Ngaji Terjemah Kitab Ayyuhal Walad:
PRINSIP HIDUP HATIM AL ASHAM (bag.II)
Faidah
kedua: "Aku telah melihat para makhluq mengikuti hawa nafsunya
dan bersegera memenuhi keingin-keinginannya, kemudian mengkaji firman Allah: “Dan adapun orang-orang yang
takut pada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa
nafsunya, maka sungguh surgalah tempat (tinggal)nya''. |
الفائدة الثانية اني رايت الخلق يقتدون باهوائهم
ويبادرون الى مرادات انفسهم. فتأملت قوله تعالى: واما من خاف مقام ربه ونهى
النفس عن الهوى فان الجنة هي المأوى.[1]
|
Dan aku menjadi yakin bahwa Al-Qur'an
adalah yang haq dan benar. Untuk itu aku bergegas melawan nafsuku,
mempersiapkan diri untuk memeranginya dan mengendalikannya sampai nafsuku
rela untuk mentaati Allah subhanahu wa ta’ala dan menuruti-Nya. |
وتيقنت ان القران حق صادق. فبادرت الى خلاف نفسي
وتشمرت لمجاهدتها ومنعها عن هواها حتى ارتاضت لطاعة الله سبحانه وتعالى وانقادت. |
Faidah
ketiga: "Aku telah melihat tiap-tiap manusia berusaha
mengumpulkan harta dunia dan
menyimpannya untuk diriku sendiri, kemudian
aku memikirkan firman
Allah: “Apapun yang ada di sisimu akan lenyap dan apa yang di sisi Allah
adalah kekal". Kemudian aku
menyerahkan perolehanku dari dunia
(aku persembahkan) untuk Allah ta’ala. Untuk itu aku memba-bagikan
pada orang- orang miskin sebagai simpananku di sisi Allah ta’ala. |
الفائدة الثالثة اني رأيت كل واحد من الناس يسعى في
جمع حطام الدنيا ثم يمسكه قابضا يده عليه. فتأملت في قوله تعالى: ما عندكم ينفد
وما عند الله باق.[2]
فبذلت محصولي من الدنيا لوجه الله تعالى ففرقته بين المساكين ليكون دخرا لي عند
الله تعالى. |
Faidah
keempat: "Aku telah
melihat sebagian manusia beranggapan bahwa kemuliaan dan keluhurannya
itu dalam hal banyaknya pengikut dan suku, oleh sebab itu tertipu. Sebagian
yang lain beranggapan bahwa kemuliaan
dan keluhuran itu dari banyaknya harta
dan keturunan kemudian mereka merasa bangga (takabur). Sebagiannya lagi
beranggapan bahwa kemuliaan itu jika bisa mengambil harta orang lain tanpa
izin, menganiaya mereka, dan melakukan kejahatan. |
الفائدة الرابعة اني رأيت بعض الخلق ظن شرفه وعزه في
كثرة الاقوام والعشائر فاغتر بهم، وزعم آخرون انه من ثروة الاموال وكثرة الاولاد
فافتخروا بها، وحسب بعضهم الشرف والعز في غصب اموال الناس وظلمهم وسفك دمائهم، |
Kelompok lain berkeyakinan bahwa
kemuliaan dan keluhurannya itu dalam hal merusak harta, hidup mewah
(berlebihan) dan berfoya-foya. Lalu aku pun merenungkan firman Allah: “Sungguh,
paling mulya diantara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa”.
Untuk itu aku memilih takwa dan aku yakin bahwa Al-Qur’an adalah yang haq dan
benar. Sedangkan prasangka dan anggapan mereka semua adalah kekosongan yang
cepat berlalu. |
واعتقدت طائفة انه في اتلاف المال واسرافه وتبذيره.
وتأملت في قوله تعالى : ان اكرمكم عند الله اتقاكم.[3]
فاخترت التقوى واعتقدت ان القران حق صادق. وظنهم وحسبانهم كلها باطل زائل. |
Bersambung…
Wallahu A’lam Bisshawaab
By:
Santri al Anshor Wonosobo
Post a Comment for "13. PRINSIP HIDUP HATIM AL ASHAM (bag.II) - Terjemah Ayyuhal Walad"