملت قوله تعالى: ان الشيطان لكم عدو فاتخذوه عدوا.[2] فعلمت انه لاتجوز عداوة احد غير الشيطان.

 

Faidah  ketujuh: "Aku  telah  melihat setiap individu berusaha  dengan sungguh-sungguh, sangat giat bekerja untuk   memperoleh makan dan penghidupan dimana ia terjatuh dalam  ke-syubhat-an[3] dan keharaman. Ia (pun) mau merendahkan dirinya dan menurunkan harga dirinya.

الفائدة السابعة اني رايت كل احد يسعى بجد ويجتهد بمبالغة لطلب القوت والمعاش بحيث يقع به في شبهة وحرام، ويذل نفسه وينقص قدره.

 

Lalu aku memikirkan firman Allah ta’ala: "Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya". Oleh sebab itu, aku tahu bahwa rezekiku atas Allah ta’ala dan Dia benar-benar menjaminnya. Untuk itu, aku menyibukkan diri dengan menyembah-Nya dan  aku (pun) memutus harapanku  dari  selain-Nya.

فتأملت في قوله تعالى: وما من دابة في الارض الا على الله رزقها.[1] فعلمت ان رزقي على الله تعالى وقد ضمنه. فاشتغلت بعبادته وقطعت طمعي عمن سواه.

 

Faidah kedelapan : "Aku telah melihat setiap orang mengandalkan sesuatu makhluk. Sebagiannya lagi mengandalkan dirham  dan dinar. Sebagian yang  lain  mengandalkan   harta dan  kekuasaan. Sebagiannya lagi mengandalkan pekerjaan dan  keahlian. Sebagian yang lain mengandalkan makhluk sesamanya.

الفائدة الثامنة اني رايت كل واحد معتمدا على شيء مخلوق بعضهم الى الدينار والدرهم وبعضهم الى المال والملك وبعضهم الى الحرفة والصناعة وبعضهم الى مخلوق مثله.

 

Lalu  aku  memikirkan firman Allah ta’ala: "Dan barang siapa yang berserah  diri  pada Allah, niscaya Allah akan      mencukupinya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya, dan sungguh Allah telah mengadakan ketentuan  bagi setiap perkara". Oleh sebab itu, aku berserah diri pada Allah. Dia adalah kecukupanku dan  sebaik-baiknya wakil.

فتأملت في قوله تعالى: ومن يتوكل على الله فهو حسبه ان الله بالغ امره قد جعل الله لكل شيء قدرا.[4] فتوكلت على الله فهو حسبي ونعم الوكيل.

 

Kemudian Syaikh Syaqiq  Al Balkhi berkata: “Semoga Allah ta’ala memberimu pertolongan. Aku telah mempelajari kitab  Taurot, Injil, Zabur dan Al  Qur'an. Lalu aku  menemukan  (bahwa) keempat kitab itu berkisar  pada delapan   faidah ini. Untuk itu, barang  siapa yang telah mengamalkan delapan faidah tersebut  maka ia telah mengamalkan empat kitab  ini".

فقال شقيق وفقك الله  تعالى اني قد نظرت التوراة والانجيل والزبور والفرقان فوجدت الكتب الاربعة تدور على هذه الفوائد الثمانية. فمن عمل بها كان عاملا بهذه الكتب الاربعة.

 

Bersambung…

Wallahu A’lam Bisshawaab

 

By: Santri al Anshor Wonosobo

 

<< Ngaji Sebelumnya…

Ngaji Berikutnya…>>



[1] Azzukhruf ayat 32

[2] Fathir ayat 6

[3] perkara yang belum jelas halal-haramnya

[4] Athalaq ayat 3


Post a Comment for "14. TANGGAPAN SYAIKH SYAQIQ AL BALKHI PADA DELAPAN PRINSIP HATIM (bag.III)- Terjemah Ayyuhal Walad"