Ngaji Terjemah Kitab Ayyuhal Walad:
TANGGAPAN SYAIKH SYAQIQ AL BALKHI PADA DELAPAN PRINSIP HATIM (bag.III)
Faidah
kelima: "Aku melihat para manusia saling mencela dan saling menggunjing.
Kemudian aku mengira hal tersebut dikarenakan kedengkian dalam
hal harta, jabatan dan ilmu. Lalu
aku memikirkan (mencari
jawaban) dalam fiman Allah: "Kami lah yang menentukan penghidupan
mereka dala kehidupan dunia". |
الفائدة الخامسة اني رأيت الناس يذم بعضهم بعضا ويغتاب
بعضهم بعضا فوجدت ذلك من الحسد في المال والجاه والعلم. فتأملت في قوله تعالى :
نحن قسمنا بينهم معيشتهم في الحياة الدنيا.[1]
|
Oleh karena itu, aku tahu bahwa
pembagian (penghidupan) itu dari
Allah pada zaman azali. Maka aku
tidak dengki pada satu orang pun dengan pembagian Allah ta’ala. |
فعلمت ان القسمة كانت من الله تعالى في الازل. فما
حسدت احدا بقسمة الله تعالى. |
Faidah keenam: "Aku telah melihat
sebagian manusia saling bermusuhan dengan sebagian yang lain
karena suatu tujuan dan sebab. Lalu aku memikrkan firman Allah: "Sungguh,
setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh". Oleh
karena itu, aku tahu bahwa tidak boleh memusuhi seorang pun kecuali setan. |
الفائدة السادسة اني رايت الناس يعادي بعضهم بعضا لغرض
وسباب. فتأملت قوله تعالى: ان الشيطان لكم عدو فاتخذوه عدوا.[2]
فعلمت انه لاتجوز عداوة احد غير الشيطان. |
Faidah
ketujuh: "Aku telah melihat setiap individu berusaha dengan sungguh-sungguh, sangat giat bekerja
untuk memperoleh makan dan
penghidupan dimana ia terjatuh dalam
ke-syubhat-an[3] dan keharaman. Ia (pun) mau merendahkan dirinya dan
menurunkan harga dirinya. |
الفائدة السابعة اني رايت كل احد يسعى بجد ويجتهد
بمبالغة لطلب القوت والمعاش بحيث يقع به في شبهة وحرام، ويذل نفسه وينقص قدره. |
Lalu aku memikirkan firman Allah ta’ala:
"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan
semuanya dijamin Allah rezekinya". Oleh sebab itu, aku tahu bahwa
rezekiku atas Allah ta’ala dan Dia benar-benar menjaminnya. Untuk itu,
aku menyibukkan diri dengan menyembah-Nya dan
aku (pun) memutus harapanku
dari selain-Nya. |
فتأملت في قوله تعالى: وما من دابة في الارض الا على
الله رزقها.[1]
فعلمت ان رزقي على الله تعالى وقد ضمنه. فاشتغلت بعبادته وقطعت طمعي عمن سواه. |
Faidah kedelapan : "Aku telah
melihat setiap orang mengandalkan sesuatu makhluk. Sebagiannya lagi
mengandalkan dirham dan dinar.
Sebagian yang lain mengandalkan harta dan
kekuasaan. Sebagiannya lagi mengandalkan pekerjaan dan keahlian. Sebagian yang lain mengandalkan
makhluk sesamanya. |
الفائدة الثامنة اني رايت كل واحد معتمدا على شيء
مخلوق بعضهم الى الدينار والدرهم وبعضهم الى المال والملك وبعضهم الى الحرفة
والصناعة وبعضهم الى مخلوق مثله. |
Lalu
aku memikirkan firman Allah ta’ala:
"Dan barang siapa yang berserah
diri pada Allah, niscaya Allah
akan mencukupinya. Sesungguhnya
Allah melaksanakan urusan-Nya, dan sungguh Allah telah mengadakan
ketentuan bagi setiap perkara".
Oleh sebab itu, aku berserah diri pada Allah. Dia adalah kecukupanku dan sebaik-baiknya wakil. |
فتأملت في قوله تعالى: ومن يتوكل على الله فهو حسبه ان
الله بالغ امره قد جعل الله لكل شيء قدرا.[4]
فتوكلت على الله فهو حسبي ونعم الوكيل. |
Kemudian Syaikh Syaqiq Al Balkhi berkata: “Semoga Allah ta’ala memberimu
pertolongan. Aku telah mempelajari kitab
Taurot, Injil, Zabur dan Al
Qur'an. Lalu aku menemukan (bahwa) keempat kitab itu berkisar pada delapan faidah ini. Untuk itu, barang siapa yang telah mengamalkan delapan faidah
tersebut maka ia telah mengamalkan
empat kitab ini". |
فقال شقيق وفقك الله
تعالى اني قد نظرت التوراة والانجيل والزبور والفرقان فوجدت الكتب
الاربعة تدور على هذه الفوائد الثمانية. فمن عمل بها كان عاملا بهذه الكتب
الاربعة. |
Bersambung…
Wallahu A’lam Bisshawaab
By:
Santri al Anshor Wonosobo
[1] Azzukhruf ayat 32
[2] Fathir ayat 6
[3] perkara yang belum jelas halal-haramnya
[4] Athalaq ayat 3
Post a Comment for "14. TANGGAPAN SYAIKH SYAQIQ AL BALKHI PADA DELAPAN PRINSIP HATIM (bag.III)- Terjemah Ayyuhal Walad"