13. PRINSIP HIDUP HATIM AL ASHAM (bag.II) - Terjemah Ayyuhal Walad

Ngaji Terjemah Kitab Ayyuhal Walad:

PRINSIP HIDUP HATIM AL ASHAM (bag.II)



بسم الله الرحمن الرحيم

Faidah  kedua: "Aku telah melihat para makhluq mengikuti hawa nafsunya dan bersegera memenuhi keingin-keinginannya, kemudian mengkaji firman  Allah: “Dan adapun orang-orang yang takut pada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh surgalah tempat (tinggal)nya''.

الفائدة الثانية اني رايت الخلق يقتدون باهوائهم ويبادرون الى مرادات انفسهم. فتأملت قوله تعالى: واما من خاف مقام ربه ونهى النفس عن الهوى فان الجنة هي المأوى.[1]

 

Dan aku menjadi yakin bahwa Al-Qur'an adalah yang haq dan benar. Untuk itu aku bergegas melawan nafsuku, mempersiapkan diri untuk memeranginya dan mengendalikannya sampai nafsuku rela untuk mentaati Allah subhanahu wa ta’ala dan menuruti-Nya.

وتيقنت ان القران حق صادق. فبادرت الى خلاف نفسي وتشمرت لمجاهدتها ومنعها عن هواها حتى ارتاضت لطاعة الله سبحانه وتعالى وانقادت.

 

Faidah  ketiga: "Aku telah melihat tiap-tiap manusia berusaha mengumpulkan harta dunia  dan menyimpannya untuk diriku sendiri, kemudian  aku      memikirkan firman Allah: “Apapun yang ada di sisimu akan lenyap dan apa yang di sisi Allah adalah kekal". Kemudian  aku menyerahkan  perolehanku dari dunia (aku persembahkan) untuk Allah ta’ala. Untuk itu aku memba-bagikan pada orang- orang  miskin  sebagai simpananku di sisi Allah ta’ala.

الفائدة الثالثة اني رأيت كل واحد من الناس يسعى في جمع حطام الدنيا ثم يمسكه قابضا يده عليه. فتأملت في قوله تعالى: ما عندكم ينفد وما عند الله باق.[2] فبذلت محصولي من الدنيا لوجه الله تعالى ففرقته بين المساكين ليكون دخرا لي عند الله تعالى.

 

Faidah  keempat: "Aku telah  melihat sebagian manusia beranggapan bahwa kemuliaan dan keluhurannya itu dalam hal banyaknya pengikut dan suku, oleh sebab itu tertipu. Sebagian yang  lain beranggapan bahwa kemuliaan dan  keluhuran itu dari banyaknya harta dan keturunan kemudian mereka merasa bangga (takabur). Sebagiannya lagi beranggapan bahwa kemuliaan itu jika bisa mengambil harta orang lain tanpa izin, menganiaya mereka, dan melakukan kejahatan.

الفائدة الرابعة اني رأيت بعض الخلق ظن شرفه وعزه في كثرة الاقوام والعشائر فاغتر بهم، وزعم آخرون انه من ثروة الاموال وكثرة الاولاد فافتخروا بها، وحسب بعضهم الشرف والعز في غصب اموال الناس وظلمهم وسفك دمائهم،

 

Kelompok lain berkeyakinan bahwa kemuliaan dan keluhurannya itu dalam hal merusak harta, hidup mewah (berlebihan) dan berfoya-foya. Lalu aku pun merenungkan firman Allah: “Sungguh, paling mulya diantara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa”. Untuk itu aku memilih takwa dan aku yakin bahwa Al-Qur’an adalah yang haq dan benar. Sedangkan prasangka dan anggapan mereka semua adalah kekosongan yang cepat berlalu.

واعتقدت طائفة انه في اتلاف المال واسرافه وتبذيره. وتأملت في قوله تعالى : ان اكرمكم عند الله اتقاكم.[3] فاخترت التقوى واعتقدت ان القران حق صادق. وظنهم وحسبانهم كلها باطل زائل.

 

Bersambung…

Wallahu A’lam Bisshawaab

 

By: Santri al Anshor Wonosobo

 

<< Ngaji Sebelumnya…

Ngaji Berikutnya…>>



[1] Annazi’at ayat 40-41

[2]  Annahl ayat 96

[3] Al Hujurat ayat 13

Post a Comment for "13. PRINSIP HIDUP HATIM AL ASHAM (bag.II) - Terjemah Ayyuhal Walad"